"Des gua takut kejadian dulu yang terjadi sama mamah terulang lagi, Des gua gak tau sekarang harus gimana, dari kemarin abang gua selalu ngingkarin janjinya"
Desi langsung memeluk tubuh Sekar agar tidak menangis, "gapapa Sekar ada gua ada teman teman lo yang lain juga"
"bentar bentar hp gua geter"
BUNDA
Sekar kamu di mana dek.
ini bunda.
udah pulang belum, kalau belum?
udah di jemput Abang belum? kalo belum bunda suruh bang Malvin jemput kamu.gak usah bun, sekar udah pulang, sekarang lagi main di rumah desi.
oma juga balik lho, oh iya besok oma mau ke rumah, kamu gak ada acaraka?
gak tau bun
oh ya udah di lanjut gih mainnya.
"Sekar, Desi sini makan dulu kalian belum makan pasti" panggilan dari bawah langsung mengalihkan perhatian mereka berdua
"Iya ma, ini juga Desi sama Sekar mau turun ke bawah."
Desi dan Sekar pun menuruni tangga menuju dapur.
"Katanya ayah mu pulang ya,Kar. Kok gak ngasih tau papah"
"Iya pah, kemarin ayah pulang sekarang masih dirumah."
"Udah ah pah, jangan di ajak ngobrol terus kasian di mau makan laper." tegur Desi pada sang papah.
Setelah memakan asupan makanannya yang di butuhkan, keduanya akan kembali ke kamar milik Desi.
"Mah, Pah Desi sama Sekar kamar dulu ya"
"Iya iya masuk aja"
Keduanya langsung menaiki tangga menuju kamar milik Desi
"Des gua numpang tidur bentar ya, ngantuk banget sumpah" Sekar langsung merebahkan badannya dan memejamkan kedua matanya ketika sampai kamar milik Desi.
Desi yang tadinya berdiri kini dirinya sama merebahkan tubuhnya di sebelah Sekar.
Keduanya sama sama terlelap dalam mimpi masing masing.
***
Di rumah yang terbilang sederhana namun cukup besar"Pal, si adek udah pulang belum?" tanya Jenaka pada Naufal.
"Mana gua tau je, gua aja baru pulang kerkom"
Jenaka yang langsung menaiki tangga menuju kamar adiknya, ia harus memastikan apakah sekar sudah pulang atau belum.
"Kok gak ada ya di kamarnya"
Ketika Jenaka keluar dari kamar milik sang adik ia di kejutkan oleh pertanyaan dari dika.
"Kenapa lu jen? mukanya gitu, si Adek kemana tumben belum muncul dari tadi, bukannya lu yang jemput dia ya?" tanya Danj pada kembarannyan.
"Berarti dia belum pulang dong, tadi tuh gua gak jadi jemput dia karena di suruh ayah jemput Calista, waktu gua mau nolak ayah malah ngancem gua Dan."
"Coba deh Dan lu telfon dia gue khawatir banget sama Sekar,lo tau dia kalo kesel atau marah selalu di pendem sendiri gua takutnya dia beneran marah sama gua gara gara gak bisa jemput dia."
Dani yang mengeluarkan HP nya dari kantung celana dan mencoba menghubungi nomor milik Sekar, Namun nihil tidak diangkat oleh gadis itu.
"Gimana?" tanya jenaka yang kelewat panik.
"Udah lo tenang aja gua yakin adek gua itu hebat dia bakal baik baik aja percaya sama gua" ucap Dika meyakinkan Jenaka kalau Sekar bakal baik baik aja.
"Gak adek lo aja kali, dia juga adek gua" sungut Jenaka tak terima ketika Dika mengaku bahwa Sekar hanya adiknya.
Mereka berdua pun berjalan menuruni tangga untuk menuju ruang tengah.
Di ruang tengah keduanya langsung duduk tepan di samping Hendra dan Naufal.
"Tumben bang baru turun, habis ngapain"
"Gak habis ngapa ngapain, yah"
"Oh ya adek mu kemana kok gak ada?" tanya Chiko pada Dika.
"Dari tadi pagi ayah gak liat dia, seharusnya kan jam 11 sudah pulang kenapa sampai sekarang belum sampai, kemana dia pergi. anak perempuan pulang sekolah gak langsung pulang malah keluyuran. kayak gini nih kalau sering kalian manja jadi seenaknya kan, gak tau waktu pula" cerocos Chiko dengan nada yang sedikit kesal.
"Ayah kok ngomongnya gitu si,yah. Siapa tahu Sekar lagi kerja kelompok atau ekskul mungkin."balas Hendra sedikit tak terima ketika adiknya di rendahkan oleh ayahnya sendiri.
***
pukul 15.00 WIB Sekar dibangunkan oleh Desi"Kar, lo mau nginep apa pulang sekarang udah jam 3 sore"
Gadis itu mulai mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang ia tangkap."gua pulang aja des, tapi gua mau sholat ashar dulu aja"
Sekar yang semula hanya duduk di tepi ranjang milik Desi, gadis itu langsung bangkit mengambil air wudhu untuk sholat ashar.
Menyelesaikan kewajibannya Sekar langsung pamit pada kedua orang tua Desi
"Mah pah maaf ya Sekar ngerepotin hehe" ucapya sambil menyalami tangan suami istri tersebut secara bergantian
"Aduh gapapa Sekar, mamah sama papah seneng kok kalo kamu main kesini"
"Papah titip salam buat ayah mu ya ndok."
"Iya pah"
Kemudian Sekar berjalan kaki menuju rumah nya, di karenakan rumah mereka hanya berjarak beberapa meter akan mudah untuk Sekar maupun Desi berkunjung kerumah masing-masing.
Tak butuh waktu lama dirinya telah sampai di depan pintu rumahnya, dan memutuskan untuk langsung masuk "assalamualaikum" ucapnya demgan nada yang mungkin tidak bersahabat ketiks ia melihat siapa ornag yang ada di ruang tengah.
"Waalaikum" balas semuanya.
"Dari mana dek?, kenapa gak ngabarin kalo pulang terlambat, kenapa telfon Abang sama pesan Mamas gak di bales?" tanya Naufal secara beruntun pada Sekar
Sedangkan gadis yang berdiri di hadapan sang kakak, sang ayah, dan calon ibu sekaligus saudara tirinya hanya terdiam.
"Abang tanya sama kamu, kamu darimana? jam segini baru pulang" tanya Jenaka pada si bungsu
"Dari rumah Desi abis kerkom, terus ketiduran makanya aku gak balas pesan Mamas maupun telfon dari Abang. udah jelaskan aku mau keatas mau mandi sekalian belajar buat besok, permisi" ucapnya dengan begitu santai seolah-olah ia tak menganggap ayah dan calon ibu tirinya itu ada.
Gadis itu kecewa pada sang kakak, karena ia di bohongi dua kali oleh orang berbeda, kemarin 2 hari yang lalu ia menunggu jemputan dari Hendra namun kakaknya itu tak kunjung datang dan tidak mengabari dirinya jika tidak bisa menjemput, hari ini Jendra pun begitu ia tidak menjemput Sekar melainkan menjemput Calista. padahal mereka berdua baru saja kenal
flashback 2 hari yang lalu
"Si A'a mana sih katanya mau jemput inikan udah jam 2 seperempat" monolog nya oada dirinya sendiri dan menunggu Hendra menjemput nya
Hampir 1 jam gadis itu menunggu sang kakak menjemput nya. Namun nihil orang yang tunggu tak datang entah kemana perginya sang kakak sampai lupa menjemput dirinya.
Sedangkan angkutan hari ini benar benar tidak ada yang lewat, gadis cantik itu memutuskan untuk berjalan menyusuri jalanan tetesan demi tetesan dari langit pun mulai membasahi sedikit demi baju yang di kenakannya.
Sampai akhirnya hujan yang begitu deras mengguyur dirinya. ia mencari tempat untuk namun tak menemukannya,berkhrilah dirinya di depan restoran yang cukup terkenal untuk berteduh.
"Jadi ini alasan A'a gak jemput aku, kenapa ayah gak ngasih tau kalau mau makan di luar, tapi wanita itu kenapa wanita itu muncul lagi" ucapnya sambil meneteskan air mata, namun gadis itu langsung mengusapnya dengan kasar.
"Oh jadi ini alasan kenapa A'a gak ngabarin Sekar kalo gak bisa jemput, Abang tau gak capek nya nunggu hampir 2 jam, klo semisalnya gak bisa jemput seenggak nya ngabarin gak kayak gini. udahlah Sekar gapapa kamu hebat" monolog nya sembari meneyemagati diri sendiri
flashback of
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAVA (Revisi)
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca⚠️⚠️ Sekar, gadis dengan otak pas-pasan yang selalu di tuntut menjadi sempurna semenjak adanya seorang Calista. Seorang saudara tiri yang selalu di bangga banggakan oleh sang ayah atas prestasi yang di raihnya. Kasi...