Namanya anak kecil apalagi bayi pasti sangat sulit untuk diatur. mereka nakal dan jahil diusia segitu adalah hal yang wajar. Namun tidak untuk Jennie, wanita itu menghukum Lisa yang baru berumur 15 bulan itu setelah ia membuat Chaeyoung terluka.
"Mmy apa macih ama" bayi itu disuruh berdiri menghadap tembok untuk merenungkan perbuatannya. Sudah hampir 1 jam ia di hukum oleh Jennie disana.
"Berdiri yang tegak Lalisa!" tegas Jennie ketika melihat Lisa bersandar pada dinding.
Jadi, sebelum Lisa dihukum oleh Jennie. Jisoo dan Chaeyoung berkunjung ke apartemennya untuk sekedar bermain. Awalnya mereka bermain dengan akur hingga saat dimana mereka berebut mainan dan terjadilah aksi baku hantam. Lisa menjambak rambut Chaeyoung dan tak sengaja mendorongnya hingga Chaeng terjatuh dan membuat sikutnya memar.
"Baby lelah mmy" rengek Lisa merasakan kakinya kesemutan karena kelamaan berdiri.
"Salah sendiri, siapa suruh nakal" jawab Jennie ketus.
"Uyyu mmy" pinta Lisa cembikan menoleh sedikit ke belakang pada Jennie yang tengah duduk di bibir kasur.
"Gak ada uyyu buat hari ini" tegas Jennie membuat Lisa kembali menghadap tembok dengan wajah lesu.
Ibu muda itu berjalan mengambil handuknya untuk membersihkan diri setelah beraktivitas seharian.
"Mommy mau mandi dulu, lanjutkan hukumanmu. Jika Mommy melihat kau berpindah posisi awas saja" ucap Jennie sedikit mengancam.
"Mommy teda" lirih Lisa mau nangis.
Sepuluh menit di kamar mandi Jennie keluar dengan handuk yang melilit kepalanya. Melirik Lisa yang ternyata sudah tidak berada di tempatnya.
"Baby" suara dingin Jennie mengejutkan Lisa membuat gelas yang ia pegang terjatuh.
"Mau Mommy tambah hukumannya" Lisa menggeleng lesu. dia lelah dan membutuhkan seteguk air untuk melepas hausnya karena sejak pagi Jennie belum menyusuinya.
"Mian Mommy" sendu Lisa berjalan ke pojok ruangan untuk melanjutkan hukumannya.
"Anak ini benar-benar nakal" gumam Jennie membereskan pecahan beling kaca yang berserakan.
"Uyyu baby temana-mana" ucap Lisa melihat dada Jennie terpampang jelas akibat handuknya yang terbuka.
Selesai membereskan pecahan kaca. Jennie mendudukkan bokongnya di pinggir kasur. menatap lirih punggung mungil putrinya yang tertunduk. Jennie gak tega tapi dia harus tegas pada Lisa.
"Mommy tadi kan udah bilang jangan bergerak dari tempatmu berdiri" Lisa menoleh sedikit. tidak berani menatap wajah Mommy nya yang sedang marah.
"Baby aus Mom" Jennie menghela napas. kaki mungil Lisa yang gemetaran membuat ia tak sanggup lagi menghukum bayi menggemaskan itu.
Ia sampai memasukkan jari mungilnya ke dalam mulut untuk mengurangi rasa hausnya.
"Kemarilah" Lisa membalikkan badannya menatap Jennie takut-takut dengan kepala tertunduk.
"Mian Mommy" ucap Lisa lagi masih setia berdiri ditempatnya.
"Sudah Mommy maafkan" Lisa mengangkat wajahnya lalu tersenyum lebar.
"Sini" Lisa berlari dengan kaki kecilnya. bokongnya yang hanya menggunakan popok itu nampak lucu ketika sang empu berlari kecil menghampiri sang ibu.
"Uyyu mmy" Jennie menyelipkan tangannya diketiak Lisa kemudian mengangkat tubuhnya ke kasur untuk disusui.
"Pelan-pelan nak" Jennie sedikit meringis akibat hisapan Lisa yang terlalu kuat.
Karena sudah sore, Jennie memandikan Lisa setelah selesai dengan kegiatan uyyu nya.
Jennie yang baru saja selesai mandi dibuat mandi lagi ketika Lisa dengan usilnya mengguyur kepala sang ibu dengan air.
"Udah mainnya nanti baby masuk angin" Lisa tak mengindahkan ucapan Jennie. dia asik sendiri dengan bebek mainannya.
"Mau Mommy hukum lagi" Lisa tersentak lalu cepat-cepat keluar dari bak mandi bayinya.
"Mommy malah malah telus" gumam Lisa pelan masih dapat didengar Jennie.
Jennie terdiam. moodnya sekarang lagi buruk ditambah lagi ia sedang punya masalah dengan pekerjaannya.
Dan ini juga baru pertama kalinya Lisa dia hukum. perasaan bersalah kini hinggap dihatinya. Tak seharusnya ia menjadikan Lisa sebagai pelampiasan emosi.
"Mian" Lisa menangkap kaca dimata sang ibu serta perasaan menyesal. Mata kucing yang selalu tulus itu kini terlihat memancarkan kesedihan.
Lisa membalas ucapan Jennie dengan mengecup bibir ibunya. Entah kapan air mata itu tertampung hingga turun meleleh dipipinya.
Jennie membawa tubuh Lisa ke dalam pelukannya yang tidak menggunakan sehelai benangpun hingga kulit mereka saling bersentuhan.
Detak jantung sang ibu menyambut gendang telinganya ketika kepalanya ia letakkan di dada Jennie.
"Salange" ucap Lisa dengan bahasa bayinya memeluk tubuh Jennie tak kalah erat.
Sehabis mandi mereka sama-sama tertidur di kasur dan bangun saat matahari berganti bulan.
"Mommy" panggil Lisa manja sambil membawa boneka beruang kesayangannya menuju Jennie di sofa ruang tamu.
"Iya sayang, kok cemberut gitu? Ada apa?"
"Teman-teman baby ahat" adu Lisa.
"Jahat kenapa nak?"
"Meleka bilang baby anak alam talna dak unya Daddy" napas Jennie seketika tercekat di tenggorokan.
"Memang baby tau artinya apa?" Lisa menggeleng.
"Pati dak baik tan Mom"
"Iya, tapi baby gak boleh sedih gitu walaupun gak ada Daddy kan masih ada Mommy" Lisa pun lantas mengangguk. Ia tak pernah lagi membicarakan Daddy nya semenjak terakhir membuat Jennie menangis.
Sejujurnya Lisa gak peduli soal sang ayah setelah Jisoo memberikan wejangan kalau ayahnya suka menyakiti Jennie. dan dapat dipastikan kalau Lisa kini membenci sosok kepala keluarga itu.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/309729709-288-k331658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Mom ✓
FanfictionJennie Kim putri bungsu keluarga Kim yang harus menanggung aib seumur hidupnya akibat ulah pria bejat yang telah menodainya Akankah ia mampu melewati ini semua atau justru menyerah dengan keadaan. Highest Ranking 🏆 #1 in Jennie (2/3/23) #1 in Chae...