*tandai typo
Ting Ting Ting
Saatnya jam ke 4 silahkan kembali ke kelas masing-masing.Terdengar bel penanda masuk ke pelajaran terakhir. Keempat laki-laki itu pun mulai meninggalkan kantin. Mereka berjalan dengan aura dingin dan juga wajah mereka yang datar kecuali Bagas yang masih menampilkan senyum tipisnya.
Saat dilorong tak sengaja mereka bertemu dengan Ona.
"Na mau ke kelas? " tanya Bagas dan diangguki oleh sang empunya.
"Bareng yok na" ajak Bagas.
Ona pun akhirnya hanya mengiyakan saja. "Oke bay gue duluan dra bareng ngga? " tanyanya.
"Hmm" Hanya itu yang keluar dari mulut Indra Ia pun mulai mengikuti langkah kaki mereka di belakang layaknya seorang anak yang membuntuti orang tuanya. Bagas dan Indra berada di satu kelas yaitu 12 MIPA 3.
Fandra dan Oreo pun pergi berdua untuk mencapai kelasnya yaitu kelas 12 MIPA 2. Mereka berdua tidak banyak omong nereka hanya diam. Saat akan masuk kekelas tiba-tiba ada seorang cewek yang menabrak Fandra dia teman kelas Fandra dan Oreo.
"Auwh, ish ngapain si ngalangin gue buat keluar aja" Ia menggerutu kezal. Fandra hanya melihat segala tingkah laku cewek itu yang masih mengusap-usap dahinya. Oreo Ia langsung menuju ke kursinya tak lama Fandra pun ikut langsung duduk dikursi semua itu tak luput dari penglihatan oleh para siswa siswi di kelas 12 MIPA 2.
Cewek itu pun melihat siapa yang berani menghalanginya. Nama cewek itu adalah Malika Jofrien(Frien) seorang cewek yang dikenal cewek tomboy dikelasnya.
"Eh kampret lo tidak ngucapin maaf segala setidaknya ungkapin kata maaf lah" ucapnya dengan nada marah dan kezal ke Fandra.
Fandra hanya mengacuhkannya saja tidak menanggapi. Qiony Matoputra(Qio) menanggapi ocehan frien.
"Eleh lo kayak ngga tau aja si wakelas(wakil ketua kelas), udah napa bentar lagi Pak dony masuk lo kena amukan nanti" ucap Qio.
Frien hanya memendam rasa amarahnya. "Oke Frien tenang" setelah tenang Frien pun kembali ke tempat duduknya Ia tidak jadi untuk keluar kelas karna sudah tidak bermood. Qio yang melihat hanya geleng-geleng kepala sungguh dia sangat lucu dengan tingkah mereka berdua. Yang satu ngga peka yang satu egonya tinggi. Tak berselang lama guru sudah datang ke kelas 12 MIPA 2 yang membuat mereka menghela nafas lagi karna guru ini mengasih tugas tidak tanggung-tanggung.
Di rumah Derwingga
"Kenapa Queen belum turun?" gumam William Ia sudah berada di meja makan yang sudah berisi berbagai makanan yang disiapkan oleh para maid yang bekerja disini.
"Apa dia lupa?" William pun memanggil maid yang bernama laras.
"Tolong panggilkan Queen" suruh William dengan nada datar.
"Baik den" setelahnya Laras pun pergi ke lantai 2 untuk memanggil Queen.
Tok
Tok
TokLaras mengetuk pintu dengan memanggil-manggil Queen.
"Nona" tak ada jawaban yang terdengar.
"Nona Queen" panggilnya sekali lagi.
Laras mencoba membuka pintu namun ternyata dikunci Ia pun memanggilnya lagi.
"Nona Queen mari makan siang nona sudah ditunggu" tak ada jawaban. Laras khawatir takut terjadi apa-apa lagi oleh nona mudanya.
"Nona" Karna tak ada sautan akhirnya Laras turun dan memberitahukan kepada William yang menyuruhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯
Teen Fiction𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙊𝙣 𝙜𝙤𝙞𝙣𝙜 Queen adinda anastasya sari cewek bar-bar yang masih suka susu, kadang polos kadang ngreog, dan sialnya ketika dia sedang tidur... tiba-tiba dia bangun di raga orang yang tidak dikenalinya. Tasya yang awalnya...