Bab 26. Lapas

18 9 4
                                    

Mega pun tahu mengapa ia harus meneteskan air mata.

Sedative (Obat Penenang)

.
.
.

"Tresi ke Amsterdam aku bakal tenang kalau ada yang jaga di sana. Aku tau Mama juga nggak mau liat Tresi nunggu nggak ada kepastian, aku setuju sama saran Mama buat akhiri hubungan kami."

Voice note tersebut yang membawa gadis cantik bersurai sepinggang menginjak Lapas kelas 2a, Karang Intan, Martapura.

Saat ini ia menunggu di halaman utama, berharap polisi yang berjaga mengizinkannya masuk untuk membesuk Hijaz di dalam sana. Tadi ia sudah meminta izin kepada satpam yang langsung pergi ke dalam menyampaikan amanat.

Tresi melihat ke sekeliling yang tampak hamparan tanah hijau luas nan indah, sangat cocok digunakan menenangkan pikiran.

Tresi yakin jika Hijaz menurut pada hukum untuk direhabilitasi, pasti nantinya laki-laki itu keluar dari sini dengan aura tenang mendominasi.

Terakhir kali Tresi duduk bersama Hijaz saat di rumah Prakely, Tresi melihat tawa renyah serta usapan pada kepalanya sangat nyaman dan interaksi santai ia rasakan. Bahkan jika ia tidak mengotak-atik dashboard, mungkin tawa renyah dan wajah santai itu masih bertahan hingga sekarang, watak palsu.

Sebenarnya Hijaz kenapa selama ini?

Pertanyaan itu terus saja menghampiri Tresi saat teringat Hijaz yang dikenalnya sedang menjalani masa tahanan. Apakah hanya Hijaz yang tahu jawabannya?

Tidak berselang lama, satpam tadi datang mempersilakan Tresi memasuki selasar Lapas. Di pintu ruangan, ada polisi yang mempersilakan seseorang melewati pintu keluar.

Dia Hijaz.

Yang sedang direhab akibat penyalahgunaan narkotika berbahaya jenis morfin. Cowok itu mengangguk  patuh saat dinasehati pak polisi. Bahkan sikapnya yang selalu menghormati, apa celah tersebut yang membuat cowok itu terjerumus?

Tresi rasa ... tidak mungkin.

Jika Hijaz adalah dirinya, sebaik itu mempunyai suasana hidup, ia tidak akan menyentuh hal-hal negatif yang membuat rugi penggunanya.

Tahu bagaimana efek menyakitkan dari narkotika itu Apa? Tidak? Morfin termasuk urutan pertama dalam situs media narkotika jenis terkuat yang dibatasi.

Apa selama ini hanya menjumpai bentuk pasaran dari semua kelas narkotika? Ganja? Sabu? Heroin? Kokain? Ekstasi? Mereka semua berada di kelas satu dan banyak disalahgunakan oleh pemuda yang merasa dunia nyata tampak jemu dipandang mata.

Dengan dalih pelarian, situs media merangkum mereka dalam tahun 2021 ke angka 1,95%, setara lebih dari 3 juta jiwa yang mengonsumsi narkotika. Dan itu baru di Indonesia.

Di dalam perhimpunan BNN 2021 tersebut, ada beberapa nama pemakai yang paling dicari karena sempat dilaporkan mengonsumsi jenis berbahaya. Tim polisi daerah bahkan bergerak menyisir seluruh pulau di Indonesia. Salah satunya, ternyata Hijazlah orangnya.

Seberapa bahayanya morfin? Zat aditif ini digunakan untuk pengobatan kangker kronis. Dengan tujuan mengurangi rasa sakit, penggunaan obat ini pun hanya merujuk 10 gram dalam sekali suntikan/satu tablet yang berselang 5 hingga 10 menit di bawah pengawasan dokter ahli.

Sedative (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang