Kini karena suasana keluarga Jung sudah membaik, keluarga Nakamoto sekaligus LinYi pun pulang ke Mansion dan partement masing-masing.
Dan kini keluarga Yuta dan Momy tengah berada di ruang keluarga.
"Aku bener-bener ngga nyangka dehh.., Adel masih mau bertahan sama si Jae."
"Bisa-bisanya dia mau maafin si Jae, padahalkan dia udah selingkuh, main tangan, ya kamu tau sendirilah Mas," ucap Momy mengeluarkan semua unek-uneknya.
"Iya sayang.. Ya namanya juga Cinta harus gimana lagi, kayanya emang bener dehh."
"Bener apa?"
"Wanita cantik, paling baik, paling sabar, perhatian dan paling cinta suami itu, cuman kamu sama Adel."
"Bisa aja mujinya."
"Tapi itu sebuah fakta, sayang.."
"Iya deh Mas.." mereka pun berpelukan, ketika asik berpelukan sang anak sulung pun menghampiri keduanya.
"Momy, Dad," panggilnya, membuat keduanya mengalihkan atensinya kepada Haera, yang akhirnya duduk di soffa, depan mereka berdua.
"Iya sayang kenapa?" tanya Yuta dengan nada lembutnya.
"Dad Jo kemana ya? Perasaan dari tadi belum pulang, ini kan udah sore menjelang malem," ucapnya dengan nada yang sedikit khwatir.
"Ah itu.., Daddy kamu kan sibuk banget sayang.. Jadi ya jam segini belum pulang, mungkin nanti malem baru pulang."
"Ohh gitu ya Mom. Eh iya Momy, Daddy, besok pulang ngampus aku mau jalan sama ka Guanlin."
"Ohh yaudah jangan sampe lupa waktu ya.." ucap Momy.
"Okey Mom siapp."
"Eh iyaa.., kan besok pasti dia nganterin kamu pulang, suruh masuk aja dulu, kasian tau.. Ngga pernah kamu ajak masuk Mansion," ucap Momy yang membuat pipi Haera memerah.
"I-iya Momy nanti aja lain kali," pipi Haera semakin memerah, Momy dan Yuta saling memandang dan tersenyum memaklumi sang anak yang sedang malu.
Mark tengah berada di studionya bersama Eunha, mereka berdiam-diaman sedari tadi. Tadi Momy memaksa mereka untuk tinggal dulu di Mansion Nakamoto, Momy mengerti pasti Eunha kaget atas fakta yang baru saja di sampaikan oleh sang Mama.
"Ka Mark... Kalo Papa dan Mama ngga saling mencintai.. Terus kenapa mereka harus melanjutkan hubungan mereka?" tanya Eunha, Mark bisa melihat wajah lucu sang adik.
"Mama pasti memikirkan hati kita, Mama pasti ngga mau kamu dan kaka sedih, kamu tau sendiri kan Mama selalu memikirkan hati kita," ucap Mark sembari mengelus lengan sang adik.
"Padahal kalo misalnya mereka mau bercerai, Unha ngga apa-apa ko, Unha paham, sekarang juga Unha tau kalo Mama mencoba mencari kenyamanan dengan laki-laki lain," Mark tersenyum dengan perkataan yang dilontarkan oleh sang adik.
"Kamu udah besar yaa.., udah ngerti semuanya," ucap Mark.
"Ihh ka Mark!! Eunha kan emang udah besar," lantas Eunha memanyunkan bibirnya, membuatnya terlihat sangat lucu.
Jaehyun baru saja dari dapur, dia membuatkan teh favorit istrinya itu, lalu segera menutup pintu kamar, bisa ia lihat di sana sang istri tengah menatap langit malam di balkon kamar. Jaehyun segera menghampiri sang istri.
"Sayang..ini buat kamu, minum yaa.., mungpung masih hanget," ucap Jaehyun dengan nada lembutnya.
"Makasihh Jae," Madam mengambil teh di lengan Jaehyun, lalu segera meminumnya, setelah meminum teh favoritnya, Madam menyimpan teh itu di meja yang sudah tersedia di sana.
"Kamu kangen Jisung yaa.., Jisung di sana juga pasti kangen wanita yang ia cintai," Jaehyun merangkul tubuh sang istri, Madam menjatuhkan buliran bening itu lagi di mata cantiknya.
"Udah.. Jangan nangis, Jisung pasti ngga suka kalo kamu nangsiin dia mulu," ucap Jaehyun, Madam memeluk tubuh tegap itu.
"Aku cinta sama dia Jae, dia berjanji akan menikah dengan ku, tapi... Kenapa dia pergi duluan sih, jahat banget."
"Udahh.., tugas Jisung buat ngejaga kamu emang udah selesai sampai sini, sekarang.. Aku yang harus kembali ngejagain kamu lagi," ucap Jaehyun yang terdengar sangat tulus, Madam semakin mengeratkan pelukannya.
"Ohh iya sayang, besok kita ke pemakaman Jisung yuk, aku mau berterima kasih karena dia udah ngejagain kamu selama ini, bolehkan?" tanyanya, Madam mengangguk di pelukan Jaehyun, mereka berpelukan.
Jaehyun menyalurkan rasa sayangnya lewat pelukan malam tersebut. Walaupun mungkin sang istri tidak akan bisa merasakannya 'lagi'.
"Yuk kita ke dalem, ini udah malem ngga baik buat kesehatan, nanti kamu bisa sakit," ucap Jaehyun sembari menuntun Madam untuk masuk ke kamar.
Mereka pun membaringkan tubuhnya di kasur, dengan Jaehyun yang memeluk Madam.
"Udah.. Kamu tidur yaa.., besok kita ketemu sama Jisung,"
Madam menatap wajah Jaehyun, lantas Jaehyun segera memberika senyuman manis miliknya. Dan kini mereka pun tertidur.
Kini pagi pun sudah tiba, keluarga Jung tengah sarapan. Mark dan Eunha tidak berangkat ke sekolah/kampus, karena ini adalah hari minggu.
"Eh iya Mark, Eunha, kalian ikut kita ya.. Ke pemakaman Om Jisung," ucap Jaehyun.
"Kita mau ke pemakaman om Jisung? Wahh oke deh," ucap Eunha dengan antusiasnya, membuat Mark, Madam, dan juga Jaehyun tersenyum.
Mereka pun makan dengan suasana tenang.
Kini juga sama, Keluarga Nakamoto tengah sarapan."Princess Ra.. Nanti kaka beliin Ayang Susu coklat yaa.." ucap Ayang kepada sang kaka.
"Iyaa.. Nanti kaka beliin kalo ngga lupa."
"Haera inget waktu pulang nya!!" tegas Momy, Haera segera mengangguk.
"Mom, Dad, Ayang juga mau main yaa.. Sama temen Ayang," ucapnya.
"Yaudah iya, hati-hati."
"Oke," Ayang menunjukan pose Oke, Yuta dan Momy juga Haera tersenyum melihat kelakuan putra bungsu keluarga Nakamoto itu.
Di sana Johnny hanya terdiam, asik dengan makanannya sendiri, sesekali ia akan tersenyum-senyum sendiri, memang kadang tidak jelas.
"Daddy Jo, kenapa senyum-senyum ngga jelas sih," protes Ayang, aneh melihat kelakuan sang Daddy, Johnny yang merasa di panggil mengalihkan atensi. Ternyata, mereka semua sedang melihat ke arahnya.
"Hehe ngga ko, itu.. Daddy lagi bahagia aja."
"Bahagia kenapa Dad? Ceritalah," ucap Ayang.
"Ayang!! udah mendingan kamu makan aja, jangan kepo!" Momy sedikit menaikan intonasi, tidak biasanya Ayang banyak berbicara seperti ini.
Haera sangat sebal kepada Daddy Jo, karena dia selalu sibuk, tidak ada waktu berduaan dengan Momy nya. Haera hanya bisa menggerutu di dalam hati, Daddy nya itu pasti bukan sibuk bekerja saja, pasti sibuk juga dengan selingkuhannya itu. Entahlah Haera sangat sebal dengan Daddy Jo.
✧༺♥༻✧
~Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMPLICATED LOVE
RandomApakah kalian tahu bagaimana prihal mencintai dan bertahan meski disakiti? Tetapi harus tetap tersenyum bahagia meski menyimpan luka yang begitu parah? Dan apakah kalian juga merasakan, bagaimana perihal bertahan yang seharusnya lebih baik meningga...