bab 2|🍂

14.4K 461 4
                                    


Assalamualaikum halo semua jangan lupa ya kalo sudah baca klik vote, komen and follow akun ini terima kasih...

"Eugh.. "Queen dia pun sadar.

" Baby, masih sakit kepalanya? "Tanya black. Queen menggeleng dengan pelan.

" A--air" Ucapnya serak. Dengan sigap Vano mengambil air di atas nakas samping brankar.

"Udah? " Tanya Vano. Queen menangguk

Tasya tahu siapa yang disamping dia saat ini adalah abang-abangnya Queen asli.

"Masih ada yang sakit baby"tanya seorang laki-laki tampan bebrbaju kantoran ,ya dia abang pertama dari Queen Candra Derwingga.

Queen menggeleng. " Syukurlah"

'Ceklek'
pintu terbuka tampak seorang pria gagah, tinggi, berparas tampan memakai pakaian Dokter. Dia adalah Ayah Queen.

"Halo swety, inget daddy? " Ya yang memasuki ruangannya adalah Daddynya.

"Inget" Jawabnya dengan anggukan kepala.

Daddy Rafa bernapas lega. "Daddy aku boleh pulang ngga?" Daddy yang mendengar permintaan putri kecilnya menggeleng dia takut jika terjadi apa-apa dengan putrinya.

"Jangan dulu ya, kamu istirahat disini dulu ya nanti kalo udah sembuh boleh pulang" Jelas daddy nya.

"Tapi Queen pengen pulang Dadd" Pintanya dengan puppy eyes menggemaskan.

Para abang-abangnya termasuk daddy terpana dengan keimutan putri kecil di depannya.

"Adek ikut kata Daddy aja ya, adek harus sembuh dulu nanti boleh pulang" Jelas William.

"Hu'um Queen mau ketaman biar ngga bosen?" Diangguki olehnya

"Daddy bolehkan" Ijinnya

"Hmm, gimana ya" Pikir daddy nya.

"Pliiiss" Mohon Queen sambil menautkan tangannya di depan dada. Dengan gemasnya Daddy Rafa mencubit pipi putri kesayangannya.

"Ya udah boleh"

"Yes, makasih Daddy" Sambil memeluknya.

Tibanya di TAMAN

"Bang aku sekolah dimana? " Tanya si Queen untuk menghilangkan kecanggungannya karena Vano ini gantengnya Masyaallah.

"Kamu sekolah di SMA DasaDharma" Jawab vano sambil mengusap lembut rambutnya.

"Aku kelas berapa bang, soalnya aku lupa hehehe" Vano terkekeh gemas dengan adiknya.

"Ngga papa, kamu kelas 10 MIPA 2" Jawabnya dengan senyum manis yang membuat orang-orang mimisan.

"Ya allah, abangnya Queen manis sekali, ganteng juga" Batin Tasya.

Vano melihat adiknya yang diam saja pun menepuk pundaknya"Baby are you okay?"

"E--eh iya bang"

"Kalo gini gue harus siap batin nih, sumpah gue pengen pingsan"

"Baby mau ke kamar? "

"Bentar bang disini dulu, dikamar bosen bau obat-obatan juga" Ya Tasya tidak suka dengan bau RS pasti ada bau obat.

"Kan ini RS dek ya pasti bau obat" Jelas Vano dengan mencium pipi adek gemasnya ini.

"Ih bang!! "

"Kenapa? "

"Jangan dicium, malu bang dilihatin orang"

"Ngga papa kan sama adek sendiri" Ucap Vano dengan menguyel-uyel pipi Queen.

Setelah lama berada di TAMAN kini kakak beradik tersebut sudah di kamar RS.

"Bang pada kemana? " Tanya Queen perihal para kakak-kakaknya yang tidak ada di dalam.

"Bang Black udah berangkat, bang Willi juga udah ke Kantor"

"Abang ngga sekolah? "

Vano tersenyum "ngga mau mending jaga kamu aja"

Queen menggeleng tidak setuju "mending abang sekolah aja, Queen ngga papa kok sendiri kan masih ada Daddy disini".

Vano cemberut "ngga mending jaga kamu aja, disekolah bosen ngga ada kamu".

" Ih abang jangan gitu sekolah kan dapet ilmu nanti kasian Daddy yang udah biayain kita" Jelas Queen.

"Ngga" Jawab datar Vano.

"Ih yaudah adek ngambek sama abang".

Vano kelimpungan sendiri akhirnya dia menuruti kemauan Queen.

"Yaudah abang berangkat".

Vano pun keluar dari RS untuk pulang ke mansion Daddynya mengganti pakaiannya dengan seragam SMA dan mengambil tas.

Brumm..

Suara motor dari Vano membuat siswi-siswi disana memekik heboh karna kedatangannya, para sahabat-sahabatnya pun menghampiri Vano.

"Eh Van kenapa muka lo kusut gitu? " Tanya Indra Leogra anggota inti yang ke-1 dari geng yang di buat Vano.

"Palingan di putusin pacarnya" Celetuk Oreo Greenta anggota inti yang ke-2.

"Heleh.. Cari yang lain aja napa" Komen Bagas Ramon anggota inti ke-3.

"Lo kalo ngomong asal aja ya" Saut Fandra Seloka wakil dari geng ALVASKA.

Tiba-tiba Vano menyaut "adek gue di RS".

"HAAA" beo mereka bersamaan kecuali Fandra.

Vano mendengus. Diapun langsung pergi.

"Eh Van" Panggil Bagas.sautannya tidak ditanggapi Vano hanya berjalan terus untuk sampai ke kelasnya 12 MIPA 1 kelas yang jajaran siswanya paling pintar.

Di setiap lorong terdengar suara riuh Vano hanya acuh.

Teman-temannya ada yang berada di 12 MIPA 2 ada yang 12 MIPA 3.

*Di kelas*
Murid-murid yang berada dikelas tersebut diam mereka semua terlihat sedang fokus kepada buku.

Memang hari ini ada Ulangan Biologi yang diadakan setiap1 BAB materi telah selesai agar mereka mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya.

Bel berbunyi..
TAP..

TAP..

TAP..

Suara langkah kaki yang sedang menuju kelas.

Semua murid langsung duduk dengan tegap, buku yang tadi diatas meja kini sudah mereka simpan di tas masing-masing.

Guru biologi mereka dikenal guru paling killer diantara guru-guru lainnya namanya bu Ambar.

"Selamat pagi"

"Pagi bu" Jawab semua siswa-siswi yang ada di kelas.

"Baik sebelum memulai mari kita berdo'a terlebih dahulu".

"Berdo'a selesai".

"Oke sesuai ucapan ibu minggu kemarin hari ini kita adakan ulangan harian yang akan ibu nilai untuk nilai tambahan kalian" Semua diam.

"Oke, ibu yakin ini mudah jadi jangan sampai ada yang salah" Semua mengangguk.

Kertas pun dibagikan. Soal-soal tertata rapi di kertas tersebut. Vano yang melihat soalnya lamgsung menulis jawabannya. Kurang dari 10 menit Vano sudah selesai.

Dia pun maju memberikan kertas kepada bu Ambar.

"Kamu sudah? " Tanya bu Ambar. Vano mengangguk.

"Oke, silahkan duduk kembali"

Vano pun kembali ke bangkunya. Teman-temannya masih mengisi dengan teliti. Tak lama mereka menyusulnya.

Selesai semua jam pun sudah menunjukkan waktu istirahat.

"Baik anak-anak, waktu ibu sudah selesai. Ibu permisi".

Follow ig aku ya @alenxyyx_

Thanks waktunya...

𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang