Jisoo baru saja selesai dengan urusan mandinya, saat tubuhnya masih terbalut dengan bathrobe dan kepalanya masih tersanggul oleh handuk. Karena ulah baby boy beberapa menit lalu membuatnya memutuskan untuk keramas, karena rambutnya sudah terlanjur basah. Kulit susu-nya bahkan masih terlihat lembab. Beberapa bulir air masih tertinggal di sana. Saat tanpa permisi V sepupu laknatnya yang dia cari muncul entah dari mana dengan wajah kaku.
Hal itu membuat Jisoo hendak mengumpat dan memaki V karena dia membuatnya sangat kesal.
"Yaaa ... Manusia sialan darimana saja kau, apa kau tidak tahu apa yang terjadi saat kau menghilang breng—" V menyuruh Jisoo untuk menutup mulutnya saat pria itu dengan panik memberikan kode dengan gerakkan tubuh.
Jisoo yang tidak mengerti dengan situasi apa yang sedang V hadapi, pun mengerutkan alisnya. saat pria dengan senyum kotak itu menghampirinya dengan wajah pucat dan sedikit panik.
"Apa ada apa?! Kenapa kau menyuruhku untuk tutup mulut, kenapa! Apa yang terjadi. Apakah kau di tendang dari Klan Kim dan jatuh miskin!" V menyadari mulut Jisoo yang tidak bisa di kondisikan saat dia melesat dan membekap mulut rombeng sepupunya itu.
Dan segara menoleh ke arah pintu. Takut jika ada yang mendengar ucapan Jisoo.
Sementara itu, Jisoo berusaha melepaskan cengkraman tangan V dengan mengigit tangan pemuda itu.
Dan itu berhasil.
Mengeram dengan wajah merah. V berkeinginan mencekik Jisoo sekarang juga.
Di sisi lain Jisoo meludah saat dia mengosong bibirnya dengan kasar. Ketika dia merasa jika V menyetuh sesuatu yang terasa aneh di mulutnya.
"Kenapa kau mengigit ku! Apa kau keturunan Rocky!" Jisoo menoleh dengan datar.
"Kau pantas mendapatkannya. Puh, sialan apa yang kau sentuh sebelum kemari!" Jisoo merasakan aneh di lidahnya saat dia berlalu untuk mengambil air.
"Hum, aku baru saja memegang kelinci dan juga tikus, karena Ricky dan Riley suka itu." Jisoo yang sedang minum segara memuntahkan seteguk air saat dia mendengar penjelasan V.
Dia mengigit tangan sepupunya yang baru saja memegang tikus!
Dan kelinci!
Yang benar saja!
"Yaa—Apa benda mereka itu!" V mengangkat bahunya saat dia tidak mengendur melihat wajah Jisoo yang menderita. "Ricky adalah anak dari Rocky buaya albino, sedangkan Riley dia anaconda usia satu setengah bulan, mereka adalah peliharaan Paman." Tubuh Jisoo langsung meremang setelah dia mendengar itu.
Saat detik kemudian perutnya terasa mual dan dia segara memuntahkan lagi airnya.
Jisoo akhirnya tahu siapa Rocky yang di bicarakan oleh Pamanya kemarin.
Sial dia memelihara buaya dan ular di Mansion-nya.
Ini bukan berita baik!
Jika dia tahu siapa aku, bisa saja aku akan di lempar ke salah satu dari mereka!
Dan sialnya nama mereka hampir sama!
"Yaa—Jangan muntah di situ sialan! Kau ... Kau menodai karpet mahal." Jisoo menatap bengis ke arah V tanpa ampun saat pria itu benar-benar tidak tahu kondisi.
Melepas sendal rumah yang tersedia. Jisoo melemparnya ke arah V membuat pemuda itu kembali meringis.
"Diam kau sialan! Kau sangat tidak membantu..." Jisoo beralih saat dia kembali ke kamar mandi untuk membersihkan mulutnya dari kuman-kuman yang bisa saja tertinggal di lidahnya. Karena tindakan sembrono-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Her Mother
Humor18+ Bagaimana ceritanya saat empat orang gadis yang terkenal dingin, konyol, tomboy dan tidak perduli harus mengurus seorang bayi. Bagaimana kehidupan mereka yang tenang, tidak suka di atur, bebas. Tiba-tiba harus berubah karena kehadirannya bayi m...