Sehun menghela nafas pelan. Dia menatap ke arah Krystal yang sepertinya semakin ketakutan akan dirinya dan semakin menjaga jarak dengannya.
"Kau sudah tahu siapa aku Nona Jung. Aku Oh Sehun." Krystal mendesis marah dia ingin sekali mendorong Sehun keluar dari ruangannya. Tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Heechul sedang tidak ada di ruangannya. Pria itu tengah dia suruh membereskan beberapa masalah. Dan bahkan dari awal Krystal tidak menolak kehadirannya.
Dia tidak bisa meminta bantuan siapapun, bahkan jika ada Yeri yang berjaga dan beberapa orang yang akan datang saat dia berteriak. Tapi itu semua tidak mungkin dia lakukan.
Orang gila seperti Oh Sehun tidak bisa sembarangan di senggol.
Jika dia memiliki bukti sebesar ini. Krystal tidak bisa menggangap remeh seorang Oh Sehun.
"Nona Jung." Krystal mengigit bibirnya. "Berhenti memanggilku begitu." Krystal mendesis saat dia bisa melihat apa yang ada di sana. Di data yang Sehun punya terdapat masalah yang sebenarnya hendak dia lupakan.
Tapi Sehun, manusia yang datang entah darimana membalik semua fakta yang dia sembunyikan.
12 tahun lalu. Krystal berharap dia bisa mengubur ingatan itu.
Krystal menatap layar dan ingatannya masa lalu yang suram kembali datang seperti film pendek.
Flasback.
Saat itu Krystal mengingat jelas bahwa dia baru selesai dengan les bahasa asing. Umurnya baru 12 tahun saat itu. Dan keluarga sudah sibuk untuk merencanakan masa depannya.
Entah itu merencanakan pendidikannya. Atau bahkan kehidupan pribadinya. Termasuk apakah yang akan dia makan sekarang atau bahkan baju yang akan dia gunakan. Semua sudah di atur sedemikian rupa. Hingga lelaki mana yang akan di nikahinya. Semua sudah di atur. Hidupnya seperti program komputer. Dan Krystal hanya bisa menurut.
Statusnya sebagian anak tunggal tidak memberikannya banyak pilihan. Dan Krystal juga tidak berniat memberontak sama sekali.
Dia hanya menjalani apa yang sudah di rencanakan. Karena dia juga suka dengan keteraturan, perencanaan dan juga kesempurnaan.
Jadi saat dia tahu hidupnya sudah di atur bahkan sebelum dia berbentuk embrio. Krystal sudah sangat senang dengan itu semua.
Jadi selepas les bahasa asing. Biasanya dia akan menunggu jam makan malam sambil membaca buku dan makan kudapan. Atau jika dia sedang berkeinginan berbuat nakal dia akan menggunakan akalnya untuk menonton drama favoritnya.
Tapi Krystal tidak berniat melakukan itu semua. Setelah selesai dengan les-nya. Dia berharap bisa tidur sedikit.
Karena hari ini jadwal les di percepat Krystal masih memiliki waktu luang yang sangat banyak. Dan dia merasa sangat mengantuk sekarang.
Jadi setelah guru lesnya membolehkannya keluar dari perpustakaan Krystal tanpa menunggu lebih lama lagi pun segera keluar dari sana.
Berjalan sambil menguap Krystal berhenti di tengah lorong saat seseorang menghadang jalannya. Dia mengenali siapa yang menghadangnya Krystal menaikkan alisnya.
"Bibi Choi?" Seorang pekerja yang sudah lama Krystal kenal. Menghadang jalannya. Krystal sangat kenal dengan wanita tua itu. Karena dia juga menjadi pengasuh Krystal selama masa pertumbuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Her Mother
Humor18+ Bagaimana ceritanya saat empat orang gadis yang terkenal dingin, konyol, tomboy dan tidak perduli harus mengurus seorang bayi. Bagaimana kehidupan mereka yang tenang, tidak suka di atur, bebas. Tiba-tiba harus berubah karena kehadirannya bayi m...