Hari yang di tunggu semua orang pun tiba, yaitu acara pertunangan antara Mark dan Haera.
Taman belakang Mansion Jung kini sudah disulap menjadi tempat acara pertunangan, dekorasi yang sederhana tapi terlihat sangat mewah dan elegan dengan tema berwarna gold.
Bunga-bunga disusun dengan cantik disetiap sudut, meja dan kursi untuk para tamu sudah rapih. Tamu-tamu yang merupakan para kolega bisnis Nakamoto dan Jung sudah mulai berdatangan.
Terlihat Yuta, Ayang dan juga Eunha sudah berada disana menyapa beberapa tamu, bahkan Johnny dan Tenaya juga sudah datang.
Sedangkan di tempat lain, yaitu kamar Mark. Ada Madam, wanita itu sudah siap dengan dress berwarna gold yang ia pakai.
Mark juga tampak sangat tampan dengan balutan jas hitam di badan tegapnya, duduk di kursi dengan seorang hairstylelist yang tengah menata rambutnya.
"Mark kamu beneran siapkan?" Madam berjalan mendekati anak sulungnya itu.
"Saat aku menyetujui perjodohan ini, aku udah siap buat semua yang akan terjadi Mah," setelah rambutnya selesai, Mark berdiri dan memeluk tubuh sang ibu.
"Kamu udah besar Mark, perasaan Mama, belum lama kamu belajar jalan, sekarang kamu udah mau tunangan," ucap Madam dengan air mata sudah membendung di kelopak matanya.
"Mama kok nangis sih," Mark menghapus air mata di pipi Madam, wanita itu tersenyum dan di balas senyuman yang tak kalah manis oleh Mark.
"Permisi Nyonya, acara akan segera dimulai."
"Oh baik, sebentar. Yuk kita kebawah," ajak Madam, ia menggandeng tangan Mark dan bersama keluar dari kamar.
Di sisi Haera ia berada di kamar Eunha, ada Momy juga di sana, sama seperti Madam ia juga memakai dress berwarna gold.
Haera tampak cantik, dress berwarna gold dengan mahkota berwarna gold membuatnya berkali-kali lipat semakin memukau."Momy berharap kamu bahagia sama Mark, jangan seperti Momy, kamu harus memiliki hubungan yang baik," ucap Momy sambil menggengam kedua tangan Haera sebelum mereka keluar dari kamar menuju taman.
"Iya Momy."
Di taman acara sudah dimulai, MC membuka acara, lalu Yuta dan Madam menyampaikan beberapa kata untuk menyambut para tamu undangan.
"Untuk mempersihkat waktu, sekarang kita ke acara yang di nanti-nanti yaitu acara pertukaran cincin," ucap sang MC.
Mark dan Haera sudah berada di tengah-tengah, di samping mereka ada Eunha yang membawa kotak kecil berisi cincin. Mark mengambil satu cincin, siap memakaikannya pada jari manis Haera. Setelah Mark, Haera juga melakukan hal yang sama.
"Kak Mark, ka Haera nya peluk dong," gurau Eunha tapi langsung di turuti oleh Mark, ia memeluk tubuh Haera dan berbisik.
"Aku tahu kita bersama karena perjodohan, tapi aku tidak main-main, sekali aku memulai jenjang yang lebih serius dengan seseorang itu berarti hanya dia satu-satunya."
Bisikan Mark membuat Haera menegang di tempat, melepaskan pelukan itu, Mark tersenyum pada Haera.
Tepuk tangan dari para tamu membuat Haera kembali sadar, ia menatap cincin cantik yang melekat dijari manisnya lalu tersenyum pada Mark. Ia berjanji pada dirinya sendiri, hanya Mark yang akan menjadi pendamping hidupnya, ia juga akan belajar untuk mecintai Mark.
Acara selanjut para tamu memberi selamat pada pasangan yang bertunangan, suasana di sana sangat hangat.
Momy, Madam, Yuta, Haera, Mark, Ayang, Eunha, bahkan Johnny dan Tenaya juga ada. Mereka semua duduk di meja yang di sediakan dengan berbagai macam makanan yang berada diatas meja.
"Ciee...kak Haera udah punya kak Mark," goda Ayang dengan alis yang di naik turunkan.
"Awas aja Mark kalo Haera nya dibikin nangis, Daddy tembak kepala kamu," ucap Yuta.
"Nggalah Dad," jawab Mark, karena ia benar-benar akan menjaga Haera.
Obrolan mengalir begitu saja meskipun Johnny dan Tenaya hanya banyak mendengarkan. Acara selesai pukul 15:12 sore, para tamu berpamitan pada tuan Mansion, kini hanya tersisa para keluarga. Acara akan dimulai kembali nanti malam untuk para teman Mark atau pun Haera jadi para tetua hanya memantau, yang akan berada di acara hanya Eunha, Ayang, Momy dan Madam.
"Sekarang kalian istirahat dulu pasti nanti malam acaranya pasti lebih ramai dari pada ini," ucap Johnny.
Setelah menunggu beberapa jam, waktu sudah menunjukan pukul 19.00 malam, acara akan segera dimulai.
Berbeda di acara tadi siang, taman Mansion Momy di hias bertema serba hitam dan merah maron, ini tema yang di request pasangan yang bertunangan, yaitu Haera dan Mark.
Tamu-tamu juga sudah datang, entah itu teman Haera atau pun Mark. Kini Ayang dan Eunha tengah menjelajahi berbagai kue-kue yang di sediakan, sedangkan Momy dan Madam duduk tidak jauh dari Mark dan Haera.
"Maaf telat semuanya," sesal LinYi karena ia telat, berjalan beriringan dengan sang kakak yang mendekati mereka.
"Leon akhirnya kamu datang juga," ucap Momy dengan wajah sumringah.
"Wah Ahjussi ganteng juga dateng," celetuk Ayang melihat Cristian di sebelah LinYi, di balas senyum simpul olehnya.
"Eh iya Mark, Haera selamat ya..untuk pertunangan kalian," ucap LinYi memberi selamat.
"Selamat untuk kalian berdua," ucap Cristian singkat, Mark dan Haera membalas ucapan dari Cristian sedikit canggung, mereka belum mengenal lelaki di sebelah LinYi itu.
"Kalian belum kenal ya, ini kakak-nya LinYi, Cristian namanya," kenal Momy, Haera dan Mark pun berkenalan dengan Cristian.
"Kak LinYi, Ahjussi yukk kita makan," ajak Eunha karena sedari tadi ia dan Ayang memegang piring berisi kue, LinYi dan Cristian pun mengikut mereka.
Mark dan Haera kembali bergabung dengan teman-teman mereka, sedangkan Momy dan Madam mengikuti Eunha.
Karena meja berbentuk melingkar, Momy duduk disebelah Ayang lalu Eunha, Madam, Cristian, lalu LinYi.
"Aku juga mau minum itu," ucap Eunha sepontan menatap Madam yang tengah meminum wine.
"Heh kamu masih kecil!!" larang Momy.
"Ih tapi kalian minum itu."
"Kamu belum cukup umur sayang," nasehat Madam sambil menatap anaknya.
"Tapi Mah aku jug-"
"Anak kecil minum ini aja."
Belum sempat Eunha menyelesaiakan ucapannya sudah di potong oleh LinYi, LinYi menyodorkan dua buah gelas berisi coklat panas kedepan Ayang dan juga Eunha.
"Ihh kok malah coklat sih," ucap Eunha cemberut mengecutkan bibirnya lucu.
"Jangan ngambek gitu, liat tuh Ayang aja nurut kok," Madam melihat Ayang yang tanpa berkata apapun mulai meminum coklat panas itu.
"Momy..." Eunha berdiri dari duduknya dan mendekati Momy.
"Dasar mbull," ucap Ayang semakin membuat Eunha memanyunkan bibirnya.
"Ututu anak manisnya Momy."
Mereka yang berada di sana hanya tertawa melihat sikap Eunha yang mengadu pada Momy.
Sedangkan Cristian hanya diam dengan wajah datar andalannya, sedangkan di otaknya ia juga ikut merasa bahagia melihat kehangatan keluarga ini, adiknya itu tidak bekerja di tempat dan orang yang salah, ia juga senang jika melihat adiknya tertawa lepas seperti saat ini.
Diam-diam Cristian mencuri-curi pandang pada wanita di sebelahnya, Madam terlihat sangat cantik dengan dress berwarna hitam, ia lagi-lagi terpesona oleh wanita ini.
✧༺♥༻✧
~Terima Kasih
![](https://img.wattpad.com/cover/333425985-288-k689323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMPLICATED LOVE
AcakApakah kalian tahu bagaimana prihal mencintai dan bertahan meski disakiti? Tetapi harus tetap tersenyum bahagia meski menyimpan luka yang begitu parah? Dan apakah kalian juga merasakan, bagaimana perihal bertahan yang seharusnya lebih baik meningga...