Wanita itu selalu berusaha membunuh gadis yang pernah melihat dirinya membunuh orang lain, tanpa ia ketahui gadis itu juga memiliki trauma yang begitu besar.
Tapi percayalah sebesar apa orang itu menutupi kejahatan suatu saat kejahatan itu akan terungkap
***
Mentari yang tersenyum kembali menyinari langit yang cerah, ia mengusik tidur gadis yang yang akan merayakan hari bahagianya.
Sekar terbangun karena jendela kamarnya sudah terbuka lebar padahal jam masih menunjukkan jam 06.00, gadis itu terbangun karena cahaya mentari yang menyoroti wajah polosnya.
Tanpa berpikir panjang gadis itu langsung mandi dan bersiap-siap mengenakan pakaian seragam sekolahnya ia tidak menyangka bahwa dirinya akan lulus SMP.
"Sekar, udah belum siap siap nya?" suara tang terdengar dari luar kamar.
"iya ini udah selesai"
Gadis itu langsung keluar dan di gandeng oleh Hendra menuju ruang makan.
"wih cantik nya adik kakak"
"cie yang mau make baju putih abu"
"adu udah gede aja ni bocil"
"udah dong godain adeknya, buruan itu sarapannya di makan dulu, katanya habis ini mau kerumah bunda"
Mereka langsung bergegas melahapnya, setelah selesai, Jenaka dan Dani yang mencuci piring sedangkan Hendra dan Naufal membersihkan meja makan. dan menyapu lantai.
Setelah selesai semua mereka langsung keluar dan menaiki mobil yang sudah terparkir di depan rumah, sudah pasti yang menyetir kali ini adalah sang ayah, bangku depan sebelah mobil emang sengaja mereka kosongin, biar bundanya itu duduk di sebelah sang ayah.
Di bangku kedua ada Naufal, Sekar, dan juga Hendra, di bangku paling belakang ada Dani dan Jenaka. Ketika Chiko memasuki mobil ia terkejut mengapa kursi disampingnya kosong. "Ini beneran gak mau ada yang nemenin ayah di depan?' tanyanya.
"gak, nanti juga ayah ada yang nemenin kok udah buruan bunda pasti udah nungguin." ucap Hendra dengan nada yang begitu santai.
Tanpa berpikir panjang Chiko segera melajukan mobilnya menuju rumah Melati.
****
"Bund, kata si kembar ayah bakalan jemput"
"lho kok ngabarin nya dadakan si, untung bunda udah siap tinggal berangkat sama kamu"
"yaudah sambil nungguin mereka datang aku masukin motor ke garasi dulu ya"
Menunggu sekitar 15 menit, mobil berwarna hitam itu sudha berada di depan rumah miliknya, salah satu abak kembarnya turun dan langsung menggandeng tangan sang bunda. "Ayok bund, buruan"
"Bentar nunggu Malvin kunci garasi dulu"
Setelah selesai akhirnya mereka bertiga langsung berjalan menuju mobil itu, Malvin yang langsung naik dan duduk di bangku paling belakang bersama Jenaka dan juga Dani.
Melati yang berada di depan tepatnya persis di sebelah Chiko hanya terdiam dan tidak mengerti atas kelakuan anak anak yang suda ia jaga dan ia rawat sejak kecil layaknya anak sendiri.
Memang terkadang mereka itu absurd, Melati yang tersenyum ketika melihat si bungsu sedari tadi hanya diam tidak bersuara entah apa yang di pikiran gadis itu.
"Sekar" sapanya
"lho bunda kok udah masuk mobil aja, cepet banget"
"lho kok baru tahu, kan bunda udah masuk dari tadi kamunya aja bengong, lagi begongin apa sih dari tadi diam aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAVA (Revisi)
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca⚠️⚠️ Sekar, gadis dengan otak pas-pasan yang selalu di tuntut menjadi sempurna semenjak adanya seorang Calista. Seorang saudara tiri yang selalu di bangga banggakan oleh sang ayah atas prestasi yang di raihnya. Kasi...