Chapter 12~???

145 24 2
                                    

Aku mengelap kaca toko yang berdebu. Kesekian kalinya aku melakukannya hari ini. Banyak kendaraan lalu lalang, polusi asapnya menetap di kaca.

"Tolong buatkan aku Teh, Yu-wan!" Reverse masih berkutat dengan lembar formulir tentang sesuatu di meja paling pojok.

"Tunggu airnya matang!"
"Ya!"

Keadaan sudah normal sejak insiden kemarin itu. Mereka hanya bilang, tanggal 15 kalender Bulan, bukan hari buat mereka.

"Temprament Person seperti Reverse bukanlah teman yang nyaman diajak bicara oleh banyak orang Boboiboy. Banyak yang membencinya karna kata katanya yang menusuk hati. Kamu sendiri sudah lihat bagaimana dia bersikap pada pelanggan, kan? Begitulah. Succubus, kau tau succubus kan? Salah satu makhluk itu punya dendam besar dengan Reverse. Dia meneror Reverse dengan telepon setiap tanggal 15 kalender bulan. Kalau kamu sedang sial, Succubus itu bisa saja mengambil tubuhmu kemarin." Begitu yang dikatakan Yu-wan.

Dia tidak menjelaskan tentang transformasinya menjadi Qiulong, dan aku juga tak berniat bertanya. Jika dia tidak mengatakannya, maka itu bukan sesuatu yang pantas aku tau, atau setidaknya tidak boleh aku tau untuk sekarang.

Aku hanya mengangguk saja mendengarnya. Tapi Reverse kembali ke toko dengan keadaan sekarat. Dari kepala hingga kaki, tak ada yang tak terkena darah. Dan yang sedikit sulit diterima akal adalah, tangannya itu hampir putus saat kembali, namun setelah bangun tadi pagi, tangannya baik, bahkan seluruh tubuhnya baik seperti tidak pernah disentuh siapapun, atau a̶p̶a̶p̶u̶n̶.

Sebuah surat formulir diantarkan pada Reverse pagi tadi. Entahlah formulir apa.
Aku terus mengelap kaca sejak tadi pagi juga. Hari ini hari berdebu.

"Boboiboy!" Yu-wan menepuk bahuku. Aku berbalik setelah menggosok kaca satu dua kali lagi. Sekilas, aku bisa melihat debu yang menempel di wajahku. Tidak banyak, tapi cukup untuk membuat sedikit bekas.

"Hahaha" Tawa Yu-wan terdengar sangat dewasa.

"Oh, oh. Maaf, haha. Ini, aku mau memberikanmu ini. Setidaknya dapat memberimu sedikit hiburan." Dia menyerahkan ponsel keluaran terbaru tahun ini padaku. Bahkan masih dilapisi plastik segel. Melihat dengan ekor mata saja pun akan tampak bahwa ponsel itu masih baru.

Mataku membulat sedikit. Tak percaya. Siapa juga yang akan percaya, sih. Kami belum lama mengenal, hanya menghabiskan beberapa minggu bersama.

"Apa maksudnya...?" Lirihku tanpa mengambil ponsel itu. Dia tersenyum manis, mengambil tanganku dan meletakkannya di atas kardus ponsel.

"Buat mu. Aku tidak bermaksud mengusir, tapi kamu harus menyelesaikan masalah keluarga mu. Dan aku yakin kamu perlu hiburan."
"Untuk...ku...?"
"Apa kamu suka? Apa ini bukan ponsel yang kamu mau? Mau membeli yang lain?"
"Tidak...aku...suka..."

Suka.

Tentu saja aku suka. Aku sangat suka. Aku sangat menyukai hadiah itu sampai rasanya tak bisa hidup tanpa ponsel itu. Hadiah tulus pertama yang orang lain berikan padaku.

Ibu tak pernah membelikanku apa apa. Ulang tahunku hanyalah hari biasa untuknya. Prestasiku hanyalah formalitas untuknya. Apalagi untuk Ayah. Sebenarnya aku tak pernah ada.

Hadiah dari Pengasuh Kim, melihat dari bungkus kadonya saja sudah terlihat bahwa dia tak ikhlas memberinya. (Maksudku siapa yang mau memberikan kado berbungkus baju bekas yang ikat sedemikian rupa?)

Meski hadiah Yu-wan tak berbungkus, dan memberinya dadakan, tapi jika kamu melihat langsung ke matanya, melihat senyumnya, melihat tatapan lurusnya, rasa tulusnya itu lebih dari luasnya samudra. Tingginya gunung. Besarnya Jupiter. (Menurutku aku tak berlebihan.)

𝐈𝐦𝐨𝐨𝐠𝐢 𝔹𝕒𝕜𝕖𝕣𝕪 // 𝙱𝚘𝚋𝚘𝚒𝚋𝚘𝚢 -𝚁𝚎𝚟𝚎𝚛𝚜𝚎 // ᴹᵞᵀᴴᴼᴸᴼᴳᵞ ᴬᵁTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang