Johnny sedang asik menonton drama bersama Sana tentunya, Sana menyenderkan kepalanya pada dada bidang milik sang Sugar Daddy.
Lengan Johnny tak mau diam, ia elus pinggang ramping milik sang Sugar Baby. Ketika sedang asik-asiknya, ponselnya berbunyi mengganggu. Sana menatap Johnny, Johnny mengangkat telfon tersebut, sambil memberi isyarat agar Sana agar diam tidak mengganggu. Sana tidak peduli dia lebih memiliki untuk mengelus perut atletis milik Johnny.
"Iya sayang ada apa?" tanya Johnny kapada orang yang berada di sebrang sana.
"Apa? Ko ngga jadi sih.. Padahal aku mau makan siang bareng kamu.., ohh Ayang gak enak badan.., yaudah.. Tapi besok harus jadi yaa.., iya sayang. Yaudah udah dulu yaa.., aku bentar lagi mau meeting, iya sayang, iyaa.. I love you more baby," ucapnya, lalu mematikan telfon tersebut.
"Istri kamu?" tanya Sana, tetapi matanya terus asik melihat ke arah perut sixpack Johnny
"Iyaa..." setelah itu ia mengecup rambut Sana.
...
Eunha sedikit kewalahan menenangkan Ayang, tapi dengan hebatnya ia bisa menenangkan Harimau kecil itu. Walaupun kini Ayang masih saja menggerutu.
"K-kenapa sih.. Kenapa Momy tega banget sama gue, kenapa gak dari awal aja kalo yang hamil itu selingkuhan Daddy Jo, bukan Momy," ucapnya sembari terus sesenggukan dalam dekapan Eunha.
Ayang menangis di bahu sang kekasih, ehhhh?!?! maksudnya di bahu sang sahabat. Eunha mengelus punggung atau rambut Ayang mencoba menenangkannya.
"Iyaa.. Udah yaa.. Kamu jangan nangis gituu."
"Gue cuman pengen punya adek.. Tapi bukan dari siapa-siapa, mau dari Momy, dan kenapa sih Momy malah diam aja di selingkuhin sama si berengsek itu," ucapnya sembari mengangkat kepalanya. Hidung, pipi, dan mata Ayang memerah membuat Eunha gemas melihatnya.
Eunha mengelus wajah tampan pangeran Harimau itu, memberikan senyuman manis miliknya.
"Kan.. Tadi Daddy Yuta bilang, kalo Momy lagi nyusun rencana, jadi.. Momy terpaksa bohong sama kamu," ucap Eunha yang tak henti-hentinya mengelus pipi Ayang, Ayang menggenggam lengan Eunha yang berada di pipinya.
"Udah.. Kita ikutin aja dulu permainannya, kamu harus bisa nerima semuanya, kamu harus mau maafin Momy yaa.." ucap Eunha, ia melepaskan lengannya di pipi Ayang. Ayang hanya dapat menganggu dan terseyum simpul.
Kini waktu sudah menjelang sore, jam menunjukkan pukul 17.08 sore hari. Johnny baru pulang dari kantornya, senyumannya mengembang entah sedang membayangkan apa.
Momy yang sedang menyiapkan masakan untuk makan malam nanti sedikit terkejut, pasalnya Johnny memeluknya dari belakang.
"Ihh Mas!! Kaget tauu!" ucap Momy membuahkan tawa dari Bapak Jo.
"Tumben banget kamu pulang jem segini, biasanya tengah malem."
"Iya baby, soalnya ngga ada kerjaan lagi.."
"Ohh gitu.. Aku kira kamu bakalan mampir dulu ke Apartement T--"
"MOMY!!" teriakan tersebut membuat keduanya mengalihkan atensi kapada sang pelaku yang berteriak dengan tidak sopannya.
"Eunha kemana?" Tanyanya setelah Momy berada di hadapannya.
"Eunha pulang ke Mansion, kasian Mama sama Mark masa mereka cuman berdua," jelas Momy, Ayang mengangguk mengerti.
"Yaudah aku mandi dulu yaa," ucap Johnny sambil menghampiri keduanya, Johnny mengelus rambut hitam milik putranya. Ayang membuang muka tak sudi melihat Johnny. Johnny yang kurang peka, hanya berlalu dari situ menuju kamar untuk membersihkan badannya.
Momy menyuruh para asistennya untuk menyelesaikan masakannya, lalu ia duduk di dekat sang putra bungsunya itu, ketika Momy akan berbicara dengan Ayang, dengan pirasat yang sangat bagus Haera datang dan siap untuk menyimak penjelasan sang mama.
"Ayang.. Momy minta maaf yaa sama kamu, bukan maksud Momy buat ngasih harapan kamu punya adek, Momy beneran minta maaf.. Momy menyesal sayang," ucap Momy dengan menggenggam lengan sang anak, Ayang hanya terdiam.
"Momy minta maaf sama kamu ya sayang.. Tolong kamu jangan marah kaya gitu sama Momy, Momy lebih baik mati dari pada kamu ataupun ka Haera marah atau musuhin Momy, Momy beneran gak sanggup tanpa kalian berdua," ucap Momy dengan mata yang berkaca-kaca, bisa Ayang lihat sebentar lagi Momy nya akan mengeluarkan buliran bening itu.
Ayang menggelengkan kepalanya dengan cepat
"Momy jangan ngomong kaya gitu.., aku maafin Momy ko, sebelum Momy minta maaf, lagian yang salah di sini itu Daddy Jo, bukan Momy."
Dengan segera Momy memeluk Ayang, Ayang membalas pelukan sang Momy.
"Aduh Haera di lupain dehh," ucapnya dari sebrang meja sana.
"Sini pelukkan jugaa.." ucap Momy, Haera menghampiri lalu mereka bertiga pun berpelukan.
"Aduhh jadi pengen pelukan jugaa," ucap Yuta membuat ketiganya mengalihkan atensi.
Mereka mengembangkan senyumannya ke arah Yuta, Yuta segera menghampiri sang istri lalu mengecup kening Momy.
Johnny baru saja turun dari tangga.
"Jarang banget kumpul kaya gini, biasanya Daddy Jo yang paling sibuk," ucap Haera, Johnny yang mendengar itu hanya bisa tersenyum simpul.
Setelah itu Yuta pergi ke kamar untuk membersihkan badan, setelah selesai ia turun dan segera makan.
Makan dengan suasana hening, sepertinya memang sibuk dengan pikiran masing-masing, setelah makan malam selesai semuanya pergi ke kamar masing-masing.
Tapi.. Momy pergi ke kamar Johnny, bukan kamar Yuta. Walaupun memang jadwal hari ini adalah jadwal tidur bersama Yuta. Momy lebih memilih tidur bersama bapak Jo.
Sebelum masuk kedalam kamar, Momy mengecup pipi Yuta, dihadiahi senyuman tampan miliknya. Setelah itu Momy masuk kedalam kamar, Johnny menatap Yuta, lalu membisikan sesuatu.
"Inget Yu, lo cuman jadi pengganti gue," setelah mengatakan itu ia tersenyum smirk ke arah Yuta lalu Johnny masuk ke kamar.
Yuta membeku di tempat, setelah beberapa detik ia pun memasuk kedalam kamarnya.
"Baby.." Johnny menghampiri sang istri yang sedang berbaring, Momy merentangkan lengannya.
Mereka berpelukan.
"Kita udah lama loh.. Ngga ngelakuin 'itu', yukkk... Aku siapin baju dinas nya yaa.." ucapnya dengan nada yang lembut, Johnny hendak bangun dari baringannya, tapi di tahan oleh sang istri.
"Ngga Mas.."
"Loh kenapa?"
"Ngapain kita ngelakuin itu? Kan tadi juga kamu udah ngelakuin itu sama Sugar Baby kamu."
"Maksud kamu?!" Johnny sedikit menaikan intonasinya, membuat Momy kaget.
"Ko kamu malah bentak aku sih?!"
"Eeh.. B-bukan gitu sayang... Maaf.., aku ngga ngelakui sama siapapun, aku cuman sama kamu aja by."
Momy hanya tersenyum manatap wajah sang suami yang sangat serius, seakan dia sedang tidak berbohong.
"Sumpah demi Tuhan, aku gak ngelakuin 'itu' sama siapa pun."
"Iyaa.. Sayang.." Momy mendekati tubuhnya ke tubuh milik Johnny.
Semakin mendekat dann.. Menyatukan bibir mereka berdua, mereka terhanyut kedalam ciuman yang panas.
"Johnny.. Ini untuk trakhir kalinya"-batin Momy.
Sedangkan di sebrang sana Yuta tengah gelisah memikirkan ucapan yang tadi Johnny lontarkan.
✧༺♥༻✧
~Terima Kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMPLICATED LOVE
RandomApakah kalian tahu bagaimana prihal mencintai dan bertahan meski disakiti? Tetapi harus tetap tersenyum bahagia meski menyimpan luka yang begitu parah? Dan apakah kalian juga merasakan, bagaimana perihal bertahan yang seharusnya lebih baik meningga...