Bab 29|🍂

2.7K 81 0
                                    

*Tandai typo


















































Happy reading...

*
*
*
*
*





Sore hari dimansion Derwingga kini Queen yang sedang menonton televisi di sofa ruang tamu tak menyadari jika abang pertamanya sudah pulang kerumah.

"Hmm enak makanannya" tanya Black saat Ia melihat adiknya anteng duduk menonton televisi dengan cemilan ditoples.

"Iya" Queen masih tidak menyadari namun saat Ia akan memakan lagi cemilannya Ia pun baru sadar jika sudah habis lalu Ia akan bangkit tapi dikejutkan dengan wajah abangnya yang gantengnya masyaallah banget buat hati Queen jedagjedug jika bukan abangnya Queen Tasya udah gebet nih orang Ia akan melupakan rasa malunya saja.

Back to topik

"Eh abang dah pulang dari kapan bang"

"Dari kamu serius nonton televisinya."

"Btw aku mau ngisi cemilan dulu ya bang sorry permisi ya bang"

Black hanya menatap kelakuan adiknya tanpa membalas perkataannya.

Black pun akhirnya berdiri untuk ke kamarnya Ia akan mandi terlebih dahulu adiknya adalah orang kedua  yang Ia sayangi setelah mommynya.

"Emmm, mau ke belakang aja deh sambil nikmatin senja. " ucap Queen Ia pun mematikan televisinya lalu pergi ke belakang dengan susu coklat dan jangan lupa cemilannya yang sudah diisi olehnya.

Queen duduk di kursi panjang Ia menatap sekitar yang masih ada tukang kebun yang menyirami tanam-tanaman milik keluarga ini.

"Hmm, gue pengen tau keadaan ibu udah lama aku disini"

"Apakah ibu mencari suami lagi lalu Ia memiliki anak tiri terus aku dilupain? "

"Ah ngga mungkin kan aku anak kesayangannya mana ada ibu ngasih kasih sayangnya ke orang lain tapi bisa aja si huwaaa gue sedih" jeritnya pelan.

Mamang-mamang penyiram kebun hanya mematap bingung anak majikannya yang sedari tadi ngomong sendiri dan tiba-tiba menangis.

"Hmm aneh" ucap mamang penyiram kebun.

"Hah ngga mungkin sih karna pasti dihati ibu ada aku" ucap Queen dengan pdnya.

Saat asik-asiknya dia sedang makan tiba-tiba abang ketiganya mengkagetkannya.

DUAR

"Sapi buat susu uppss"Ia menutup mulutnya seakan tersadar ucapannya Ia malu setengah mati memang abangnya tidak punya attidute sekali.

"Hahahahha sumpah kagetnya lucu kamu dek" tawanya terbahak-bahak.

"Ish abang kalo mau ngagetin bilang-bilang dong"

"Hahah... Kalo bilang bukannya ngagetin tapi memberi tahu terus nanti kamu juga mesti pura-pura kaget" jawab Vano.

"Hehehe abang tau aja"

"Ya tau lah lagian kamu ngapain disini terus dari tadi abang perhatiin kamu ngomong-ngomong sendiri ya." tuding Vano.

"Aduh kok bisa-bisanya gue ngomong gini pas masih ada orang sih tuh mamang pasti denger nih" ucapnya dalam batin sambil melihat mamangnya yang pura-pura tidak melihatnya.

"Ah enggak kok aku lagi ngomong sama burung yang terbang tuh liat diatas"

"Masa? "

"Iya udah ah abang ngapain kesini? " tanya Queen pada akhirnya.

𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang