Jaehyun sudah terlelap tidur, Madam kembali memeriksa ponselnya, membaca ulang pesan dari sang kekasih pujaan hati nya.
Jieee pwark
| Jie gak sabar besok pulang di jemput kamu, kamu jangan lupa makan yaa..
|besok jemput Jie jam 10.30 aja, okeyMadam tersenyum melihat pesan dari sang kekasih, setelah membaca ulang pesan dari Jisung, Madam pun kembali membaringkan tubuhnya, tubuhnya menyamping menatap wajah sang suami. Mata Jaehyun terlihat sedikit bengkak, entah kenapa, Madam mengelus wajah sang suami dan tersenyum. Kini mereka pun tidur.
Pagi sudah tiba, keluarga Jung memulai aktivitas seperti biasa, Jaehyun sudah pergi ke kantor, Eunha sudah berangkat ke sekolah bersama Ayang. Sedangkan Mark? Dia pun sudah berangkat ke kampus. Kini waktu menunjukan pukul 08.09 pagi, Madam segera bersiap-siap.
Menghabiskan 30 menit untuk membersihkan badan, kini ai pergi untuk memilih baju, dan sedikit berdandan. Setelah semuanya selesai, ia segera mengambil ponselnya, mengklik nomor sahabatnya.
Momy
Momy..anterin aku jemput Jie yukk..|
Sembari menunggu Momy membalas pesannya, kini Madam mengklik nomor LinYi.
Leon
Leon, segera ke Mansion kaka yaa.., kita mau jemput Jie|
|siapp kaka cantik, aku langsung berangkat
Madam mengulas senyumannya, 'ting' notif dari ponselnya berbunyi.
Jieee pwark
|babe, aku ngga jadi pulang, ternyata masih ada urusan dengan client, maaf banget..
|Jie pulang nya besok, maaf ya babe... Sekarang Jie mau meeting dulu, byee babe i love youGitu yaa..yaudah besok beneran harus pulang ya Jie!!.., i love you too babe|
Jujur Madam sedikit kesal setelah menerima pesan dari sang kekasih, padahal Madam sudah siap-siap untuk menjemputnya, tinggal berangkat saja kini Madam mendudukan dirinya di pinggir ranjang, sembari mengecutkan bibirnya, melempar ponselnya secara asal dan mencoba meredakan rasa kesalnya kepada Jisung.
"Ihhh Jie.. Padahal aku udah siap mau jemput kamu tau.., aku udah kangen banget sama kamu.., kamu malah ngga jadi pulang," ucapnya sembari melipatkan kedua lengannya di dada.
'Ting' suara notifikasi sialan itu berbunyi lagi, kini siapa lagi kesal Madam, ia segera membuka ponsel nya kembali.
Momy
|maaf baru bales, ayo aja.. Aku udah siap ko, lagian bosen banget di rumah
Gak jadi! Kamu main ke sini aja oke|
Momy tak membalas pesan dari Madam, karena dia tau bahwa sahabatnya pasti sedang badmood, tanpa menunggu lama lagi Momy segera menuju mansion Jung. Setelah itu pintu di bukakan oleh asisten rumah tangga.
"Bi.. Dimana Adel?"
"Nyonya besar beradaa di kamar nya, Nyonya."
Setelah itu Momy segera menuju kamar Madam dan juga Jaehyun, mengetuk pintunya, Madam keluar dari kamar dengan mukanya yang badmood.
"Aduhh.. Sahabat aku ini kenapa sihh?" tanya Momy lantas segera merangkul lengan sang sahabat.
"Yuk kita ke bawah," ajak Momy, Madam mengangguk. Kini mereka berada di bawah, tadi Madam menceritakan kekesalannya kepada sang sahabat. Momy mencoba menenangkan Madam, dan kini Madam pun sedikit membaik.
"Jadi Jisung pulang nya besok? Yaudah entar kita jemput dia oke? Udah kamu jangan sedih gitu."
"Iyaa.., Momy makasih ya.. Kamu selalu ada buat aku."
"Ihh ngga apa-apa.. Kita kan udah kaya sodaraan," ucap Momy sembari tersenyum, mereka berdua berpelukan. Tanpa menyadari bahwa ada yang memperhatika interaksi kedua sahabat itu.
"Aduh Leon juga jadi pengen di peluk deh," ucapnya sembari berjalan, lalu duduk di hadapan keduanya. Membuat keduanya sedikit terkejut atas kedatangannya.
"Leon! Bikin kaget aja tau gak!" ucap Madam, LinYi hanya tersenyum.
"Hehe maaf ka.., jadi kita nge jemput Tuan Jisung nya besok?" Tanyanya, keduanya mengangguk.
"Eh iya.. Mungpung pada mungpul aku mau ngasih pengumuman nih," ucap Momy, kini membuat Madam dan LinYi menatap kearah Momy secara intens.
"Ada apa? Pengumuman apa?" Tanya Madam penasaran.
"Pengumuman bahwa Johnny kembali selingkuh," ucap Momy dengan entengnya, membuat Madam maupun LinYi terkejut bukan main.
"What? Beneran? Si berengsek itu selingkuh lagi? Gila sihh... " ucap Madam sembari menggelengkan kepalanya.
LinYi tercengang "bisa-bisa nya Johnny Hyung ngelakuin kesalannya lagi, kaka.. Ko kaka bisa setegar ini sih?" tanya LinYi
"Iya aku tegar aja, Madam aja tegar, masa aku ngga," ucapnya, Madam yang mendengar itu segera memeluk Momy. Mereka kembali berpelukan
"Sabar yaa.. Kamu masih punya kita," ucap Madam, Momy mengangguk. LinYi tersenyum melihat moment itu, sedang asik berpelukan ada yang menelfon Madam. Mereka melepaskan pelukannya, lalu Madam melihat nomor siapa yang menelfon ponselnya.
"Siapa?" tanya Momy
"Tiffany," Madam segera mengangkat telfon tersebut.
"Iya Tiff? Ada apa?" Madam meng-spikerkan telfonnya.
"Adel maaf mengganggu, bisakan kita ketemuan di caffe ××, oh iyaa.. Bersama Carol juga ya.. Aku mau membicarakan sesuatu," ucap Tiffany segera to the point.
"Ohh iya.. Kalo gitu, aku sama Carol akan segera kesana."
Setelah itu telfon pun di matikan
"Ada apa ya si Tiffany ngajak kita ketemuan?"
"Entahlah, ayo kita segera ke sana."
Mereka pun pergi menuju Caffe yang tadi Tiffany perintahkan, dengan segera LinYi menacapkan gas mobil nya.
"Ciee mobil baru emang beda ya rasa nya."
"Iya nih mobil baru."
Goda kedua sahabat tersebut, LinYi hanya tersenyum menanggapi hal itu. Setelah menempuh hampir 45 menit, kini mobil sport berwarna merah tersebut sampai di Caffe. Setelah terparkir mereka pun keluar dari mobil, dan menuju pintu Caffe, di sana atensi mereka sudah melihat sosok Tiffany dengan seseorang. Mereka pun segera menghampiri Tiffany.
"Tiff," Madam menepuk baju Tiffany, Tifanny pun menoleh.
"Ehh.. Ayo duduk."
Mereka pun duduk, lalu memesan minum. Di sana seseorang terlihat sangat gugup, sembari menundukkan kepalanya.
"Jeno makin ganteng aja," ucap Madam, Jeno menaikan kepalanya lalu tersenyum manis.
"Jadi gini.. Aku langsung aja yaa.." Madam dan Momy mengangguk.
"Aku nolak perjodohan yang kalian rencanakan," ucap nya, membuat Madan, Momy, dan juga LinYi terkaget.
"Loh kenapa Tiff?" tanya Momy.
"Sebenernya.. Bukannya nolak kaya gimana-gimana sih.. Tapi lebih tepatnya aku mau pindah ke Negara lagi, tugas aku di pindahkan ke Amerika," jelasnya.
"Ohh gitu.. Sayang banget.. Yaudah kamu jaga diri di Negara orang yaa.." ucap Madam sembari mengelus lengan Tiffany.
"Iya.. Jaga kesehatan juga.., Kamu kapan berangkat nya?" tanya Momy.
Tiffany fersenyum "Iyaa.. Makasih ya kalian udah mau bantuin aku nyariin jodoh, aku berangkat nya besok ke sana."
"Iya Tiff ngga apa-apa ko, semoga kamu ketemu jodoh kamu di sana yaa..." ucap Madam.
"Jeno juga ikut sama Tiffany?" Tanya Momy, Jeno tak mengeluarkan suara, dia hanya menggelengkan kepalanya.
✧༺♥༻✧
~Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMPLICATED LOVE
DiversosApakah kalian tahu bagaimana prihal mencintai dan bertahan meski disakiti? Tetapi harus tetap tersenyum bahagia meski menyimpan luka yang begitu parah? Dan apakah kalian juga merasakan, bagaimana perihal bertahan yang seharusnya lebih baik meningga...