"Dasar tolol!" Suara umpatan yang tidak elegan baru saja di layangkan dengan begitu keras. Di sebuah ruangan hingga orang yang baru saja di kata 'Tolol' tidak bisa berkata-kata saat merasa umpatan kata itu memang kenyataannya.
Sedangkan pelaku umpatan hanya bisa menahan diri untuk tidak mengumpat lebih keras lagi saat di kepalanya sudah berbaris berbagai macam nama hewan di kebun binatang yang siap di keluarkan jika dia tidak bisa menyadari bahwa profesinya menuntutnya untuk tidak mengumpati keluarga pasien yang kadang membuat emosinya naik.
"Sialan RM, pikiran darimana hingga kau berpikir bahwa dia hamil! Aku yang Dokter disini. Bukan kau!" RM hanya bisa memegang lututnya dengan linglung sesaat dia mengungkapkan pendapatnya dan di katai habis-habisan.
Sekarang Raja Mafia yang Agung dan di takuti orang hanya bisa menekuk lututnya seperti bocah yang baru saja melakukan kesalahan besar dan sedang di marahi oleh Ibunya
Saat Dokter pribadinya dengan enteng mengatai dirinya 'Tolol' dan terkenal dengan mulut yang tidak punya sarigan.
Siapa lagi Dokter yang memiliki EQ di bawah rata-rata kalau bukan Irene.
Dokter cantik itu begitu marah saat mendapat diagnosa asal-asalan yang di berikan RM untuknya. Dan sukses membuat jantungnya hampir keluar dari tempatnya.
Merasa masih kesal Irene melanjutkan amarahnya. "Kau ini—Aish ... Dimana otakmu di taruh, hah." Irene bangkit saat dia menumpu kedua tangannya di pinggang saat dia merasa kesal.
RM tidak berkutik saat dia menyadari bahwa dirinya sangat bodoh sekarang. "Apa kau sudah terlalu tua untuk berpikir bahwa asam lambung seseorang naik, dan segara berpikir bahwa itu adalah gejala hamil. Halo ... Kim Namjoon yang Agung! Kemana materi IPA dasarmu saat di perkuliahan!" Wajah RM mengelap saat dia mendengar itu.
Dia pun menoleh dengan wajah muram.
RM tahu dia salah.
Tapi apakah yang di lakukan Irene tidak terlalu berlebihan.
Dia hanya mengira-ngira saja.
Terlebih lagi gejala Jisoo yang muntah-muntah sampai pingsan membuat pikirannya langsung ke arah sana.
Lagi pula dia tidak tahu jika gejala asam lambung dengan orang yang sedang hamil memiliki gejala yang sama.
Jadi dia menatap itene dengan sedikit takut untuk membela dirinya. "Aku tidak kuliah kedokteran..." Wajah merah Irene karena marah berasur menjadi hijau. Saat dia ingat bahwa RM tidak sekolah kedokteran.
Merasa virus ketololan mulai menyebar ke arahnya. Irene pun mengaruk kepalanya yang mendadak sangat gatal saat dia menyadari ucapannya.
Bahwa Kim Nanjoon yang Agung tidak kuliah kedokteran.
Namun Irene tetap Irene, Dokter angkuh itu tidak mau di salahkan atas kesalahannya saat dia berdehem pelan. Dan menatap marah ke arah RM yang masih memasang wajah bocah bersalah.
"Yaa ... Aku tahu itu! A—Aku tahu itu hanya saja ... Yaaa! Kau pasti belajar tentang reproduksi kan, pasti belajar kan. Masa kau tidak pernah belajar, it—Itu pelajaran saat di sekolah dasar!" Irene menunjuk dengan ganas. RM di sisi lain tampak murung saat dia kembali menbuka mulut seperti anak kecil yang sedang di introgasi.
"Kau lupa Irene, selama ini orangtuaku membawakan tutor kerumah ... Dan mereka tidak mengajar biologi, karena orangtuaku menganggap itu tidak penting. Dan aku belajar biologi hanya dari membaca dan menonton..." Irene segara bangkit dan menutup mulut RM dengan panik saat wajahnya berangsur memerah seperti udang keluar dari panci presto.
"JANGAN! Jangan di lanjutkan! Aku tidak mau dengar!" RM berkedip saat bibirnya di capit oleh tangan Irene.
Irene yang tahu mengarah kemana pembicaraan ini, pun mengeleng dengan panik saat wajahnya memerah sampai keteliga.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Her Mother
Comédie18+ Bagaimana ceritanya saat empat orang gadis yang terkenal dingin, konyol, tomboy dan tidak perduli harus mengurus seorang bayi. Bagaimana kehidupan mereka yang tenang, tidak suka di atur, bebas. Tiba-tiba harus berubah karena kehadirannya bayi m...