Bab 12|🍂

5.5K 169 0
                                    

Halo gimana kabarnya hari ini?...,Ada yang ngga lagi baik-baik aja ya yaudah coba tenangkan pikiran dulu ingat hapus semua masalah hari ini tarik nafas lalu hembuskan.

Udah??... Tenang kan jangan nyerah ya kawan-kawan kita harus semangat masalah hari ini anggap sudah selesai masih ada hari esok lagi kan buat belajar lagi ayok semangat dong...hehehe


lupakan hari ini nantilah esok hari dan jangan lupa baca ceritaku untuk melupakan kejadian hari ini jangan lupa tinggalkan Votenya kawan-kawan...











Tandai typo*











*******
S

ORE HARI



"Van kita pulang dulu, udah dicari mommyku nih" ucap Bagas dengan memperlihatkan hpnya ke hadapan Vano. Vano hanya melirik saja hatinya pun kembali sedih.

"Yaudah thanks waktunya" jawab Vano dengan sebuah senyuman kecil matanya tidak berbohong Ia menahan sesuatu yang ingin keluar dengan mati-matian. Fandra, Indra, Oreo, Bagas menganggukkan kepalanya.

Mereka keluar saat di depan pintu mereka berpapasan dengan Daddynya Vano.

"Eh Om" sapa Bagas dan Oreo lalu mereka berempat pun bersalaman dengan Daddynya Vano.

"Kalian mau pulang? "

"Iya  Om kita mau pulang Bagas si anak mommy udah di telpon suruh pulang" jawab Indra. Hal itu Bagas melotot dengan ucapan Indra lalu menggeplak tangannya dengan keras.

"Eh, ngadi-ngadi lo, lo juga di suruh pulang ye bukan gue doang" cerocos Bagas dengan ngegas. Fandra dan Oreo hanya mengehela nafas lelah. Vano hanya melihat interaksi mereka hanya bermuka datar.

"Udah-udah malah ribut, kalian ngga mau pulang? " lerai tuan Rafa dan bertanya lagi dengan nada yang...

"Eh iya Om kita mau pulang kok"

"Yaudah kita pulang dulu ya Om, ASSALAMUALAIKUM"

"Waalaikumsalam" jawab Vano dan Daddynya.

Vano hanya mengantar sampai di depan pimtu saja. Hatinya kini kembali sakit lagi. Daddynya sidah masuk Ia pun bergegas pergi ke belakang Rumah tempat yang sejuk dimana dulu tempat yang paling di sukai mamanya.

"Huh... " helanya dengan pelan.

"Wiu-wiu-wiu" suara seorang cewek yang tak lain Queen dari dalam yang ingin keluar mencari udara segar eh tak taunya ada abangnya yang sedang duduk di kursi singel di taman. Ia ingin mendekat akan tetapi badannya menolak untuk pergi akhirnya Ia hanya berdiri mengintip saja.

Saat turun tadi Ia bertanya ke bi Yuni dimana udara segar disini. BiYuni yang masih khawatir dengan keadaan nonanya akhirnya menyarankan ke belakang rumah dan ya disini dia sekarang.

Vano menatap kosong ke depan. Queen melihat seksama muka Vano Ia mulai terpana dengan kegantengannya.

'Wah Vano ganteng juga ya'batinnya dengan senyum-senyum tidak jelas.

"Ish,ngapain mikirin dia kan gue disini cuma mau bantu Queen bukan mikirin yang gak jelas gitu lagian Queen abangnya juga ganteng banget oy gue kan bisa kepincut nih"ucapnya kediri sendiri. Ia pun menggelengkan kepalanya " Eh ngapa jadi mikir gitu ah udahlah"

𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang