Setelah sampai ke hotel tempat reunian yang di rencanakan, terlihat sudah banyak sekali teman-teman seangkatan mereka dulu. Bahkan baru memasuki area ballroom mereka sudah di sambut oleh sapaan beberapa temannya.
"Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga nih, para queen nya Valexandria."
(nama sekolah mereka)
Sorak beberapa teman laki-laki Madam dan Momy, membuat mereka yang di sambut mengembangkan senyumannya."Wih makin cantik aja nih."
"Iya ya gak beda jauh sama zaman dulu, waktu SMA."
"Para ibu CEO makin cantik aja."
"Ih dari dulu emang gak berubah ya, di paling pick me ini." Ucap seorang wanita.
"Iya.. Masih aja suka caper sama para cowo." Bisik wanita itu kepada yang lainnya, tapi Madam dan Momy menghiraukan ucapan mereka.
Momy dan Madam mengambil wine, dan berjalan menghampiri meja yang sudah ada seseorang.
"Eh Annyeonghaseyo.. Gimana kabarnya?" Tanya Madam.
"Eh kalian..annyeonghaseyo, baik ko, kalian gimana?" Tanya seseorang itu.
"Ya seperti yang kamu lihat, kita selalu baik." Ucap Momy dan mereka pun tertawa bersama.
"Kalian masih sahabatan aja sih, langgeng." Ucap dia.
"Ya iyalah Tiff." Jawab Madam menanggapi ucapan temannya.
"Tiffany.., gimana kamu udah nikah lagi belum? Kan waktu SMA banyak yang ngantri tuh." Tanya Momy.
"Belum nih..., cariin jodoh dong, yang kira-kira cocok buat aku." Ucapnya sambil meneguk wine yang berada di hadapannya.
"Alah kamu ini.." Momy menyenggol lengan Tiffany.
"Eh Carol.., minta tips dapetin jodoh dong, aku denger-denger kamu punya dua suami, bagilah tipsnya."
"Ada lah..tipsnya, tenang aja.. Nanti aku sama Adel cariin kamu jodoh."
Merekapun asik mengobrol, mengenang masa-masa sewaktu SMA dulu. Setelah acara selesai mereka bertiga beriringan menuju parkiran. Di sana terlihat LinYi dan seseorang sedang asik mengobrol karena mobil mereka berdampingan. Setelah ketiganya sampai di dekat mereka.
"Eh Tiff itu kamu udah punya pacar, mana ganteng lagi." Ucap Madam.
"Eh bukan.. Ini adik aku, kenalin namanya Jeno."
"Lah kamu punya adik, aku kira kamu anak tunggal." Ucap Madam, Momy terdiam menatap laki-laki itu, dia seperti pernah bertemu dengannya tapi... Entah dimana Momy lupa, maklum sudah tua jadi gampang lupa.
"Annyeonghaseyo ka.., aku Lee Jeno, adik Tiffany Nunna." Kenalnya kepada Madam dan Momy.
"Oh iya.., aku Adelline Jung, panggil aja Adel."
"Eh.., kalo gak salah kamu yang waktu itu aku tabrak ya di restorankan? Aku Carolline Nakamoto, panggil aja Carol."
"Iya ka.., Senang berkenalan dengan kalian." Ucapnya sembari tersenyum manis, membuat matanya hilang.
Jeno akhirnya mengetahui nama perempuan yang ditabraknya waktu itu. Perempuan yang membuat hatinya terpana, ternyata dia adalah teman dari sang kaka.
"Yaudah kita pulang duluan ya, ini udah malem." Pamit Madam dan juga Momy pada Tiffany dan Jeno, mereka mengangguk, lalu bersalaman. Ketika Momy bersalaman dengan Jeno, lengannya sedikit susah di lepaskan mambuat Madam bingung kenapa Momy dan Jeno sangat lama bersalamannya Momy tersenyum kepada Jeno, Jeno menatap mata Momy dengan lekat tanpa melepas jabatan tangannya.
"Udah Jen..., Mereka mau pulang." Tiffany menyenggol lengan sang adik, membuat Jeno tersadar dan segera melepaskan jabatan tangan tersebut. Membuat Momy dan juga Madam tersenyum manis. Mereka pun memasuki mobil masing-masing.
Kini mobil yang di kendarai oleh LinYi membelah jalanan kota Seoul. Sedari tadi Momy terdiam, ketika di tanya oleh Madam pun dia masih diam entah memikirkan apa.
"Ehh Carol.., Kamu kenapa?" Tanya Madam sembari sedikit menggoyangkan tubuh Momy, dia takut jika terjadi suatu hal terjadi kepada Momy.
"Eh? Hehe iya kenapa?" Ucapnya yang baru sadar dari lamunannya, Madam menghela nafas lega.
"Ck.., kamu ini kenapa sih, diam aja.. Aku kan jadi takut kamu kenapa-kenapa."
"Ah ngga ada apa-apa ko."
"Dih keliatan banget bohongnya, kenapa? Kamu punya masalah sama Johnny? Atau Yuta?"
"Ah ngga, ngga.. Ngga ada apa-apa bener."
"Ihh ayo cerita lahh."
"Itu.. Hem.., aku kepikiran adik nya Tiffany hehehe." Ucapnya sembari tersenyum, Madam sedikit bingung apa maksudnya, tapi ia mencoba memahaminya.
"Kamu suka dia ya?" Tanya Madam yang membuat Momy tersentak kaget.
"Hah? Ngga lahh.. Haha kamu ini Madam.., aku ini udah punya dua suami mana mungkin aku suka sama Jeno." Ucap Momy.
"Tapi suami kamu itu kan--"
"Alah sudahlah, lagian mana mungkin sih aku suka sama Jeno, itu sangat ngga mungkin."
"Mungkin aja sihh, iya gak Leon." Ucap Madam menggoda Momy, LinYi melihat kearah kaca di depannya, dia hanya tersenyum, seketika wajah Momy memerah menahan malu.
"Bisa jadikan, kakak juga ke Tuan Muda Jisung itu, awalnya nyangkal tapi akhirnya sukakan." Timpal LinYi mengingat hubungan Madam dan Jisung dulu.
"Iya bener, siapa tau kamu juga gitu...Ya mencari kenyamanan dari orang lain, lagian suami kamu itu..."
"Ah stop sudahlah." Momy segera memotong ucapan Madam, dia tidak mau mengingat kesalah kedua suaminya itu. Karena dengan mengingat kejadian itu, dia selalu merasa bersalah kepada Haera maupun Hwarang.
Kini mereka pun telah sampai ke Mansion, Momy turun dari mobil yang di kendarai LinYi, lalu LinYi mengantar Madam kedepan Mansion nya.
Pintu di bukakan oleh asisten rumah tangga, dia melihat di ruang tamu tidak ada siapa-siapa, di ruang keluarga pun sudah tidak ada siapa-siapa, itu berarti anak-anak dan juga para suaminya sudah tidur mengingatkan sekarang jam 23.12 malam.
Ia berjalan menuju kamar Haera, melihat bahwa benar anak kesayangannya itu sudah tertidur pulas, Momy mengecup kening Haera, lalu pergi ke kamar Ayang, dan dia pun sudah tidur, Momy melakukan hal yang sama, dia mengecup kening putranya itu.
Berlalu ke kamar suaminya Johnny, dia membuka pintunya, Momy mencari Johnny karena di kamar tidak ada, dan ternyata suami nya itu sedang berada balkon kamar mereka, dia sedang menelfon.
"Iya.. Nanti aku besok jemput kamu by.., ngga ko istri aku besok kaya nya mau nge-mall sama sahabatnya." Ucapnya menyahuti telfon dari seseorang yang entah siapa, Momy hanya terdiam mendengarkan percakapan Johnny.
"Ih ngga by, ngga apa-apa ko, nanti kalo kita sudah selesai rapat aku mau minta jatah hehe, kangen kamu." Ucap manja Johnny, mendengar hal itu Momy perlahan memundurkan langkahnya, setelah sampai pintu dia menutupnya kembali. Momy menahan air matanya, dan menuju kamar Yuta, malam ini dia akan tidur
bersama Yuta saja, niat hati ingin tidur bersama Johnny tapi.. Niat itu ia urungkan.
✧༺♥༻✧
~Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMPLICATED LOVE
RandomApakah kalian tahu bagaimana prihal mencintai dan bertahan meski disakiti? Tetapi harus tetap tersenyum bahagia meski menyimpan luka yang begitu parah? Dan apakah kalian juga merasakan, bagaimana perihal bertahan yang seharusnya lebih baik meningga...