BAB 4 Plan One (Rencana pertama)

342 85 29
                                        

Madam dan Momy kini berada di Coffe tempat biasa mereka mengobrol, tentu saja dengan keberadaan LinYi.

"Jadi maksud kamu gimana? Aku masih belum mengerti," ucap Momy.

"Kamu ini bodoh atau bagaimana sihh. Kan tadi udah aku jelasin," ucap Madam sembari menahan sedikit emosi kepada sahabatnya, padahal tadi dia sudah menjelaskan secara detail.

"Iya.. Tapi.. Masa sama Tiffany sih.. "

"Kalo kata Leon nih ya ka.., ide kaka itu bagus banget, kalo misalnya itu terjadi keren banget sih," ucap LinYi penuh semangat, sama seperti Madam.

"Eh jelasin satu kali lagi.. Aja.. Baru aku paham."

"Tau ah cape tau ngejelasinnya, tapi kamu sedikit paham kan maksud aku?"

"Paham.. Tapi agak sedikit tidak menyangka."

"Yaudah bagus kalo gitu, kita mulai rencana ini dari sekarang. Kalian dukung rencana aku kan?" LinYi dan Momy pun mengangguk.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Johnny dan selingkuhannya sedang berada di kamar salah satu hotel berbintang di Jeju untuk liburan. Kini mereka sedang bermesra-mesraan di atas kasur sambil berpelukan.

"Babe tadi pagi gimana kamu izin sama istri mu itu?" Tanya kekasih Johnny.

"Aku sih bilangnya mau ada meeting sama rekan kerja ku di luar kota."

"Ah gitu ya, istri kamu ngga curiga kan sama hubungan kita?"

"Tenang aja babe, dia gak bakalan curiga sama hubungan kita," kekasih Johnny mengeratkan pelukan nya kepada bapak CEO itu.

"Aku mau tanya boleh?"

"Tantu saja babe, kenapa?"

"Jika suatu saat nanti hubungan kita di ketahui oleh istri kamu, kamu bakalan pilih aku atau dia?" Tanyanya.

"Aku tentu saja, akan memilih kamu," ucap mantap Johnny tanpa adanya keraguan.

"Ah terima kasih babe" kekasihnya itu mencium bibir Johnny

Johnny membisikan sesuatu kepada dia "babe kamu sudah berjanji kepada ku untuk memberikan ku jatah sepuasnya," ucapnya sembari tersenyum manis tanpa adanya dosa.

"Semua nya untuk mu sayang" ucap selingkuhan dari pada Johnny, sembari membuka kancing atas kemejanyanya.

~Baik mari kita skip kegiatan mereka~

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Momy berjalan memasuki kantor perusahaan milik suaminya, di sapa oleh beberapa karyawan yang melihatnya. Setelah sampai di ruangan sang suami, Momy segera membuka pintunya.

Di sana terlihat Yuta yang tengah fokus kepada kertas-kertas yang menumpuk di hadapannya. Momy segera menghampiri Yuta.

"Mas... Aku dateng hehe," Yuta mengalihkan atensinya menatap siapa yang datang, dan itu ternyata istri kesayangannya.

"Sayang sini.." Yuta menepuk pahanya, dengan segera Momy duduk di paha sang suami sembari melingkarkan lengannya di leher Yuta.

"Kamu sibuk banget yaa? Padahal kamu baru aja pulang lohh."

"Ngga ko ngga apa-apa, ini bentar lagi kerjaan aku selesai, gimana jalan-jalan sama Adel, seneng?"

"Senenglah..hehe, ehm mata kamu ada mata panda ih, capek ya?"

"Ngga ko kamu tenang aja," ucap Yuta yang sangat terlihat bohong, Momy segera memeluk sang suami menyalurkan rasa cinta dan kasih sayangnya.

"Tapi itu mata pandanya keliatan banget loh."

"Iya ngga apa-apa sayang, walaupun cape ditambah ada mata panda, ini kan kerjaannya harus di selesaikan, ini juga bukan kerjaan aku doang ko sekalian sama kerjaan Johnny." Adu Yuta.

"Lah ko bisa? Tapi kerjaan Mas Jo sedikit?"

"Iya sedikit ko, eh aku mau tanya sama kamu kemarin kenapa? Ko tiba-tiba nangis gitu.., bikin khwatir tau," ucap Yuta.

"Ngga apa-apa ko, itu aku keinget aja dulu zaman SMA dan terharu aja gitu," ucap Momy, Yuta tersenyum dan mengangguk lalu mengelus punggung Momy.

Yuta bisa membedakan mana tangisan haru dan tangisan yang membuat sakit hati. Yuta bisa merasakan bahwa Momy sedang berbohong, tapi dia mencoba untuk memberi waktu agar nanti Momy menceritakan sendiri masalahnya itu apa.

"Mas.. Nanti minggu depan kita periksa keadaan kamu ya," bujuk Momy.

"Tapi aku ngga kambuh lagi ko," ucap Yuta yang mengeluarkan pupy eyes.

"Iya.., tapi seenggaknya kita tau keadaan kamu sekarang."

"Yaudah deh iya.." mendengar jawaban Yuta pun Momy tersenyum dengan manisnya.

"Aku bentar lagi selesai pekerjaannya, kita beli baju dinas yukk," ajak Yuta.

"Baju tidur ya? Tapi kata Mama aku kalo beli baju tidur jangan berisik tau."

"Lah kenapa?"

"Nanti bajunya pada bangun, nanti jadi baju bangun bukan baju tidur," jawab Momy dengan wajah polosnya.

"Serius sayangg.. Beneran yuk kita beli," bujuk Yuta.

"Emang buat apa? Kan di rumah juga banyak."

"Yaudah entar di rumah pake lagi yaa, udah lama kamu gak pake baju itu di depan aku."

"Ohh... Yaudah entar aku pake, kamu mau aku pake warna apa?"

"Warna merah, aku like."

"Oke, ngga mau latihan dulu di sini?" ajak Momy, tentu saja Yuta tidak menolak dengan cepat menyambar bibir sang istri.

Ditengah adegan panas yang mereka lakukan tiba-tiba pintu ruangan terbuka dengan keras

BRAK.... Mendengar pintu di buka keras mereka berdua pun terpaksa melepaskan tautan mereka. Mengalihkan atesinya kepada seseorang yang tengah cengo menatap keduanya, dengan buru-buru Momy turun dari pangkuan Yuta dan membenarkan kancing bajunya.

"E-eh A-Ayang ko kamu ke sini?" ucap Momy, dengan santainya Ayang menghampiri keduanya.

"Aku mau minta uang sama Daddy Yu, tadi Daddy Jo mentransfer uang, tapi.. Itu tidak cukup," ucapnya.

"Ihh kamu ini sudah mengganggu, minta uang lagi, yaudah nih bawa aja black card Daddy habisin aja kalo bisa.. Tapi jangan ganggu kegiatan Daddy yang seperti barusan."

"Yaudah iya Daddy maaf.."

Yuta memberikan black card nya kepada Ayang, lalu setelah itu, tanpa berterimakasih Ayang pun pergi dari hadapan kedua orang tuanya dengan senyuman yang mencurigai bahwa orang tuanya akan melanjutkan adegan seperti tadi.

"Gimana nih lanjutin gak? " tanya Yuta setelah Ayang pergi dari hadapan mereka.

"Yaudah ayo" mereka melanjutkannya dann.. Adegan panas pun kembali di mulai.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Madam tengah mebereskan makanan memasukinya ke kulkas, ketika sudah selesai dia membalikan badan dan tubuhnya menubruk tubuh Jisung yang tiba-tiba ada di belakangnya.

"Jisung!!" ucap Madam yang terdengar kesal, Jisung tersenyum manis.

"Kamu makin ganteng aja sih," ucap Madam sembari menempelkan tangannya ke pipi Jisung.

"Kiss dong," pinta Jisung dengan santainya, dan tanpa menunggu perintah lagi Madam mencium bibir Jisung dengan ciuman yang menuntut. Setelah beberapa menit mereka menyatukan tautan bibir, mereka pun berhenti sembari menatap satu sama lain penuh dengan cinta.

Jisung mendekatkan tubuhnya membisikan sesuatu kepada Madam.

"Lanjut," ucap Jisung dengan semangat dan menggendong Madam ala bridal style menuju kamar.











✧༺♥༻✧

~Terimakasih 18+ nya!

THE COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang