bab 43|🍂

1.1K 42 11
                                    

*tandai typo







Happy reading...

Pagi ini suasana senyap sekali tak seperti biasanya. Queen hanya bisa mengaduk-aduk nasinya saja karena merasa canggung.

'Krek'

Suara kursi yang di majukan. Black terlihat berbeda kali ini raut wajahnya yang berubah menjadi dingin.

"Queen di makan jangan di aduk-aduk, " ucap Vano ketika melihat Queen tak memakan makanannya yang hanya di aduk-aduk.

Queen mengangguk. William yang melihat akhirnya memindahkan kursinya di samping Queen. Ia ambil sendok dan piringnya Queen lalu Ia suapi Queen.

Queen sedikit terhenyak karena William.

"Ayo makan! " perintah William dengan gemas karena Queen hanya mengerjap-ngerjapkan matanya.

Rafa sudah pergi pagi tadi tanpa berpamitan kepada yang lainnya.

Baru beberapa menit Black sudah menyelesaikan makannya. Dia berdiri dan membawa kunci mobilnya meninggalkan ruangan makan ini.

Queen yang masih di suapi William menatap sendu kepergian Black. Pikirannya berkecamuk sekarang.

"Hei?"

"Why baby? "tanya William yang melihat satu butiran air keluar dari mata Queen.

"Gak bang, ih udah adek dah kenyang," ucap Queen dengan senyum lebarnya.

Tak tahu kenapa hatinya tercabik-cabik ketika melihat senyum lebar Queen. Senyum itu mengisyaratkan kesedihan bagi William dan Vano.

...

"Dek nanti kamu pulangnya bareng Vano ya? " ujar William ketika melihat Queen yang masih memandang luar.

Queen mengangguk. William hanya bisa menghela nafas. Sesampainya di depan gerbang Queen hendak keluar namun tangannya di cekal William membuat dia mau tak mau menatapnya.

William mengeluarkan beberapa lembar uang dan dia berikan ke Queen. Sedangkan sang empu menyerngit bingung.

"Buat jajan nanti, " ucap William ketika tahu melihat raut keterbingungan Queen. Dia terkekeh lucu karena tingkah menggemaskan Queen.

Queen menerimanya. Dia lalu menyalami tangan William.

"Dek yang bener belajarnya ya. "

Queen lagi-lagi mengangguk. Queen keluar dia melambaikan tangannya ketika abangnya sudah pergi.

Queen berjalan melewati koridor yang ramai. Banyak siswi-siswi yang sedang bisik-bisik pagi.

........

"Anak-anak kurang 3 hari lagi pertunjukan teater akan di mulai. Ibu harap kalian menampilkan dengan baik yang sudah ibu ajarkan ya.., "ucap bu Gigi di dalam ruangan pentas.

"SIAP BUUU.., " jawab serempak semuanya.

Bu Gigi tersenyum menatap anak-anak kelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang