Cristian sudah sampai di restoran tempat ia dan Madam akan bertemu, memakai kemeja satin berwarna navy dan celana bahan berwarna hitam, dengan lengan kemeja yang digulung, dua kancing atas yang dibuka membuat tato dibagian dada nya terlihat menambah ketampanannya berkali-kali lipat.
Menunggu beberapa saat akhirnya perempuan yang ia tunggu pun akhirnya sampai, entah kebetulan atau keberuntuhan Madam juga mengenakan dress berwarna navy, mereka seperti berjanjian mengenakan pakaian yang sama.
"Maaf aku telat, kamu udah nunggu lama?" Tanya Madam sambil duduk disebrang Cristian.
"Tidak saya juga baru beberapa menit sampai, makanan dan minuman sudah saya pesan, tidak ada alergi apapun?"
"Em ada, aku alergi kepiting."
"Syukurlah saya tidak memesan kepiting," ucap Cristian dengan menampilkan senyum tipisnya.
"Makasih atas pesanannya, Jadi mau ngobrolin apa?"
"Jadi begini..." Cristian tidak berbohong dengan ucapannya untuk membahas soal pekerjaan, rencananya ia akan melamar Madam setelah pekerjaan ini selesai.
1 jam mereka lewati akhirnya obrolan serius itu selesai makanan dan minuman yang Cristian pesan pun sudah datang, mereka makan dengan keadaan hening hanya terdengar suara alat makan yang saling beradu.
Madam terlalu enggan membuka pembicaraan melihat wajah datar Cristian yang terlihat lebih datar dari biasanya, karena mereka sudah mulai dekat dan beberapa kali bertemu membuat Madam sedikit mengerti bahasa tubuh Cristian.
Berbeda dengan Cristian sebenarnya ia sedang mengingat-ngingat perkataan yang ia susun untuk melamar Madam, dadanya berdebar dengan kencang, pikirannya bingung bagaimana ia melamar perempuan pujaannya itu jika Cristian saja lupa apa yang akan ia sampaikan. Acara makan pun selesai, sepertinya ini waktu yang pas untuk Cristian.
"Sebenarnya ada yang saya ingin bicarakan selain soal pekerjaan tadi," ucapan Cristian mengintrupsi Madam.
Tiba-tiba terdengar alunan musik yang indah memenuhi seluruh penjuru restoran, kenapa Madam baru sadar hanya mereka berdua yang berada dalam restoran ini, Madam dibuat lebih kaget saat Cristian berlutut didepannya dengan kotak kecil berwarna hitam yang ia genggam.
"Eh?"
"Aku tahu kamu pasti kaget sekarang, tapi izinkan aku mengutarakan isi hati ku pada kamu sekarang, kita memang baru dekat beberapa bulan, itu pun juga karena pekerjaan, tapi aku juga tidak bisa berbohong atas perasaan ku.."
"Aku juga tau kita memiliki perasaan yang sama meskipun kamu selalu denial karena takut kisah cinta mu kembali berakhir tragis, aku berjanji akan membuat mu percaya apa itu cinta sejati yang sebenarnya."
Air mata mulai keluar dari mata cantik Madam, perasaannya campur aduk mendengar segala penuturan Cristian.
"Kita tidak lagi muda tidak perlu lagi menjalin hubungan atas dasar ingin mengenal lebih jauh pasangan kita," sambil membuka kotak yang sedari tadi ia pegang, yang ternyata berisi cincin berlian cantik.
"Will you marry me, together in old age until death picks up Na Adelline or Adelline Yu."
"Yes, yes i will," jawab Madam dengan mantap, air mata semakin deras membanjiri pipinya.
Mulai sekarang biarkan ia mengikuti kata hatinya, sekuat apapun Madam terlihat, bagaimana pun ia perempuan yang masih butuh bimbingan, ia memang perempuan pendosa tapi bolehkah Madam bahagia dengan pilihannya.
Mendengar jawaban Madam betapa bahagianya Cristian, akhirnya lamarannya diterima meskipun bukan kata-kata yang ia susun kemarin karena lupa, memakaikan cincin dijari manis Madam lagi-lagi keberuntungan berpihak padanya cincin itu sangat pas dijari manis Madam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMPLICATED LOVE
RandomApakah kalian tahu bagaimana prihal mencintai dan bertahan meski disakiti? Tetapi harus tetap tersenyum bahagia meski menyimpan luka yang begitu parah? Dan apakah kalian juga merasakan, bagaimana perihal bertahan yang seharusnya lebih baik meningga...