44 | Disaster

2.9K 390 8
                                    

Saat ini Busan sedang tertimpa bencana alam yakni gempa bumi. Seluruh bangunan runtuh dan warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.

"Mommy lapar" rengek Lisa dan Zean kelaparan. Untuk sekarang belum ada bantuan yang datang dari pemerintah Korea akibatnya masyarakat kelaparan bahkan meninggal.

"Sabar ya nak" Jennie mengusap-usap pucuk kepala anaknya. Ia pun sama laparnya tapi gak bisa berbuat apa-apa. Perusahaannya hancur begitupula apartemennya.

Untung ATM dan surat-surat berharga masih selamat jadi Jennie gak perlu takut jatuh miskin.

"Heh, ku dengar di perbatasan ada yang memberikan makanan" ucap ibu-ibu di tenda memberitahu pengungsi lainnya. Jennie yang mendengar bergegas ke sana sebelum kehabisan.

"Kalian tunggu disini ya, Mommy cari makanan dulu"

Sesampainya di lokasi Jennie terkejut melihat kerumunan massa berebut bahkan berdesak-desakan mengambil makanan tersebut.

"Permisi" ia membelah kerumunan agar sampai ke panitia pembagian makanan.

Setelah berjuang 1 jam lebih berebut makanan ia hanya dapat 2 kotak nasi.

"Gapapa yang penting mereka bisa makan" monolog Jennie mengangkat kantong plastik tersebut.

"Lili Zean" panggil Jennie.

"Ini makanlah dulu nak

"Buat Mommy mana?" Lisa bertanya.

"Udah Mommy makan disana" bohongnya.

Melihat anaknya makan dengan lahap seketika membuat laparnya hilang. Seorang ibu rela kelaparan asal anak-anaknya bisa makan. bukan cuman makanan nyawa saja rela ia berikan.

Malam harinya saat semua orang sudah tidur, tinggal Jennie yang masih terjaga. Ia berjalan mencari makanan dari satu tong sampah ke tong sampah lainnya. namun yang ia dapatkan cuman sepotong roti yang sudah berlalat.

Keesokan harinya Jennie kembali ke perbatasan buat ngambil makanan dan memberikannya pada mereka berdua.

"Mommy Ok?" Khawatir Zean.

"Nde" senyum Jennie.

"Tapi muka Mommy pucat" sela Lisa membuat Jennie menyentuh bibirnya.

"Itu karena tadi habis lari-lari" elak Jennie dengan wajah polosnya membohongi mereka dengan gamblang.

"Kalian makan dulu ya, Mommy mau ambil minumannya" kedua anak itu mengangguk.

Jennie bersembunyi dibalik pohon besar lalu muntah-muntah disana ditambah pusing yang menyerang kepalanya sejak pagi.

"Mommy kemana sih kok lama banget ambil minumnya" gerutu Lisa yang sudah menghabiskan makanannya.

"Kita susul aja yuk" saran Zean.

Mata mereka bergerak cepat menelusuri setiap tempat. namun sosok yang dicari tak kunjung menampakkan diri.

"Mommy oediya aku takut terjadi sesuatu dengannya" gelisah Lisa.

"Noona itu bukannya Mommy?" Zean menarik baju Lisa sambil menunjuk pohon besar diseberang jalan.

Betapa terkejutnya mereka saat mendapati Jennie tergeletak tak sadarkan diri.

"Mommy!"

Kebetulan ada seorang dokter yang dikirim dari Seoul ke sana untuk berjaga-jaga di pengungsian.

"Perutnya kosong selama 3 hari dan busa dimulutnya ini menandakan ia keracunan makanan" jelas dokter itu membuat mereka melongo.

Padahal waktu itu Jennie bilang dia udah makan tapi apa ini, 3 hari? selama itu dia tidak memakan apapun dan sekalinya makan malah keracunan.

The Best Mom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang