Mimpi apalah itu.
Kenapa Reverse ada di sana? Siapa lagi, sih, si White, Butler Yu, Adheesa atau siapalah itu. Aku tidak mengenal mereka, mengapa mereka terus ada? Mengapa pula si Reverse itu ikut ikut.
Aku tidak mengerti, apa hubungan mereka denganku?
Tapi ayo pikirkan hal lain dulu.Reverse tidak berminat membuka toko pagi ini. Ini hari sabtu yang tidak terlalu terik, dan tidak mendung pula.
Tidak ada jadwal apapun hari ini, jadi yang kami lakukan hanya duduk di meja panjang sambil minum es.
"Hey." Reverse mengeluarkan suara tiba tiba. "Dia pasti mau mengoceh. Lihat saja." Yu-wan membisikkan kalimat itu padaku.
Aku tertawa kecil, mengiyakan.Namun Reverse tiba tiba menatap gelasnya yang berisi es jeruk peras. Tatapannya aneh. Sendu. Lesu betul.
Aku menelan ludah, merasa sesuatu yang dibicarakan tidak akan baik. Yu-wan mengernyit, ikut merasakan hal yang sama.
Itu tatapan langganan Reverse saat dia mengingat sesuatu yang tidak mengenakkan hati. Atau setidaknya, dia sedang sedih tanpa alasan.
Aku bisa mendengarkan helaan napasnya mengisi ruang kosong telingaku. Bibirnya bergetar, membuat aku dan Yu-wan saling tatap bingung.
"Yu..." Lirih Reverse yang kemudian membuat Yu-wan tersentak. Aku menengok ke arah Yu-wan. Siapa itu Yu?. Lalu kepalaku mendadak mengingat si Butler Yu itu.
Yu-wan justru menghela napas. Tangannya patah patah menuju kepala Reverse. Mengelusnya. Membuat mataku membulat.
Reverse yang selama ini selalu mengangkat kepalanya, tegap, seperti seorang bangsawan yang menjaga mahkotanya agar tidak jatuh, pagi ini membiarkan hujan turun dari matanya dengan deras.
Sosok baru Reverse, yang lemah.
Aku diam mematung saat Reverse sesenggukan di bawah tangan Yu-wan yang mengelusnya lembut. Ini pemandangan baru bagiku.
❃❃❃
Reverse tertidur, matanya memerah karna terlalu lama menangis. Aku meneguk ludah saat melihatnya tertidur pulas.
Selama ini, meski tidur di kasur yang empuk, Reverse tidak pernah tidur dengan sungguh sungguh. Seperti tengah berjaga jaga atas sesuatu. Beberapa kali aku melihatnya menatap ke pintu atau ke jendela bertirai dengan tatapan menyeramkan sekitar jam 2 hingga jam 3.
Orang orang bilang, sekitaran jam 2-3 itu adalah jam rawan. Reverse sendiri mengatakan bisa saja saat jam 2 itu ada yang memperhatikan kita saat tidur. Namun kali itu dia tidak mengungkit si sosok Dia, jadi pasti itu makhluk.
Menurutku sendiri, tergantung keyakinan saja. Di dunia, tidak semua orang percaya dengan makhluk yang tidak tertangkap oleh mata. Maka ketika orang orang tersebut diberitahu bahwa sesuatu memperhatikan mereka saat tidur, mereka akan tertawa dan mulai mengejekmu.
Lalu ada pula kubu Reverse. Mereka yang sepertinya tahu secara detail tentang semua yang tak tertangkap mata. Mungkin bahasa lokalnya Indigo, atau special child, kasus ini berbeda dengan esper. Jangan disamakan.
Di Bumi selalu tercipta kubu kubu. Setiap hari pasti kubu yang baru akan terus bermunculan. Misalnya kedua kubu yang tadi aku sebutkan, lalu ada lagi kubu yang lain. Mereka saling melawan dan membentuk bentengnya masing masing.
Inilah manusia. Selalu berselisih. Sulit betul membuat persamaan, namun dengan mudah mereka membangun perbedaan. Berseteru. Saling salah menyalahkan untuk sesuatu. Namun di antara mereka, terdapat kubu terbesar di dunia.
Kubu yang sudah terbentuk selama ribuan tahun, tak hilang dimakan zaman, tak lapuk dimakan usia. Antara mereka yang bisa melihat dunia, dan mereka yang dibutakan dunia.
Itulah mahkota dari seluruh kubu. Mereka yang dapat melihat dunia, pasti sadar betapa hancurnya dunia saat ini. Bukan hanya bumi yang semakin tua, rusak, dan hancur. Melainkan hilangnya moral penghuninya. Begitu banyak orang yang tak bisa melihat kesulitan orang lain. Maka merekalah kubu lainnya.
Kubu yang dibutakan dunia. Selalu melihat ke atas. Tak tau ada yang memanggil manggil di bawah. Yang lebih rendah. Yang jelas jelas perlu dibantu.
❃❃❃
Aku mengernyit. Mengapa bisa ada pesanan masuk? Aku ingat aku sudah menutup situs toko selama di sini.
Aku menengok ke segala arah, Reverse masih tidur, tadi Yu-wan pindahkan ke kamar bawah, entah deh bagaimana cara menggendongnya.
Yu-wan tadi ada di dapur, aku bergegas beranjak, menghampiri Yu-wan.
"Eh..itu.." Yu-wan menengok.
"Apa secara tidak sengaja kau mengaktifkan situs?" Aku bertanya. Yu-wan mengernyit, tidak merasa mengaktifkannya."Situs toko aktif, ada 5-10 pesanan masuk. Apa kita harus menerimanya?" Aku menunjuk komputer di kasir yang masih menyala terang benderang.
Yu-wan kemudian memimpin jalan ke konter setelah melepas sarung tangan plastiknya. Aku meneguk ludah ketika tangannya bekerja cepat seperti menari di atas keyboard. Aku bahkan belum pernah melihat seseorang begitu cepat mengetik seperti sudah hapal letak key-nya ada di mana.
Cara kerjanya seperti peretas handal yang terburu buru mencuri data. Ini mengesankan.
Tak, Yu-wan menekan enter, situs diperbarui. Dahinya semakin mengernyit ketika bukannya riwayat pesanan itu hilang, malah semakin bertambah banyak.
Tadi sekitar 10 pesanan masuk, sekarang sudah tembus 100 pesanan. Aku menggaruk kepala belakangku.
"Bukan Reverse yang mengaktifkannya?" Aku menggeleng, pasti dia menyuruhku.
"Kalau begitu kita harus menerima pesanan ini. Matikan lagi situsnya, nanti bilang pada Reverse kita perlu mengurus keperluan Impor Ekspor ke pemerintah setempat. Biar dia yang pergi." Aku mengangguk saat Yu-wan sudah beranjak.
Pesanannya segera aku cetak, kembali memasang tanda situs dimatikan sementara untuk istirahat.
Setelah itu, aku masih diam memperhatikan komputer. Bagaimana bisa situsnya aktif? Eh? Mataku menangkap satu pesan masuk di kotak pesan. Ini bukan pesanan. Ini hanya pesan.
Halo, Oppa, Ahjumma, Ahjussi, atau siapapun di sana.
Aku ingin tahu tentang informasi Gingerbread Cookie. Itu ada di halaman beranda utama, sudah 3 tahun dimunculkan di papan atas, namun informasinya tidak ada. Hanya foto.
Informasi yang ditulis hanya info sekilas tentang kemampuan kue ini bisa mengembalikan waktu. Aku ingin tahu jika aku bisa meminta Kakak memberikan informasi secara pribadi.
IDSUKK81
To : Imoo.Fant.Com.Aku menatap monitor itu lamat lamat, kemudian bergegas menuju beranda utama. Selama ini aku tidak memperhatikannya.
Memang benar ada satu produk utama di papan atas. Salah satu produk utama. Ada fotonya. Kue jahe yang di pajang itu terlihat menggugah. Tapi kemudian aku terpikirkan lagi oleh rata rata bahan yang digunakan dalam produk online.Tubuhku bergidik, memikirkan aneh aneh. Bagaimana kalau yang digunakan bukan lagi organ hewan atau hanya sebatas kerikil? Bagaimana kalau organ manusia?
Tubuhku semakin mendesir. Aku harus menanyakan ini pada Reverse nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐦𝐨𝐨𝐠𝐢 𝔹𝕒𝕜𝕖𝕣𝕪 // 𝙱𝚘𝚋𝚘𝚒𝚋𝚘𝚢 -𝚁𝚎𝚟𝚎𝚛𝚜𝚎 // ᴹᵞᵀᴴᴼᴸᴼᴳᵞ ᴬᵁ
FanfictionTerpaksa menerima pernikahan kedua sang Ayah, seorang remaja tanggung hidup bagai di gerbang neraka bersama Ibu tirinya yang selalu menunjukkan kekuasaan dan Adik perempuannya yang tak tahu cara membela diri. Tertuduh membuat adiknya trauma berat, B...