Kemarahan

26 4 0
                                    

Tak perlu kau perlihatkan
rasa sakit mu kepada siapapun,
cukup kamu dan tuhan saja yang tahu.

"SEKAR!"

Suara teriakan dari arah pintu membuat semua orang yang ada di rumah terdiam.

Mendengar namanya di sebut dengan begitu keras, Sekar langsung menghentikan langkahnya lalu menolehkan kepalanya kearah sumber suara.

"Darimana kamu hah! keluar gak izin pulang-pulang sore! ini nih sering di manja jadi nya gini!"

"Main" Jawabnya kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya.

"Sekar! ayah belum selesai ngomong! Sekar!" Chiko kembali bersuara meneriaki nama putri bungsunya.

Gadis itu tak menghiraukan ucapan sang ayah dirinya sangat lelah hari ini, ia butuh istirahat yang cukup.

Sekar memasuki kamar miliknya tidak lupa untuk mengunci pintu kamarnya agar tidak ada seseorang yang mengganggu ketenangan nya.

Seperti itulah Sekar ketika dirinya merasa kesal dan marah, namun tidak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan, percuma saja ia membantah ucapan sang ayah. karena Sekar pernah di marahi dan sialnya ketika ia ingin membantah air matanya meluncur begitu saja sampai gadis itu selesai berbicara.

5 menit Sekar membersihkan dirinya, ia langsung membuka balkon kamar sambil menenteng jajan yang ia beli tadi sebelum pulang kerumah. tanpa sepengetahuan nya dan entah kenapa cairan bening itu meluncur begitu dari matanya.

"Sialan banget sih, di marahin gitu aja nangis lemah banget lo kar, tapi gapapa manusia gak harus kuat setiap hari" ucapnya pada diri sendiri.

"Mama Sekar kangen, Mama tau gak tadi sekar lihat senja sama Hanan terus kemarin kemarin juga Sekar main ke rumah bunda. Mama tau gak ? ayah udah nikah lagi tapi kenapa harus orang itu Mah. Sekar takut, Mah. Mimpi itu kembali muncul. Mama tau gak hari ini adek habis di interogasi sama abang. katanya abang, adek pergi gak pamit. padahal tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah adek udah bilang kalo adek bakal pulang sore. tapi gapapa kata mamah kalo kita di marahin atau di tanyain, berarti orang itu masih sayang sama kita begitu juga dengan Abang pasti khawatir sama Sekar dan itu tandanya abang masih sayang sama Sekar iya kan ma? tapi adek ngerasa abang beda ma gak kayak sebelumnya abang selalu ngajak Calista pergi tanpa Sekar entah itu makan, ke mall, atau jalan jalan ke mana, kalo Sekar cemburu salah gak sih Ma? udah dulu ya Mah jajan Sekar udah abis dan ini juga udah makin gelap bentar lagi pasti Maghrib, sekar masuk dulu ya Mah, jangan lupa Mamah datang ya ke mimpi Sekar." dirasa puas berbicara sendiri sembari menatap langit yang mulai gelap Sekar melangkahkan kakinya kembali masuk ke dalam kamar.

Selang beberapa menit adzan Maghrib berkumandang dengan begitu merdu. Selesai adzan berkumandang Sekar langsung melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, lalu ia memakai mukena dan langsung melaksanakan tugasnya sebagai umat muslim. selesai sholat gadis cantik itu membaca kitab suci sembari menunggu adzan isya berkumandang, seperti inilah kebiasaan seorang Sekar setelah sholat Maghrib.

Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB, gadis yang sedari memutuskan untuk tidak keluar kamarnya kini sedang memegang HP nya dan bertukar pesan dengan temannya sedari SD.

Desi

woi

apa njir

lo tau gak gua laper anjing, coba deh lu delivin apa kek, gua males ke bawah njiir pasti ada Abang dll.

anj lu kira gua gopood apa hah!
masalahnya gua lagi ngambek anjing sama bonyok gara gara si bangsatya. gua aja dari tadi sore belum keluar kamar sat

njiir kok bisa samaan gitu sih anj, gua aja lagi di marahin bokap njiir, mana abang gua nanya darimana padahal kan tadi pagi sebelum gua berangkat ama lu udah bilang ya, tapi mereka bilang nya gua gak pamit gedeg banget anj


Sekar yanag berusaha keluar lewat pintu belakang agar tidak ketahuan siapapun,ia terlalu pusing mendengar perkataan orang rumah yang selalu menyudutkannya

Jika bagi Sekar Desi itu lelet maka bagi Desi sekar itu sangat cerewet.

Desi POV

Desi berjalan keluar kamar menuju pintu dapur kali ini aksi dia lancar karena papah nya tidak berada di ruang tengah, ia kembali menegok kearah ruang tengah dirasa aman ia langsung membuka pintu belakang untuk keluar.

"Huh"

Desi kembali menutup pintu yang ia lalui tidak lupa juga kamarnya ia kunci dengan kunci pintu, dan beruntung nya gagang pintu kamarnya bisa di pasang bongkar dengan semau nya, jadi jika keadaan seperti ini ia bisa mengganti dengan gagang pintu dengan kata sandi.

Ia berjalan menuju tempat yang sudah di rencanakan, Desi langsung membuka HP milik nya dan langsung mengechat Sekar

Akhirnya dua gadis itu bertemu di tempat yang mereka tuju, berhubung mereka tinggal di kompleks perumahan jadi jam segini masih rame, jadi aman jika keluar malam karena bapak bapak yang sedang berkumpul di poskamling akan begadang sampai malam sembari ronda malam.

Mereka berjalan beriringan sambil bercanda ria menuju tukang nasi goreng kompleks, sesampainya mereka di sana Desi langsung memesan makanan yang akan ia makan malam ini

Tapi belum sempat Desi berucap si mang jajang langsung menyebutkan pesanan yang akan ia pesan

"2 mie goreng 2 es jeruk kan, wes ngono lungguh tak gaweke sek, aku wis apal pesenanmu wong loro nek mene ki mesene mesti kui, tak tebak mesti kowe jah 2 bar di seneni kan hayo ngaku"

"Sok tau lhe bang Jajang kui yo pok kar" tanya Desi yang sudah duduk manis di kursi nya

"Ho o sotoy, wes a bang biasalah kita kesini tu kenapa make nanya lagi, buruan ya di buatin udah laper nih"

"Siap, wes desi lungguh bae"

Mereka berdua berbincang sambil menunggu nasi goreng

"Kar gua mau nanya" ucap Desi

tangga taman menuju kamar milik sekar

Kira kira bakal nanya apa ya
.
.
.
.
jangan lupa baca part selanjutnya
.
.
.
makasih
.
..
.
.
see you di part berikutnya

.
..
.
.
.
Jangan lupa vote komennya.

ANAVA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang