Bab 38|🍂

1.8K 65 1
                                    

*tandai typo

Happy reading

*
*
*

Pagi ini di sekolah DasaDharma.

Banyak anak yang menatap Dhira kasian dan ada juga yang tidak malah menatapnya sinis.

Dhira hanya menatap polos keadaan sekarang apapun itu Ia harus mempertahankan sikapnya.

Dhira melihat ada Queen bersama Vano dan teman-temannya. Ia pun mulai mendekat kearah Queen.

"Queen" panggilnya dengan pelan dan tangannya yang memilin rok. Queen yang mendengar ada yang memanggil segera memalingkan kepalanya sebentar dan dia menatap datar Dhira.

"Queen a--aku mau minta ma-maaf yang kemarin-kemarin," ucapnya dengan mata yang terlihat berkaca-kaca melihat ke arah Queen.

"Cih gitu aja nangis" ucap pedas Bagas yang langsung membuat tawa Ona melenggelegar. "Bener 💯 buat lo" jawab Ona.

Dhira merasa dirinya diinjak-injak sekarang. Diam-diam Queen tersenyum ternyata tanpa kesusahan ada teman-teman abangnya yang bisa mengatasi ini.

Dia menangis yang membuat Ona menatap Dhira jijik. "Nangis ya jangan disini bikin malu aja,"ucapnya.

"Kalian kenapa mojokkin aku padahal aku cuma mau minta maaf sama Queen" Cicitnya ketika ditatap Vano tajam.

Queen menyuruh Bagas diam ketika dia melihat gestur tubuhnya yang akan menyudutkan Dhira.

"Kenapa baru sekarang?" tanya Queen berani. "Kenapa Adhira?!"suaranya menekan dengan langkah kakinya yang terus maju membuat Dhira ketakutan setengah mati.

"Qu-een"

"Yes girl?"

Seakan sudah melihat wajah ketakutannya Dhira Queen berhenti. "Ikuti permainanku" bisiknya.

Queen tersenyum melihat perubahan raut wajah Dhira. Semua siswa siswi yang melihat tontonan gratis pagi ini dibuat tercengang dengan perlakuan Queen.

"Kak Ona ayo masuk aja udah mau bel," ujar Queen lalu menggandeng lengan Ona.

Vano dan teman-temannya pun mengikuti kedua gadis itu dan meninggalkan Dhira sendiri.

"Gue gak akan takut karena ada Aldi yang bakal lindungin gue dan akan tambah membenci lo, Queen." dia membatin, lalu ikut pergi meninggalkan tempat parkiran.

Queen telah sampai dikelasnya bertepatan bel masuk berbunyi. Dia langsung duduk dibangkunya. Zea menghampiri Queen ketika belum ada guru yang memasuki kelasnya.

"Queen" panggilnya.

"Iya kenapa Ze?" tanya Queen bingung.

Zea memberikan satu susu kotak beserta roti bungkus ke Queen. "Buat makan lo" Zea langsung berbalik ke bangkunya ketika ada guru yang memasuki kelasnya.

Queen sempat bingung kenapa Zea memberikan roti dan susu tapi Ia langsung abai dan menerimanya.

"Selamat pagi anak-anak" sapa guru bahasa Indonesia itu.

...

di lain tempat. Pekerjaan yang cukup banyak membuat King harus ekstra hari ini. Ia berniatan mengajak gadisnya untuk jalan-jalan malam ini akan tetapi dia malah disuguhi banyaknya berkas-berkas yang harus ditanda tangani olehnya.

"Oh Shit, mengapa banyak sekali berkasnya" geramnya.

"Gue harus beresin dari sekarang." King melakukan pekerjaannya.

𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang