BAB 7 A New Chapter and Wound [membuka lembaran baru]

291 82 24
                                    

Kini keluarga Jung tengah berada di ruang keluarga, dengan suasana yang hangat (?).

"Mark.. Dengan terpaksa memutuskan Chenjin, Mah Pah." Ucap Mark mengadu kepada kedua orang tuanya, Madam segera memeluk tubuh sang anak yang terlihat rapuh.

"Maafin papa ya Mark." Ucap Jaehyun yang terdengar sangat tulus, Madam melepaskan pelukannya dari sang anak.

"Kamu jangan sedih yaa..nak.. Mama ada di sini." Ucap Madam sembari mengelus rambut hitam milik Mark Jung.

"Iyaa.. Mahh.. Mark ngga bakalan sedih, asal Mama dan juga Eunha ada di samping Mark." Ucapnya mendengar hal itu Eunha menghamburkan pelukannya kepada sang kaka.

"Maafin Papa yaa.. Papa belum bisa menjadi Papa yang baik buat kalian, Papa harap kalian bisa bahagia.."-batin Jaehyun.

Mereka bertiga berpelukan, Jaehyun yang melihat itu segera meminta izin.

"Apakah boleh Papa juga mendapatkan sebuah pelukan?" Tanyanya, setelah itu mereka melepaskan pelukannya. Mark dan juga Eunha terdiam, Madam yang melihat anak-anaknya hanya terdiam, sedangkan Jaehyun sudah merentangkan tangan sembari tersenyum tampan. Madam terlebih dahulu memeluk Jaehyun.

Melihat Mama nya memeluk sang Papa, dengan segera Eunha dan juga Mark memeluk tubuh Papa dan juga Mama nya yang mereka sayangi. Setelah asik berpelukan kini mereka pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat, kerena sudah malam. Lagi pula besok mereka harus melakukan berbagai aktivitas, terutama CEO Jung kita!

Kini karena Eunha sedari tadi menangis, dirinya merasa sangat lelah, dia pun tertidur dengan pulas. Sedangkan Mark di kamarnya tengah menggalau karena tidak jadi menjalin hubungan yang lebih serius dengan sang kekasih Chenjin. Bukannya menjalin hubungan yang serius, hubungannya kini malah kandas.

"Park Chenjin.. Kamu hadir memberi cinta, membawa bahagia, dan memberikan rasa rindu yang tak pernah ada habisnya." -batin Mark Jung yang kini asik dengan pikirannya.

Ternyata di sebrang sana Chenjin sedang menatap langit malam dengan buliran bening membasahi pipi cantiknya, hatinya sakit ketika Mark mengajaknya putus, Mark bilang dia sudah di jodohkan oleh sang Mama. Lantas kemarin mengapa Mark menutut Chenjin untuk meminta orang tuanya bertemu dengan orang tua Mark?! Sungguh Chenjin tak mengerti.

"Mark Jung.., Jantungku berdetak karena aku cinta padamu, tetapi saat kamu bilang aku harus berhenti mencintai mu, dan itu benar-benar berhenti berdetak."

"Mark.. Kau hadir memberi cinta, membawa bahagia, dan memberikan rasa rindu yang tak pernah ada habisnya." -batin Park Chenjin.

...

Di kamar Tuan Jung dan juga Nyonya Jung
Kini mereka berbaring, membaringkan tubu nya, Jaehyun memeluk tubuh sang istri.

"Kamu kenapa? Masih kepikiran yaa?" Tanya Jaehyun.

"Ah ngga ko, aku percaya kamu Jae," ucap Madam sembari mengalungkan tangannya ke leher Jaehyun. Jaehyun tersenyum manis menampilkan langsung pipinya.

"Jie.. Ko kamu belum chat aku yaa.. Apakah kamu lupa? Semoga aja besok kamu chat aku Jie.."-batin Madam.

"Tuhkan bengong lagi.." ucap Jaehyun yang memecahkan lamunan Madam, Madam hanya bisa tersenyum tipis.

THE COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang