Sopan Santun?

19 3 0
                                    

Perihal "tidak sengaja" saja membuat mu buruk di mata orang lain

_________

Chiko dan sang istri langsung panik mendengar teriakkan Jenaka yang cukup keras.

Chiko langsung berlari manaiki tangga menuju kamar milik Hendra yang di ikuti oleh istrinya.

"Kita ke rumah sakit sekarang darahnya banyak banget yang ngalir, ayah takut Calista kenapa kenapa" ucap Chiko sambil menggendong Calista ke mobil dan langsung menuju ke rumah sakit.

"Bang ini gimana ceritanya bisa kayak gini, kenapa bisa sampek berdarah gini?"ucap Rania diikuti dengan nada yang panik.

"Abang ini gimana ceritanya adek kamu bisa kayak gini?" ucap Chiko kelewat panik.

"Nanti Abang ceritain sama ayah, ceritanya lumayan panjang" ucap Dani

Yang ikut menemani Calista hanya Jenaka dan Dika, sedangkan Naufal dan Hendra  mereka berdua di beri tugas untuk menasehati Sekar.

"Keadaan Calista gimana ya pal, sumpah gua panik banget. kenapa Sekar bisa sampek dorong Calista sekeras itu cuman gara gara ucapan emosi yang di lontarkan Dika" ucap Haikal pada Naufal.

"Gua aja gak kepikiran bakal kayak gini jadinya ndra"

Drtt..drtt

"Halo pal lo kabarin Hendra gak usah panik, Calista gapapa. sekarang lagi di tanganin dokter dan bisa langsung pulang hari ini, oh iya lo udah bilang belum sama Sekar kalo dia gak boleh kayak gitu lagi"

"Oke Dan, thanks infonya gua juga lagi sama Hendra"

"Yaudah kalo gitu gua tutup telfonnya"

tut

Sambungan telefon pun terputus Hendra dan Naufal langsung mengetok pintu kamar milik Sekar

Yok tok tok

"Sekar keluar! A'a mau ngomong!kalo gak mau keluar A'a dobrak pintu kamar kamu!"

Gadis yang berada di dalam langsung membuka pintunya, ia langsung di tatap dengan tatapan yang tidak suka oleh kedua kakaknya.

"A'a kecewa dek sama kamu, siapa yang ngajarin kamu kasar sama orang, A'a gak pernah ngajarin kamu kayak gitu. bener juga ya kata ayah karena efek kamu terlalu di manja sama kita jadi gini gak punya hati! asal kamu tau sekarang Calista itu udah jadi saudara buat kamu, dan besok di bakal ikut lomba pidato bahasa Inggris untung dia gak apa apa coba bayangin gimana sedih nya dia kalo sampek kenapa kenapa."

Setelah mendengar omongan dari Hendra yang panjang ia hanya memutar kan bola matanya malas.

"Udahkan gitu doang, oke! nanti saya bakal minta maaf tenang saja. sekarang kalian boleh pergi! katanya aku gak boleh lagi bergantung sama kalian atau apapun itulah, jadi sekarang silahkan pergi dari kamar saya!" usirnya dengan halus.

Dada Naufal seketika mencelos mendengar perkata apa yang sempat di ucapkan tadi pada sang adik dan sekarang malah di balik. ibarat peri bahasa senjata makan tuan

Kedua anak kembar itu langsung meninggalkan kamar milik sang adik.
"Dia kenapa si pal? Sekar kayak gak suka banget sama Calista padahal dia anak yang baik, rajin, pintar seharusnya dia bisa mencontoh Calista apalagi kan bentar lagi dia mau masuk SMA, tuh anak punya tujuan hidup gak sih sebenarnya dari dulu kalo di tanya mau sekolah pasti jawabannya gak tahu bingung. coba lo liat Calista dia benar-benar udah matang sama pilihannya bahwa dia ingin bersekolah di mana" ucap Hendra dengan nada yang heran namun sedikit emosi.

"Siapa tahu dia udah punya pilihan mau sekolah di mana tapi di gak bilang sama kita lo tau sendiri gimana sifat Sekar dia selalu memendam apa yang dia inginkan bahkan mungkin bisa jadi dia juga bisa menyembunyikan apa yang dirinya rasakan, kita sebagai Abang dukung aja dia mau sekolah di mana mau ambil jurusan yang penting sesuai dengan minat dan kemampuan dia." ucap Naufal dengan pembelaan.

ANAVA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang