Johnny memarkirkan mobilnya di Mansion dengan sembarangan, ia tidak peduli akan hal itu. Ia segera memasuki Mansion dengan tidak sopannya.
Di sana hanya ada Momy, Yuta, Madam, dan juga LinYi yang tengah duduk, mungkin mereka memang menunggu kedatangan Johnny, kecuali anak-anak yang tidak terlihat. Kerena mereka sedang berada di lantai atas, mencoba menenangkan Ayang.
"Ngapain lagi kamu kesini, temenin aja selingkuhan kamu," ucap Momy.
"Baby.. Aku mau jelasin semuanya." Momy berdiri dari duduknya menghampiri Johnny.
"Dengar ya Mas Jo.., kita cukup sampai sini aja, gak usah kita lanjuti pernikahan kita yang emang udah hancur ini," ucap Momy dengan cerai air matanya, Johnny meraih lengan sang istri.
"Ngga.. Kita gak bolehh pisah aku mohon Baby..."
"Hiks k-kenapa?"
"I love you, I'm not lying, I really love you."
"Is that true? Kalo emang kamu beneran cinta sama aku, kamu gak bakalan pernah selingkuh dari aku Mas."
"Aku kaya gini itu kepaksa!"
"Gak ada.., perselingkuhan itu gak kepaksa!"
"Carol.., Aku kaya gini itu karena aku iri sama Yuta, dia dapet seluruh cinta kamu, sedangkan aku? Kamu cuman kasih duapuluh persen."
"Aku dateng dari Amerika ke Korea untuk tanggung jawab atas semua perbuatan aku, aku merasa bersalah karena waktu itu aku tinggalin kamu waktu lagi hamil Haera, tapi apa.. Kamu malah nikah sama Yuta, itu artinya kamu cinta sama Yuta."
"JOHNNY!!, aku nikah sama Yuta karena aku gak mau kalo Haera ngerasa dia gak punya seorang ayah, aku nikah sama Yuta karena aku tau Haera butuh seorang ayah."
"Kamu? Kamu baru datang setelah Haera berumur 3 tahun, Yuta yang ngedidik Haera, cinta aku itu cuman buat kamu. Bukan buat Yuta!!" ucap Momy membuat semua orang yang ada di sana terdiam.
Yuta menyerahkan suratnya kepada LinYi, Yuta bangkit dari duduknya ia pergi dari situ. LinYi menyerahkan surat cerai tersebut kepada Johnny.
"Tandatangani Jo, aku gak mau sama kamu lagi, hati aku udah terlanjur sakit." ucap Momy.
"Tapi--"
"Jo tolong ngertiin perasaan aku."
Madam menghampiri Momy lalu memeluk sang sahabat.
"Jo mendingan kamu pergi dari sini, udah cukup kamu nyakitin sahabat aku, aku kecewa sama kamu, kamu bukan Johnny yang dulu aku kenal," ucap Madam sembari mendorong lengan Johnny. Mungsirnya secara halus.
Setelah itu Johnny keluar dari Mansion, mengendarai mobilnya menuju Rumah Sakit lagi, di perjalanan Sana menelfon.
"Iya?"
"Ka Tenya... Anak kalian, cepet ke sini Ka hiks" ucap Sana bisa di dengar dia terisak, Johnny mematikan telfon tersebut lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Setelah sampai di rumah sakit, Johnny segera menuju ruangan Tenaya, di sana ia bisa melihat Tenaya tengah menangis di dalam dekapan Sana, jangan lupakan Sana yang juga sama-sama menangis sembari mengelus punggu sang kaka sepupuh. Johnny segera menghampiri Tenaya, membuat pelukan keduanya terlepas.
"Semua ini gara-gara kamu Jo, aku benci kamu," Tenaya memukul-mukul Johnny, Johnny tak mengerti ada apa sebenarnya, ia mencoba memeluk Tenaya untuk sekedar menenangkannya.
"Anak kitaa.. Hiks.. Anak kita udah gak ada, ini semua gara-gara kamu sialan," Tenaya tak henti-hentinya memukul dada bidang Johnny, Johnny cukup terkejut atas pernyataan yang di lontarkan oleh Tenaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMPLICATED LOVE
DiversosApakah kalian tahu bagaimana prihal mencintai dan bertahan meski disakiti? Tetapi harus tetap tersenyum bahagia meski menyimpan luka yang begitu parah? Dan apakah kalian juga merasakan, bagaimana perihal bertahan yang seharusnya lebih baik meningga...