BAB 16 I Love Still You

244 81 2
                                    

Haera menangis dipelukan Mark, Mark terus mengelus punggung Haera, mencoba untuk menenangkannya.

"Ra...udah ya...jangan nangis lagi, kamu harus ngertiin perasaan Momy."

"Kamu gak akan ngerti Mark hiks ..."

"Aku ngerti... Kamu belum bisa nerima fakta ini, tapi kamu juga harus liat Momy, kamu denger sendirikan Momy bertahan sampai detik ini karena kamu..., demi kamu juga."

"Menurutku dia udah jadi sosok ibu yang sangat baik, coba kamu jadi dia, mungkin kamu udah frustasi dan milih buat gugurin kandungan itu, waktu itu dia masih muda, belum siap mengandung, punya cita-cita yang tinggi dan semua mimpinya itu harus dia kubur dalam-dalam karena kamu hadir didalam perutnya, tapi liat Momy..dia memilih mertahanin kamu, darah dagingnya sendiri, meskipun diusir oleh keluarganya dan orang yang hamilin dia gak mau tanggung jawab-" Mark menjelaskan dengan suara yang lembut pada Haera.

"-Dia sosok wanita yang kuat Ra, tapi kamu juga jangan terlalu membenci Daddy Jo, gimana pun juga dia ayah kandung kamu, memang iya dulu dia gak mau tanggung jawab, dia punya alasankan. Aku gak memihak dia karena memang dia salah, tapi balik lagi ke fakta yang sebenarnya dia ayah kandung kamu, dengerin penjelasannya baik-baik. Sekarang udah ya..jangan nangis terus, kamu minta maaf sama Momy dan Daddy Jo ya... Jangan sedih terus ada aku dibelakang kamu, pundak aku siap jadi sandaran jika kamu butuhkan." Tambah Mark sambil tersenyum manis membuat Haera menghentikan tangisannya, mendengar penjelasan panjang dari Mark, Haera berpikir, sekarang ia merasa bersalah kepada kedua orang tuanya.

"Aku keterlaluan ya sama mereka?"

"Kamu gak keterlaluan, tapi sikap kamu kurang sopan, sekarang kita ke Momy, kamu minta maaf sama dia ya, dia pasti sedih karena anak sulung nya marah," Mark mengusap sisa air mata di pipi Haera sambil menatap mata cantik Haera yang sembab.

Mark mengecup pipi kiri dan kanan Haera membuat pipi itu kini bersemu merah.

"Dah yukk ke Momy, kamu minta maaf sama Momy, aku temenin," Mark melepaskan pelukan itu, beranjak dari duduknya dan menggandeng tangan Haera untuk menemui Momy.

Setelah dicari ternyata Momy berada di taman belakang Mansion seorang diri, entah kemana orang-orang. Haera berlari dan memeluk tubuh Momy dari belakang, membuat Momy terkejut.

"Loh Haera," ucap Momy membalas pelukan Haera sambil menatap Mark yang berada dibelakang anaknya, tapi Mark hanya menjawab dengan senyuman.

"Hiks...Momy maafin Haera, karena sikap Haera udah keterlaluan ke Momy tadi,"

"Eeh? kok nangis lagi sih, udah ya kamu gak salah kok emang Momy yang gak kasih tahu dari awal ke kamu kan."

"Tapi Haera udah keterlaluan tadi, gak seharusnya Haera kaya tadi, Momy udah bertahan sampai sekarang sendiri itu hebat, Momy Haera kuat," jawab Haera dengan nada yang semangat, Momy bahagia anak manisnya sekarang sudah dewasa.

"Haera..Momy mencintai Daddy Jo adalah perihal bahagia yang bisa saja berganti menjadi luka dalam sekejap. Karena tak hanya sekedar perihal tentang Johnny yang selalu ada dalam benak, tapi ada sosok yang mampu meneduhkan hati dikala Momy terjatuh, hingga tak tahu bagaimana rasanya bangkit. Momy menyebutnya dengan cara yang sederhana, dia adalah Nakamoto Yuta, dia yang selalu menumbuhkan semangat yang bahkan rela mengorbankan semuanya demi Momy dan kamu,"

"Gak mungkin Momy ngelewatin semuanya seorang diri, ada dia yang selalu jadi penguat Momy selain kamu sayang. Dia yang jadi sosok malaikatnya Momy."

Haera dan Mark yang mendengar penjelasan Momy tersenyum, karena memang iya Yuta itu adalah definisi laki-laki yang patut dicintai, sedangkan disisi lain ada seseorang yang tengah mengintip di balik pintu, ia adalah Yuta.

"Gimana sekarang, aku semakin ragu dengan keputusan ku ini?"- batin Yuta.

Yuta yang hendak menghampiri mereka, tapi tidak jadi malah kembali masuk menuju ruang kerjanya.

"Momy maafin Haera ya.., Haera boleh minta satu permintaan?"

"Hmm apa sayang, kamu mau minta apa?"

"Suruh Daddy Jo kesini ya besok, aku mau minta maaf sama dia, aku mau nyelesain semua masalah ini."

"Okey Momy kasih tahu dia nanti, akhirnya anak Momy yang manis ini gak marah lagi," ucap Momy sembari mencubit pipi tembab sang anak.

"Ihh Momy mah gitu," rajuk Haera meninggalkan Momy dan Mark berdua, membuat mereka tertawa melihat sikap lucu Haera.

"Makasih ya Mark, udah ngasih penjelasan ke Haera," Momy mengelus punggung Mark.

"Sama-sama Momy, aku cuma menjalankan kewajiban ku sebagai calon tunangannya."

"Kalian udah gak denial lagi ya, yuk masuk kedalam kita susul si bayi beruang madu itu," mereka pun berjalan beriringan.

Sedangkan Haera, tanpa sepengetahuan Momy dan Mark dia menyusul Yuta keruang kerjanya, karena dia melihat Daddy nya itu mengintip tadi.

Tok..tok..tok

"Masuk," suara sahutan dari dalam membuat Haera membuka pintu.

"Loh Haera ternyata, sini sayang mau apa?"

"Emm Haera mau ngomong sesuatu sama Daddy, boleh?"

"Boleh dong, sini Haera duduk disamping Daddy," Haera berjalan mendekat dan duduk disamping Yuta.

"Jadi gini... Haera tau Daddy lagi ada masalahkan sama Momy, Daddy ke Jepang bukan buat kerja tapi nenangin diri," perkataan Haera membuat Yuta menegang ditempat, dari siapa anak sulungnya itu tahu.

"Jangan tanya Haera tau dari siapa, Ayang maupun Ra udah tau kalian berdua ada masalah, melihat dari sikap kalian yang canggung dan jarang mengobrol akhir-akhir ini, tidak seromantis dulu itu bikin curiga."

"Tapi Haera gak tau masalahnya apa, yang jelas Haera cuma mohon sama Daddy, tetap bertahan sama Momy ya.., Haera gak mau kehilangan sosok ayah untuk kedua kalinya, kalo Daddy gak mau alasannya karena masalah sama Momy, jadiin Haera dan Ayang alasan buat Daddy bertahan, kita berdua sayang sama Daddy," Haera kembali menumpahkan air matanya membuat Yuta membawa tubuh Haera kedalam pelukan, tanpa menjawab penjelasan Haera, Yuta diam sambil mengelus kepala Haera, berteriak dalam hati karena ia harus terus mengalahkan ego nya, ia mendapatkan keputusan itu sekarang, dia YAKIN keputusan ini yang terbaik sekarang.

..

Esok paginya, Johnny dan Tenaya sudah datang ke Mansion Nakamoto, ruang tamu Mansion sudah ada Momy, Yuta, Haera, Ayang, Madam, Mark, Eunha bahkan LinYi sudah datang. Mereka sudah berkumpul untuk menyelesaikan masalah ini.

"Jadi Haera yang nyuruh Momy buat Daddy Jo datang kesini, Haera mau nyelesain masalah ini, Haera maafin Daddy, tapi jangan berharap Haera bakalan ngelupain kesalahan Daddy Jo gitu aja, aku cuma menghormati Daddy Jo sebagai ayah kandung, Haera tetap nganggep Daddy Yuta ayah pertama Haera, dan yang terakhir Haera ngasih restu buat Daddy dan dia," ucap Haera sambil menunjuk Tenaya dengan matanya, memang terkesan tidak sopan tapi ia tidak peduli, ia masih menaruh emosi pada ayah kandung dan selingkuhannya itu.

Johnny yang mendengar itu tentu bahagia, ia segera memeluk tubuh anak kesayangannya itu, tentu saja Haera juga memeluk tubuh laki-laki yang dia sayangi itu. Momy tersenyum melihat keduanya.










✧༺♥༻✧
~Terima Kasih

THE COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang