Setelah semua emosi yang membumbung dan tidak bisa di tahan lagi.
Pada akhirnya dia menyerah.
Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa menang melawan pria es itu.
Lalisa. Setelah Suga dengan segaja mematikan listrik rumah. Gadis itu pada akhirnya tidak bisa berbuat banyak.
Percuma saja menyalurkan emosi pada pria es itu. Yang ada bukannya merendah emosinya semakin naik ke atas kepala.
Jadi setelah masalah listrik itu Lalisa naik ke kamarnya dan mandi. Menyelesaikan sarapannya dengan cepat dia pun segara turun saat Suga sudah menunggunya di teras depan.
Lalisa bisa melihat penampilan rapi Suga terbalut dengan jas biru navy dengan sepatu hitam mengkilap pria itu tampak berkarisma. Di bawah sinar matahari pagi.
Di sisi lain. Karena Lalisa tahu jika dia akan di bawa dia pun berdandan sedikit.
Oh ... Namun jangan berharap jika dia tampil dengan feminim.
Lalisa tetap Lalisa.
Walaupun rapi Lalisa tetap memilih baju yang membuatnya nyaman dan percaya diri.
Lalisa membongkar lemarinya dan mendapatkan blazer berwarna biru langit yang entah kapan ada di sana. Karena Lalisa tidak pernah berpikir jika dia pernah membelinya. Namun tidak ada salahnya untuk memakainya.
Dengan celana bahan yang senanda Lalisa mengabungkan blazer itu dengan crop top putih polos dan kets putih.
Dia juga menambahkan aksesoris gelang dan kalung sebagai pemanis.
Lalisa juga sempat mencatok rambut pendeknya agar rapi. Bahkan hal yang tidak pernah dia pakai yaitu lip balm berwarna Pink cerry pun dia ambil saat dia merasa bibir seksinya sedikit pucat.
Lalisa sempat bercermin dan merasa amat puas saat dirinya tampak cantik dan berkarisma.
Setidaknya karena penampilan itu dia merasa moodnya jauh lebih baik dari sebelumnya.
Saat semuanya terkendali Lisa turun dengan senang hati.
"Kau lama sekali." Mood baik Lalisa kembali hancur saat mendapat nada pedas Suga.
Tidak bisakah mulutnya itu membahagiakan seorang gadis!
Setiap gadis setidaknya membutuhkan waktu paling sedikit setengah jam untuk berdandan!
Pantas saja tidak ada yang mau berkencan dengannya.
Semoga saja gadis yang berkencan dengannya di masa depan memiliki kesabaran ekstra dan tidak membunuhnya!
Segara mengacuhkannya Lalisa melirik mobil yang akan mereka gunakan.
Matanya segara memutar saat tahu mobil apa yang akan mereka gunakan. "K—Kau yakin menggunakan mobil ini?" Suga bangkit dari duduknya dia merapihkan sedikit jasnya.
"Ada masalah."
Tentu bermasalah bodoh!
"Kau tidak ada mobil lain?" Lalisa tidak berani mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Dan balik bertanya dengan sedikit sopan. Takut jika Suga mendadak kesal dan mengurungnya seperti kenari di dalam sangkar.
"Tidak ada, hanya ini cepat masuk." Suga membuka mobil bagian kemudi dan menyuruh Lalisa segara masuk menggunakan dagunya.
Lalisa merasakan kulit kepalanya mati rasa.
Orang ini benar-benar gila!
Mana ada orang yang menandatangi kontrak dengan super car yang di modif untuk balapan!
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Her Mother
Humor18+ Bagaimana ceritanya saat empat orang gadis yang terkenal dingin, konyol, tomboy dan tidak perduli harus mengurus seorang bayi. Bagaimana kehidupan mereka yang tenang, tidak suka di atur, bebas. Tiba-tiba harus berubah karena kehadirannya bayi m...