4. News

240 21 0
                                    

Ketika sang fajar saja belum menampakan wujudnya seseorang dengan santai keluar dari kamarnya dengan celana traning abu-abu dan kaos putih polos yang segaja ia gulung hingga sebatas dada, tidak lupa topi bucket hitam pujaannya, Dengan santai sambil bersenandung kaki jenjangnya berjalan di lorong kosong melewati kamar-kamar yang tampak sunyi. Masih terlalu pagi bagi semua orang untuk bangun atau sekedar beraktivitas. Tapi gadis ini seakan tidak bisa menunggu sampai matahari menampakan hujudnya.

Saat ia sibuk dengan Handphone ingin memilih lagu yang sekiranya cocok untuk ia dengar melalui AirPods seseorang muncul dari balik pintu dengan keadaan mengenaskan dengan lingkaran mata yang menghitam dan mata merah berair. Tidak lupa dengan rambut acak-acakan dan baju yang ah susah di jelaskan.

Lebih terlihat seperti gelandangan yang salah masuk tempat membuat keduanya terkejut saat wajah mereka berpaparasan. "Astaga Kim Jisoo!" Teriak Lalisa sambil memegang dadanya jatungnya seakan keluar dari tempatnya saat melihat Jisoo tampak mengerikan dari pada hantu yang ia lihat di film horor yang biasa ia tonton.

Mengabaikan keterkejutan Lalisa mata Jisoo menelisik melihat penampilan si Manoban. "Mau kemana? Bukannya ini masih terlalu pagi untuk Jogging?" Tanya to the point ia tahu penampilannya tampak mengerihkan dan ia tidak ingin membahasnya.

Mengabaikan pertanyaan Jisoo, Lalisa pun menatap Jisoo dengan intens benarkan ini Jisoo temannya yang terkenal cantik dan anggun. Lalisa menggeleng tidak mungkin ini Jisoo. "Yaaaa .... Kau benar Kim Jisoo temanku?" Tanya Lalisa curiga siapa tau ada pencuri masuk dan mengaku temannya.

Dengan enggan dan malas berdebat Jisoo pun membuka jaket yang ia gunakan yang semalam dia pakai dan belum ia ganti sama sekali. "Kau mau ku hajar!" Dingin Jisoo dengan mata yang sayu seakan berkedip saja ia sudah tak mampu.

Mendengar itu Lalisa menatap kasian pada temannya itu. "Yaaa .... Kim Jisoo kau tampak mengerikan, apa yang terjadi, kau bahkan tidak berganti pakaian?" Tanya Lalisa membuat Jisoo menguap lebar. Ia bergadang semalaman dan belum memejamkan mata barang semenit saja.

"Rosie dia- Ucap Jisoo tertahan sesat ia kembali menguap Ahh dia sudah tidak tahan lagi ia mengantuk.

"Eoh, Rosie ada apa dengannya?" Tanya Lalisa seakan lupa penderitaan Jisoo.

Mencoba melebarkan matanya Jisoo menatap Lalisa dengan mata memerahnya. "Kemana kau semalam hah! Kau tidak tahu Rosie benar-benar menyiksaku. Bahkan ke toilet pun aku tidak bisa!" Teriak Jisoo tak lama matanya kembali terpejam karena menguap.

Melihat itu Lalisa hanya bisa menahan tawanya. Dia ingat tapi pura-pura tidak tahu "Oh, aku tidak dengar aku langsung tidur." Bohongnya. Jelas sekali ia mendengar Jisoo sesekali memanggilnya.

"Lupakan kau mau kemana jam segini?" Tanya Jisoo pada akhirnya mengulang pertanyaannya.

"Mini market, kenapa kau ingin ikut atau ingin menitip sesuatu?" Tanya Lalisa saat melihat Jisoo kembali menguap. Rosie benar-benar menyiksa gadis ini.

Menggelengkan kepalanya mengusir kantuknya. "Tidak beli saja beberapa makanan pasti yang lain lapar saat bangun nanti." Jelas Jisoo menyadarkan dirinya di tembok memejamkan matanya.

"Rosie kau benar-benar menyiksa gadis ini." Ucapn Lalisa saat Jisoo bahkan bisa tertidur dalam posisi berdiri.

Menggoyangkan tubuh itu pelan "Jisoo pindah ke kamarmu jangan tidur di sini." Pelan Lalisa saat mendengar Jisoo sudah mulai mendengkur halus. Ia tidak tahu bahwa Jisoo benar-benar mengantuk. Bahkan ia tertidur di saat mereka berbicara.

Mendengar suara Lalisa yang samar Jisoo berusaha membuka matanya namun nampaknya kekuatan matanya sudah di ambang batas. Ia benar-benar butuh tidur. Dengan enggan ia merespon Lalisa "Hmm." Gumamnya dan kembali terlelap.

We Are Her MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang