𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯

Bab 13|🍂

Halo halo halo!!!

Kalian lagi ngapain nih?...

Dia ada namun dia sudah pergi selama-lamanya.

_Queen Adinda Anastasya Sari_

__________________

Dia hidup tapi bukan di sini dia hidup di hati kita.

_Stevano White Derwingga.

__________________

Dia senyum tapi bukan senyum yang bahagia melainkan senyum yang penuh luka.

_Queen Candra Derwingga.

   Tandai typo*

******

Saat malam sudah gelap terlihat Black pulang dengan mengendarai mobilnya. Ia bergegas keluar dengan raut wajah yang khawatir dengan keadaan adeknya.

Ia langsung masuk tanpa mengucapkan salam di ruang tamu terdapat adeknya yang sudah tidur dengan dikipasi Vano dan William dengan kipas kertas. Daddynya pun terlihat sibuk mencari obat-obatan.

Black pun menghampiri mereka. Dengan tiba-tiba Vano kaget bukan kepalang saat dirasa pundaknya dipegang oleh orang. Ia menolehkan kepalanya dengan pelan dan...

Terpapang wajah datar dari abang pertamanya. "Huft.. "

William melihat Black langsung menyuruhnya untuk duduk. "Duduk bang "

Black yang mendengar itu pun duduk disamping Vano sambil melihat intens Queen yang terlelap dengan nyenyak. Vano pun menepuk punggung Balck dengan pelan dia bilang. "Bang bawa Queen ke kamarnya" suruh Vano.

"Hmm" hanya deheman yang keluar dari mulut Black tanpa babibu Ia langsung menggendong Queen dengan ala bride style. Daddynya tadi yang menyuruh Vano untuk memindahkan Queen ke kamarnya tapi Vano malah menyuruh Black. William pun mengikuti mereka berdua di belakang.

Sampainya di kamar Queen, Black menurunkan adeknya dengan hati-hati saat Ia akan mengankat tangannya Queen menggeliat Ia pun menepuk-nepuk punggungnya dengan kasih sayang.

"Ssttt"

'Puk'
'Puk'
'Puk'

William Ia menyalakan ACnya.

Queen pun sudah tidur kembali Black pun berdiri dengan pelan-pelan lalu Queen pun diselimuti abangnya. William Ia akan keluar menunggu Black beres dengan kerjaannya.

Sudah selesai semua mereka berdua keluar. Mereka berpisah karna kamarnya yang berbeda. Vano Ia sudah selesai dengan mandinya Ia pergi ke kamar Queen. Membuka pintu dengan pelan-pelan Ia menyembulkan kepalanya lalu membuka pintu dengan lebar Ia masuk pintunya Ia tutup kembali.

Ia duduk di kursi belajarnya Queen yang berada di samping kasur Queen. Saat duduk Ia memandang Queen dengan sedih. Ia mengelus-elus tangan Queen dengan lembut. Queen menggeliat Ia akan membuka matanya tapi tidak jadi saat ada yang berbicara.