Bab 24|🍂

3K 97 2
                                    

Tandai typo

******

Happy Reading:)

Setelah tadi dia menyuapi abangnya kini Queen pun sudah siap dengan pakaiannya yang sudah rapi serta bau tubuh yang sudah wangi Ia sedang menunggu guru privatnya sampai di rumahnya.

Daddynya tidak dirumah karena sudah berangkat tadi pagi sekali dia diberitahu oleh bi Yuni. Sedangkan kedua abangnya yang lain sudah berangkat pula mereka sudah ijin dengan Queen saat Queen turun tadi para abangnya sudah bersiap untuk berangkat kerja dan kebetulan itu mereka pun akhirnya bersalaman sebelum pergi.

Ting Tong Ting Tong

Bunyi bel rumah itu membuat Queen berdiri untuk membukanya dan ternyata itu adalah guru privatnya.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam mari bu" Queen pun mengajaknya kedalam. Di ruang tamu sudah tersedia beberapa cemilan juga ada minumnya.

"Silahkan duduk bu" Ia pun mempersilahkan gurunya untuk duduk. Bu yunda pun mendudukkan dirinya.

Queen membuka bukunya dan bu yunda sudah mempersiapkan materinya. Kemudian bu yunda menerangkannya.

Setelah tadi ada materi kini terdapat soal yang sudah bu yunda siapkan dari rumahnya soalnya tidak banyak hanya ada 6 soal saja.

Bu yunda pun memberikannya ke Queen dan Queen merasa tidak kesulitan saat mengerjakannya belum ada 15 menit Queen sudah menyelesaikannya dan Ia berikan ke bu Yunda.

Bu yunda menerimanya dan ternyata benar-benar otak yang cerdas pikir bu yunda.

"Wah hebat ini benar semua kamu memang pintar nak"puji bu yunda.

Queen hanya menampilkan senyumnya sedikit. Bu Yunda pun memeriksa jam yang berada ditangannya sebelum itu Ia sudah menghabiskan minumannya.

" Baik pembelajaran hari ini selesai semangat untuk meraih masa depan yang cerah nak"bu Yunda memberikan kata-kata penyemangat untuk Queen membuat Queen hanya menampilkan senyum palsunya.

"Ibu pamit dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" setelahnya bu Yunda pun menghampiri kendaraannya.

Saat akan membersihkan beberapa meja yang kotor Ia dibuat terkejut dengan kedatangan abangnya tiba-tiba yang sudah berada di depannya.

"Eh kucing eh?" latahnya membuat Ia malu setengah mati.

Vano hanya tersenyum garing mendengar latahan Queen.

"Issh abang! Kebiasaan sih ngagetin" cemberutnya dengan memalingkan mukanya kesamping.

"Hmm, adek abang gemesin deh" Vano pun mencubit pipi tembem adeknya. Queen memanyunkan bibirnya. Vano pun melepaskan tangannya dari pipi adeknya lalu Ia pun tanpa diduga malah mengecup pipi Queen.

Queen tidak takut tapi Ia hanya terkejut yang dicium hampir mengenai bibirnya. Vano pun langsung meninggalkan adeknya yang masih diam ditenpat Ia merasa malu sekarang sungguh Ia tak pernah untuk mencium adeknya ini adalah kali pertama dia mencium adeknya dulu Ia selalu bersalah karna Ia berpikir mommynya meninggal karena adeknya namun ketika kejadian Queen amnesia Ia pun sadar semua ini adalah takdir.

"Aakkhh gue kaget, hampir aja" ucap Queen didalam hati.

"Queen hatinya jangan baperan ya jangan lembek juga masa digitui baper jangan okey itu tadi adalah abangnya Queen jadi abang lo juga" Queen berbicara sendiri dengan memegang dadanya hal itu membuat bi Yuni yang akan memebersihkan ruang tamu harus berhenti lalu menyerngitkan alisnya karna Ia melihat anak majikannya yang berbicara sendiri.

𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘘𝘶𝘦𝘦𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang