28 | Stalker

2.8K 369 13
                                    

Seseorang mengendap-endap membuntuti ibu dan anak itu dari belakang. Jalanan yang mereka lewati sepi dan jauh dari pemukiman penduduk. Hanya remang lampu taman yang berkedip-kedip menerangi jalan.

"Lili sini Mommy gendong" Lisa menurut. Jennie mempercepat langkahnya secepat mungkin.

Sadar ada yang mengikutinya, Jennie tidak langsung pulang. Ia membelokkan kakinya ke apartemennya dulu.

Ting Tong

Ceklek

"Boleh kami menginap semalam, ada orang yang mengikuti kami" sang pemilik rumah melirik ke belakang Jennie. Samar-samar ia melihat seorang pria bertopi hitam bersembunyi dibalik pohon.

"Nde, silahkan" Jennie mengucapkan terimakasih sebelum masuk.

"Maaf menganggu waktu istirahat anda" ucap Jennie tidak enak. Wanita paruh baya itu menggeleng dan tersenyum tipis.

"Kamu habis darimana malam-malam begini keluyuran"

"Aku tadi dari acara reunian SMA ku dan tiba-tiba ada seseorang yang mengikuti ku" wanita itu jadi kasihan melihat Jennie. terlebih ia tengah hamil besar saat ini.

"Disini memang rawan terjadi perampokan dan pemerkosaan. Baru kemarin ada seorang gadis yang diperkosa disini" Jennie melototkan matanya. Untung dia selamat meskipun belum sampai rumah.

Jennie yakin orang yang mengikutinya itu Taehyung terlihat dari siluet lampu jalan tadi. Mungkin pria itu ingin mengincar Lisa dan bayinya.

"Kalian bisa tidur dikamar tamu. kebetulan suamiku lagi diluar kota jadi kamu tidak perlu khawatir" Jennie bernapas lega. Ia membawa Lisa ke kamar yang ditunjukkan Ahjumma itu.

"Mommy tiapa olang tadi"

"Lili jangan takut ya, ada Mommy disini. Kita akan baik-baik saja" ucap Jennie meyakinkan Lisa. Usapan Jennie di kepalanya membuat bayi itu cepat tertidur.

"Aku tidak akan menyerahkan anak-anakku kepadamu Kim Taehyung sekalipun nyawaku yang menjadi taruhan"

Jennie mengusap lembut perutnya kemudian merebahkan diri disamping Lisa.

Keesokan paginya Jennie pamit pulang. setelah memastikan keadaan aman.

Grep

Baru beberapa langkah dari apartemen, seseorang membekap mulutnya dari belakang dan membawanya ke dalam mobil Van Hitam.

Ia disekap di sebuah rumah terbengkalai dalam keadaan pingsan.

"Mommy" tepukan dipipinya membangunkan Jennie.

"Hebat ya, mau coba-coba ngehindarin gue hah?" Taehyung tiba bersama istri angkuhnya dari luar.

"Sini lo" ia menarik Lisa kasar dari ibunya.

"Sekarang juga lo lahirin bayi itu!" Suruhnya paksa membuat Jennie melongo.

"Kau gila?"

"CEPAT!" Taehyung mencekik leher Jennie lalu menghempaskannya kasar.

"Mommy" Lisa meronta dari cengkraman ibu tirinya.

"Dulu kau menyuruhku membunuhnya sekarang kau ingin memintanya. Tidak akan ku berikan!" Ucap Jennie penuh penekanan di depan wajah Taehyung.

"Udah gue bilang lahirkan saja bayi itu sekarang!" Taehyung masih kukuh menginginkan bayi di perut Jennie. Bagaimana bisa ia mengeluarkan jika belum waktunya.

"AKU TIDAK BISA MELAKUKANNYA!"

"Gue bakal ngasih lo waktu sampai besok, kalau lo belum ngelahirin bayi itu maka nyawa kedua anak lo jadi taruhannya" Taehyung bersama antek-anteknya keluar dari rumah kosong itu. untung saja dia tidak membawa Lisa.

The Best Mom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang