21 | Crying Day

3.3K 411 14
                                    

Untuk malam itu Jisoo membiarkan Lisa tidur bersama ibunya. ketika ingin masuk ia tidak sengaja melihat Yejin yang baru keluar dari kamar Jennie.

Ceklek

"Lagi nen ternyata" ucap Jisoo merasa lucu melihat Lisa diatas tubuh Jennie.

"Ayo kita turun, biarkan Mommy mu istirahat" Lisa menggeleng. dia gak mau kemanapun selain bersama sang ibu.

"Au tama Mommy" Jisoo menghela napas. ibu anak ini seperti perangko yang selalu lengket.

"Mainlah nak nanti Mommy menyusul" Jennie bersuara dan tidak bisa Lisa tolak lagi. Dia anak yang penurut.

"Celius?" Tanya Lisa memastikan.

"Iya sayang"

Cuph

Lisa mengecup bibir Jennie lalu menerima uluran tangan Jisoo untuk ke lantai bawah.

"Lili ayo ain" ajak Chaeng yang lagi main sepeda-an sama ayahnya. Lisa spontan menggeleng dan memilih duduk di sofa sembari memeluk boneka beruang milik Jennie.

"Daddy" lirih Lisa tak sengaja di dengar oleh Jisoo.

"Maafin Aunty nak, gara-gara ku kau tidak mempunyai seorang ayah" batin Jisoo meneteskan air matanya.

"Chaeyoung-ah udah main sepedanya sini main masak-masakan sama Lisa" teriak Jisoo memanggil Chaeng di halaman belakang bersama Seokjin.

Ketika Jisoo pergi menghampiri Chaeng dan Jin, Yejin mendekati Lisa yang sedang sibuk bermain di karpet sendiri.

"Dia sangat lucu dan cantik" Yejin tersenyum sambil mengusap rambut tebal Lisa.

Perlakuan Yejin itu tak sengaja ditangkap oleh mata indah Jisoo. di satu sisi dia heran tapi disisi lain dia senang Yejin mulai berubah.

"Boleh halmeoni ikut main?" Yejin ikut duduk lesehan dibawah membantu Lisa menyusun legonya.

"Talah ukan dititu!" Protes Lisa sebal karena Yejin menyusunnya sembarangan. Wanita paruh baya itu terkekeh melihat ekspresi kesal Lisa yang menggemaskan.

"Anak siapa sih" gemas Yejin merapikan anak rambut Lisa.

"Mommy nnie" jawab Lisa tanpa melihat neneknya yang sok akrab itu.

Jisoo senyum-senyum sendiri memperhatikan mereka. membiarkan Yejin mengambil hati si bayi itu.

"Yeoubo apa yang kau lakukan disana" suara bariton Hyunbin mengoyak lamunan Yejin. Ia langsung berdiri menghampiri suaminya.

"Aku hanya ingin bermain dengan cucuku" jawab Yejin. Dia capek terus disuruh menjauhi anak dan cucunya.

"Dia bukan cucumu tapi aibmu" Lisa melirik Hyunbin takut.

"Yak mainan siapa ini!" Bentak Hyunbin memegang kakinya yang kesemutan karena gak sengaja menginjak mainan Lisa.

Dengan emosi yang bergejolak pria paruh baya itu membuang semua mainan Lisa ke tong sampah dan bayi itu hanya diam.

"Anan" Lisa menarik boneka beruang yang ingin direbut oleh Hyunbin.

"hiks Nini hiks" isak Lisa menatap sendu bonekanya yang sudah di koyak-koyak oleh Hyunbin.

"Appa! kau keterlaluan sekali" marah Jisoo. Hyunbin tak peduli dan pergi begitu saja.

"Nanti kita beli yang baru ya nak" iba Jisoo. Lisa mengumpulkan sobekannya dan menyatukan kembali bagian tubuh boneka itu.

"Hiks Mmy ka baby" Lisa sesegukkan menatap boneka yang tak terbentuk lagi itu ditangannya.

Jisoo merasa boneka beruang lusuh itu adalah mainan kesayangan Lisa hingga bayi itu sampai menangis sesegukkan begini.

The Best Mom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang