1. Skors

479 30 1
                                    



Sekelompok gadis sedang duduk santai di sebuah atap bangunan, menyadarkan tubuh mereka di sebuah sofa lusuh sambil menatap langit yang tampak biru berawan.

Sesekali canda tawa menghiasi perkumpulan mereka, di selangi salin ejek satu sama lain yang sudah menjadi rutinitas mereka, mengabaikan surat pemberitahuan yang baru mereka dapatkan.

"Jen aku bosan, kau tidak ada planning lain?" Tanya seseorang dari mereka membuat kedua gadis lain menatap gadis bermata kucing itu yang sedang bersantai sesekali tersenyum tipis saat angin menyapu wajahnya lembut.

"Nikmati saja dulu, jangan mengganguku." Jelas gadis sambil memejamkan matanya menikmati matahari pagi yang menyapa lembut kulit putihnya.

"Kalian ada planning lain, Ayolah kita di Skors satu bulan! Aku tidak mau menghabiskan satu bulan hanya menatap langit di rooftop sekolah sambil berjemur!" Jelas gadis itu sambil memprovokasi temannya yang lain, membuat mereka semua menatap gadis itu, lalu menatap gadis yang sedang santai berjemur dengan kacamata hitamnya.

"Benar kata Jisoo, kau tidak ingin melakukan hal lain Jen? Lalisa bagaimana denganmu?" Tanya gadis berambut purple menatap gadis yang ada di sebelahnya.

"Yeah...Tapi seperti ini juga asik, aku ikut saja dengan kalian." Jelas Lalisa sambil menyadarkan punggungnya di sofa. Lalu memejamkan matanya mengikuti gadis yang di panggil Jennie itu.

"Kau sama saja dengan Jennie, tidak asik." Jelas gadis berambut purple itu ketus. Dan di balas senyuman tipis oleh kedua gadis itu.

"Kalau liburan ke luar negri bagaimana?" Tanya Jisoo sambil menunjukkan destinasi yang baru saja ia cari di smartphone-nya.

Mereka semua saling menatap satu sama lain, lalu menatap gadis yang baru saja memberikan usul pada mereka.

"Tidak...Itu ide buruk, orangtuamu bisa tahu itu Jisoo, cari yang lain!" Jelas Jennie sambil menggelengkan kepalanya tidak setuju.

Membuat mereka semua menghela nafas kasar, benar. mereka semua setuju dengan gadis itu, pasti dengan mudah orangtua mereka melacak anaknya semua, bukan hanya gadis itu.

"Untuk sekarang nikmati saja, nanti kita pikirkan lagi." Jelas Jennie membuat mereka semua mengganguk.

"Bagaimana kalau kita makan saja?" Jelas gadis berambut purple itu sambil menatap binar ke tiga temannya. Yang di balas tatapan jengah oleh ke tiga gadis itu.

"Park apa hanya makan saja yang ada di pikiranmu!" Kesal Lisa sambil mencubit pipi gadis itu gemas. Membuatnya mendengus kesal.

"Hm...Roti buatan Jisoo saja tidak cukup untuk perutku." Jelas gadis itu sambil melepaskan tangan Lisa dari pipi sucinya.

Membuat mereka semua terkekeh geli melihat gadis itu yang merajuk karena lapar.

"Baiklah...Ayo kita makan." Bangkit Jennie dari duduknya sambil memutar kunci mobilnya.

"Aku tidak mau teman-temanku mati kelaparan." Lanjutnya sambil tersenyum membuat temannya bersorak gembira.






"Yeahhh...Makan gratis!!"










Ke empat gadis itu sedang menikmati makanan yang mereka pesan sesekali di selingi dengan pembicaraan yang menemani acara makan mereka, mengabaikan beberapa tatapan yang melirik meja mereka, ada yang menatap aneh, curiga, tidak percaya, kagum dan beberapa tatapan lainnya.

Cukup mencolok dari pengunjung lainnya, jelas mereka semua masih mengenakan seragam sekolah mereka, tanpa berniat menggantinya dulu atau setidaknya menggunakan jaket atau sejenisnya, mereka tampak acuh dengan tatapan semua orang. Sudah biasa mereka di tatap seperti itu.

We Are Her MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang