Problem

23 2 0
                                    

Dirumah kediaman milik Chiko hanya ada si kembar dan adik tirinya yang terkejut. ketika mereka akan memasuki kamar masing-masing terlihat vas bunga yang ada didepan kamar Sekar pecah dan berceceran dimana-mana.

Mereka melihat kondisi sang Mama di bilang mengenaskan, mereka semua kembali menuruni tangga dan menuju sang mama.

"Itu muka mama kenapa ma?" kok bisa berdarah gitu, di jidat juga ada banyak sayatan, terus ini kenapa vas di dekat kamar Hendra pecah semua" tanya dikit yang khawatir akan kondisi inu tirinya itu.

"Mama gapapa, mending kalian semua ganti baju nanti mama jelasin apa yang terjadi"

Selesai mereka berganti pakaian, semuanya berkumpul di ruang tengah sembari menunggu Hendra dan Calista selesai mengganti baju.

"Tadi gimana debatnya, kalian pasti nonton adek kalian debat bahasa Inggris kan?" tanya Rania pada keempat ank kembar nya itu.

"Wah itu luar biasa benget ma, jadi keinget Jenaka waktu ikut debat bahasa Inggris dulu"

"Keren, banget "

Sambil menunggu yang lain turun Naufal yang berjalan kearah dapur untuk mengambil segelas air putih.

"Berhubung kita udah kumpul, mending mama cerita sekarang aja, sebenarnya aoa yang terjadi, apa ada maling masuk rumah atau ada yang jahatin siapa orangnya." tanya jenaka dengan nada yang sedikit khawatir.

flashback on

"tadi sekitar jam 1 siang Sekar pulang ke rumah, dia masuk ke kamar miliknya mengambil barang-barang yang di butuhkan untuk pergi sama temannya apa gimana mamah gak tau."

"Waktu mama tanya dia butuh apa atau mau mengambil sesuatu, Sekar malah diam, tidak menjawab pertanyaan mamah di situ mamah masih sabar"

"3 kali mamah bertanya dangan pertanyaan yang sama sama dia masih tidak menjawab nya, akhirnya mamah tarik tangannya sebelum dia turun"

Tanpa mamah ambil ancang-ancang dia melempar guci di yang berada diantara kamar dia dan Hendra

Rania berkata dengan wajah yang meyakinkan dan ekspresi sesedih mungkin agar dirinya tidak terlihat jika sedang berbohong.

flashback of

Keempat anak kembar yang mendengar cerita dari sang ibu tiri begitu terkejut dengan perlakuan adik bungsunya itu, mereka tidak habis pikir jika Sekar akan berbuat sekejam ini.

Tanda tanya timbul di benak keempat anak laki-laki itu, lantas kemana adik bungsunya itu pergi.

Setelah mendengar penjelasan dari sng Mama Naufal, Hendra, Jenaka dan juga Dani langsung mengecek kamar milik Sekar.

Tanpa mengetuk pintu mereka langsung memasuki kamar yang bernuansa biru laut dan banyak buku yang terpajang di rak buku miliknya. bagi keempat kakaknya kamar nya masih sama,kemana hilangnya foto sekar sewaktu masih kecil, mereka semua langsung mengecek meja belaja, lemari belajar.

"Bentar ndra, ini buku buku sekolah si adek pada kemana kok gaada di lemari belajar nya"

"hah yang bener lo pal, masak si"ucap Hendra yang lagi membaca sekilas buku fiksi milik sang adik.

Ia langsung bergegas menuju lemari belajar yang di buka Naufal, dan ya benar yang dibilang Naufal  buku pelajaran milik sang adik tidak ada yang tersisa satupun, begitupun dengan baju seragamnya tidak ada di lemari pakaian milik Sekar.

"Kemana perginya anak itu, kurang ajar sekali" uca Jenaka dengan yang cukup tegas.

"Awas aja kalo ketemu di jalan gak akan gua kasih ampun, anak kurang ajar di didik dari kecil biar jadi orang yang bener, malah makin gak bener aja kelakuan nya"

ANAVA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang