Bab 17|🍂

4.3K 134 1
                                    

******

*tandai typo

William pun mengajak Queem untuk pergi kedalam. Queen melihat mejanya yang berserakan lalu Ia merapikannya dan ingin kembali ke kamarnya. Saat akan pergi William berucap "Queen kalo udah naruh buku itu jangan lupa kebawah ya kita makan siang"

Queen yang mendengar itu langsung menjawab"iya bang" setelahnya Ia pergi dengan menaiki anak-anak tangga.

Sampainya dikamar Ia menutup kembali pintu kamarnya lalu Ia membaringkan tubuhnya yang terasa lelah setelah ada di sini. Saat dulu Ia tidak merasa lelah dengan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ekstra besar akan tetapi disini Ia mudah lelah hanya melakukan pekerjaan yang kecil.

"Huh gue kangen kasur rumah gue, walaupun disini bagus tapi gue kangen, kangen sama boneka kesayangan gue"

"Akhh kenapa gue disini sih ngga seharusnya gue disini kan masih ada orang lain yang bisa di raga ini, tapi kenapa harus gue? " tanya ke diri sendiri. "tapi ini takdir yang ngga bisa gue ubah" setelah mengucapkan itu terdengar dengkuran halus darinya. Ia melupakan peribtah dari abangnya untuk kebawah ternyata Ia kelelahan.

Di Roftoop SMA DasaDharma terdapat anak-anak inti dari geng Alvaska dengan ketua dan wakilnya yang tak lain Vano dan Fandra. Dan para intinya Bagas, Oreo, dan Indra.

Vano dan Fandra terlihat sibuk sendiri sedangkan ketiga lainnya sedang mabar ML dengan segala umpatan-umpatan yang keluar dari mulut mereka bertiga.

"Yah menang kita" ujar Bagas dan Indra. Mereka bertos ria. Setelah itu Vano berdiri dan akan keluar pintu namun Bagas bertanya.

"Mau ke mana lo? " tanya Bagas dengan mengembalikan HPnya ke dalam sakunya.

"Kantin" jawab Vano. Oreo melihat jam di HPnya lalu Ia pergi menyusul Vano dan Fandra yang sudah pergi duluan. ternyata kini sudah istirahat kedua. Mereka berjalan beriiringan dengan gaya masing-masing membuat para perempuan terpesona dengan kegantengan mereka berlima. Merekapun diberikan jalan oleh orang-orang.

Bagas si penebar senyum maka mereka berempat bermuka datar. Namun mereka masih terlihat tampan dengan sikap mereka ada yang menyukainya karna seperti di Wattpad² pikir mereka yang suka membaca dan menyukai fiksi.

Saat sampai di kantin mereka memilih duduk di pojok karna tak mau orang lain mengganggu mereka karna dipojok adalah tempat ternyaman pikir Vano.

Saat sudah duduk Indra menyuruh Bagas untuk membeli makanan Bagas yang baru mau duduk terpaksa berdiri lagi lalu Ia akan menunggalkan tempat mereka namun dirasa ada yang lupa Ia pun kembali ke meja mereka.

"Eh kalian mau pesen apa? " tanya Bagas dengan ngegas.

"Gas lo kalo ngomong jangan ngegas dong ya" gedeg Indra. Bagas hanya merotasikan matanya kesamping.

"Hhmm, mau pesen apa mas-mas? " tanya nya lembut sekali hal itu membuat Oreo melotot Ia pun menggeplak kepala Bagas karna gemas.

"Ya ngga gitu juga Gas lo kok nyebelin sih"

"Hmm yudah kalo ngga mau pesen gue ngga jadi mesen" ucap Bagas lalu akan kembali duduk namun Ia ditahan Indra "jangan duduk dulu sana pesen nih duitnya dikasih Vano"Bagas mendengar ada kata Uang Ia langsung berdiri dengan senyumnya yang lebar.

" Nanti kembaliannya gue ambil yan Van? "

"Hmm" hanya deheman yang diberikan Vano.

"Oke pes----" Belum selesai ucapannya tiba-tiba Oreo menyambar.

"Jus mangga sama nasgor" mengangguk mengerti ganti Bagas menoleh ke arah Indra.

"Samain aja biar ngga ribet" jawab Indra.

𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang