Jika kamu berkunjung ke Korea dan menemukan sebuah area kumuh yang diisi oleh beberapa rumah terisi dan didominasi rumah rumah kosong dan rusak, tak apa bagimu untuk berjalan sedikit ke dalam area itu.
Kamu mungkin akan menemukan sebuah toko roti dengan plang kusam bergambar anak kecil membaca buku yang ditemani seekor Imoogi di belakangnya sedang tertidur.
Akan ada seseorang dengan rambut Mocca mencolok berbaju putih elegan yang menyapamu dari balik kaca jika kamu membuat kontak mata dengannya.
Kamu juga mungkin menemukan seorang remaja tanggung berambut putih dan bermata merah yang sedang menyapu halaman. Dia tidak akan menyapa, melihat saja tidak. Kamu bisa menyapanya duluan, barangkali dia mau berteman dengan kamu.
Jika penglihatanmu masih bagus, kamu akan melihat seorang remaja paling muda di antara kedua orang tadi sedang menata minuman di vending machine paling kanan toko. Itulah aku. Jika Aku melihat kamu, mungkin aku akan mengenalimu sebagai orang yang tau bagaimana rumitnya kehidupanku.
Jangan khawatir aku pasti akan mengenalimu.
Berkunjunglah jika kamu menemukan kami. Meski sebenarnya kesempatan kamu menemukan kami hanya 95%.
Mengapa? Karna pada dasarnya, kami bertiga tak pernah ada di dunia.
Itulah plot keduanya. Sederhana, bukan? Namun kontroversial.
Kamu akan melupakan kisah ini begitu kamu merasa kisah ini tak lagi berkesan. Kamu akan lupa aku, Reverse, maupun Yu.
Nanti, kamu akan lupa apa yang aku ingin manusia lakukan. Kamu akan lupa pesan yang aku tuliskan di sini.
Sejak awal, aku tak pernah ada. Aku hanya menjadi figuran bahkan dalam kisah hidupku sendiri.
Hati itu, saat Reverse, Succubus, Yu dan aku keluar dari gerbang neraka ketujuh. Succubus kembali ke wilayah bangsanya, dan kami bertiga, duduk di tangga pintu toko untuk menikmati senja.
Halilintar dan Solar tak pernah bermaksud membantu. Mereka diminta Reverse membuat jebakan agar Reverse dapat menusukku dari belakang.
Dia sudah sadar aku adalah White, dia harus membunuhku kembali agar dapat mati. Immortal adalah kutukan. Bukan anugrah.
Sejatinya Halilintar dan Solar adalah utusan pencabut nyawa. Mereka berdua adalah rekan yang diutus untuk membantu manusia melepaskan arwah mereka dan membantu roh untuk pergi ke atas.
Jadi pada intinya, mereka memang tak pernah berniat membantuku. Hawa diawasi yang aku katakan saat aku berada di antara Solar dan Halilintar berasal dari Halilintar yang ada di belakangku.
Ketiga anak kecil skinwalker itu adalah segel Reverse selama menjalani hukumannya. Dia tak akan kembali sebelum ketiga segel itu melepaskannya.
Lalu kami bertiga.
Jika kamu menemukan toko kami, kamu tak akan menemukan kami di sana. Yang kamu temukan hanyalah jiwa kami, yang tak bisa melepaskan memori kami di bumi.
Malam itu ketika kami bertiga duduk di depan pintu toko. Reverse yang duduk di anak tangga terakhir menyentuh tanah dengan tangannya. Aku dan Yu memperhatikan apa yang dia lakukan, hingga kami tak sadar, bahwa kami telah kembali ke Seoul, Korea Selatan.
Reverse menarik kembali tangannya, lalu menatap bulan yang sebentar lagi akan masuk ke fase terakhir. Hari ini akhir bulan.
Di Indonesia, tak ada yang mengingat kami. Fang, Gopal, pelanggan kami, jangankan mengingat, mendengar nama kami kelak akan begitu asing meski rasanya familiar.
Pun di Seoul. Tak akan ada yang mengingat kami. Kami sudah menyelesaikan apa yang harus kami kerjakan. Reverse yang harus menemukan aku, dan aku yang harus menemukan Reverse kembali. Yu sejatinya tak pernah harus mengikuti Reverse. Namun dia tau Reverse tak begitu pantas menjalani hukuman seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐦𝐨𝐨𝐠𝐢 𝔹𝕒𝕜𝕖𝕣𝕪 // 𝙱𝚘𝚋𝚘𝚒𝚋𝚘𝚢 -𝚁𝚎𝚟𝚎𝚛𝚜𝚎 // ᴹᵞᵀᴴᴼᴸᴼᴳᵞ ᴬᵁ
FanfictionTerpaksa menerima pernikahan kedua sang Ayah, seorang remaja tanggung hidup bagai di gerbang neraka bersama Ibu tirinya yang selalu menunjukkan kekuasaan dan Adik perempuannya yang tak tahu cara membela diri. Tertuduh membuat adiknya trauma berat, B...