Bab 35. Pernikahan

31 8 11
                                    

Perlahan, semua usaha dan pengorbananmu membuahkan hasil. Apa yang dituai, itulah yang dipetik nantinya.

Sedative (Obat Penenang)

.
.
.


Kamis siang di pertengahan tahun 2023 resmi menjadi hari sakral Syika dan Nahawan yang melangsungkan akad nikah di rumah sederhana ibu Syika. Mereka menyederhanakan acara karena besok Nahawan sidang perkuliahan, lalu sore setempat pun ia harus pergi lagi karena ada pelatihan langsung oleh dokter pusat.

Dari acara akad, khataman hingga walimah diadakan dalam satu panggung lebar yang memakan seluruh halaman rumah. Tiang-tiang besi dihias kain berwarna emas dan putih, sangat elegan dengan baju Adat Banjar yang dipakai oleh kedua mempelai berwarna kuning mencolok berpadu untaian bunga melati.

 Tiang-tiang besi dihias kain berwarna emas dan putih, sangat elegan dengan baju Adat Banjar yang dipakai oleh kedua mempelai berwarna kuning mencolok berpadu untaian bunga melati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walaupun sederhana, tamu yang datang cukup banyak membuat Syika terus-terusan berdiri menyampaikan rasa terima kasih atas doa restu mereka.

Panitia berjaga adalah anggota baksos yang memakai kaos hitam berlogo PSTI, mereka berbagi tugas merapikan parkiran, mengangkat piring bekas dan mempersiapkan menu ke meja prasmanan.

Sisanya berdiri dalam perkumpulan kecil menyebar di seluruh titik sambil memperhatikan sekitar, kalau-kalau ada yang membutuhkan sesuatu, mereka akan bergerak sigap.

Karena acaranya di siang hari, Shoba bisa kuliah pagi lalu meminta cuti kerja di warung Bu Hayu untuk hari ini.

Beruntung rumah Syika tidak terlalu jauh dari kampusnya, ia akan menguatkan langkah demi sesuap nasi, eh, demi teman. Sahabat lho Syika ini ya, jangan ditukar dengan sepiring prasmanan meski Shoba menginginkan bungkusan dibawa pulang.

Sebelumnya ia telah menyiapkan kado sebagai ucapan restu darinya. Hitung-hitung memberi hadiah kepada Syika karena selama ia berteman hampir satu tahun ini tidak pernah saling tukar hadiah.

Kalau traktiran sih, es rentengan, sering.

Shoba disambut Derga dan Dimo di bawah janur kuning. Ia menyerahkan bingkisan ke meja yang disediakan tuan rumah untuk menerima kado-kado yang dibawa oleh undangan.

Dibalas tasbih digital dan sebuah kotak entah isinya apa nanti Shoba buka, Shoba lantas memasuki area acara yang dipadati rekan keluarga kedua belah pihak.

"Datang juga akhirnya lo."

Suara melengking itu hampir membuat Shoba hampir terjengkang jika saja salah satu tangan tidak menahannya.

"Ngagetiiiin," cetus Shoba agak kesal pada Feli yang tertawa puas meledek ekspresi terkejut Shoba.

Shoba melepas tangan yang menempel di bahunya. "Untung ada Kak Tresi. Makasih Kak," ucapnya tulus dengan senyum melengkung penuh ke atas.

Sedative (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang