12 | Flashback

4.2K 394 17
                                    

Malam itu, di Seoul University.....

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. dihari yang semakin larut itu Jennie masih berada di kampus untuk mengurus acara festival budaya dan seni yang diselenggarakan oleh pihak kampus setiap tahunnya.

Jennie termasuk mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi. tak jarang ia ditunjuk sebagai panitia disetiap acara berkat kepiawaiannya dalam memandu sebuah acara.

"Jen, lo gak mau pulang? ini udah malam loh" Jennie masih disibukkan dengan kertas-kertas berisi susunan acara buat besok.

"Bentar lagi Joy" jawab Jennie tanpa mengalihkan pandangannya.

"Gue tinggal sendiri gapapa? Udah di telpon terus nih sama nyokap gue" Joy disini cuman buat nemenin Jennie kerja aja. Biar sahabatnya itu gak kesepian ngerjain itu sendiri.

"Iya gapapa pulanglah, makasih udah temenin gue" jawab Jennie tersenyum sekilas lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Jangan dipaksain. kalau capek istirahat" Joy menepuk pundaknya sebelum keluar meninggalkan Jennie sendirian di kelas.

"Semangat Jen! dikit lagi siap" ucapnya menyemangati dirinya.

Saking asiknya ia tak sadar jika malam semakin merangkak. Jennie menoleh ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar.

"Loh Jen kok masih disini" seorang lelaki tampan datang menghampirinya.

Laki-laki ketua geng basket yang bernama Kim Taehyung itu terkenal dengan kenakalannya. Mereka cukup dekat karena dia dulu pernah menjadi kekasih sang kakak.

"Ah nde Oppa. ini masih ada tugas" jawab Jennie tanpa merasa terganggu atas kehadiran cowok tersebut.

"Ini udah tengah malam loh nanti orangtua kamu nyariin" ucapnya setelah melihat jam tangannya.

Jennie melirik jam tangannya dan benar, jam sekarang sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Akhirnya gadis itu mengikuti perintah Taehyung untuk pulang. tapi sayang, ban mobilnya kempes.

"Mau aku anterin pulang" Jennie terdiam berpikir sejenak. Antara menerima atau menolak karena ini sudah terlalu larut. Meskipun sangat dekat, Jennie tetap menjaga jarak. Walau bagaimanapun Taehyung adalah laki-laki.

"Tak perlu takut aku tidak akan melakukan apa-apa" ujarnya mengembalikan kesadaran Jennie.

"Ku telpon Jisoo Unnie saja Oppa" Jennie mendial nomor Jisoo namun langsung dicegat Taehyung.

"Dia yang menyuruhku mengantarmu pulang"

"Masa sih. Kok dia gak bilang dulu" heran Jennie.

"Ketiduran mungkin" jawab Taehyung membuat Jennie mengangguk paham. Jadi mau tak mau Jennie ikut ke parkiran dimana mobil pria itu terpakir.

"Kunci mobilku ketinggalan di dalam" Jennie menurutinya ke gedung sebelah kampus tempat Taehyung dan teman-temannya biasa nongkrong. Tanpa Jennie tahu jika sekarang ia sedang dijebak oleh Taehyung.

"Minum dulu" dia menyodorkan segelas air yang sudah dicampurkan obat bius.

Beberapa menit kemudian obat itu mulai bekerja. Jennie tak sadarkan diri membuat Taehyung mempunyai kesempatan untuk menyetubuhinya.

"Ngapain lo bawa cewek ke sini Tae. mau lo apain dia" tanya salah satu temannya yang ada disana.

"Mau gue ambil keperawanannya" jawabnya santai sambil tersenyum menyeringai. Dia membuka kancing kemeja Jennie satu-satu dan melepaskan seluruh pakaiannya.

Taehyung merangkak ke atas tubuh Jennie yang lagi pingsan. melihat indah dan mulusnya tubuh gadis itu membuat nafsunya meningkat.

"Kalian cuman mau nonton? Gak mau ikut. Lumayan ini loh" mereka saling tatap keheranan melihat aksi nekat Taehyung.

"lo gila Tae! Lo mau hancurin masa depan anak orang!" Sergahnya menyadarkan Taehyung dari tindakannya.

"Gak usah takut. dia gak bakal ingat apa-apa pas bangun nanti dan gue jamin dia gak bakal berani buka mulut" jawabnya yakin menampakkan smirk nya.

"Gaslah" seru yang satu lagi. Namanya laki-laki mana tahan cuman ngeliatin doang tanpa melampiaskan nafsunya yang bergejolak untuk dikeluarkan.

Pagi harinya Jennie terbangun. ia melihat sekitar dimana dirinya tidak menggunakan sehelai benangpun dan ada bercak darah disekitarnya. Disaat itulah dia sadar kalau dirinya sudah tidak perawan lagi.

"Hiks hiks kenapa kau tega melakukan ini padaku Oppa" tangis Jennie memeluk selimut guna menutupi tubuh telanjangnya.

"Diam! Tidak usah menangis. Ayo aku antarkan pulang" Taehyung melempar baju Jennie yang berserakan dilantai lalu menunggunya diluar sampai selesai.

Di tengah perjalanan, Jennie diturunkan dipinggir jalan layaknya seonggok sampah. Gadis itu menangis sambil meringis akibat bagian bawahnya terasa perih. Dia berjalan kaki untuk sampai ke rumahnya dalam keadaan kacau.

Tiga bulan setelah kejadian itu Jennie hamil. Awalnya ia tak percaya tapi setelah memeriksanya ke dokter barulah ia percaya.

Sebulan pertama ia sangat terguncang. Jennie bahkan mengurung dirinya di kamar seharian setelah pulang kuliah.

Jennie berniat menyembunyikan soal kehamilannya dari semua orang. Setidaknya sampai ia menamatkan pendidikan. Tapi sayang, karena kecerobohannya dia lupa membuang testpack itu dan ditemukan oleh Jisoo.

Saat itu ia memasuki kamar Jennie untuk mencari sesuatu.

"Jennie-ya pinjam charger" Jisoo membuka pintu kamar adiknya yang tidak dikunci. Kamar itu kosong karena Jennie keluar beberapa menit lalu.

"Dimana sih dia meletakkannya" gerutu Jisoo memeriksa meja belajar Jennie lalu membuka lacinya.

"Seolma" shock Jisoo memegang benda pipih itu dengan tangan bergetar.

"Dia hamil?"

Dan dari sanalah Jisoo memberi tahu kedua orangtuanya dan Jennie diusir dari rumah.



TBC

Sampai disini kalian pahamkan Lisa anak siapa?



The Best Mom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang