BAB 14 : MIMPI JENDERAL HUBEI

8.2K 751 17
                                        

"Benarkah?" Kata Eve sambil mengelus rambut anaknya.

"Benar ayah! Besok pagi aku akan kesana lagi untuk memetik biji bunga teratai he..he..he." Miri sangat senang.

"Ayahh.." Kata Miri.

"Iya..kenapa Miri sayang?" Kata Eve.

"Miri boleh tidur disini tidak?" Kata Miri.

"Eh..humm. Kita kembali ke gubug saja ya." Kata Eve. Ia lupa bahwa statusnya sekarang adalah pelayan Jenderal Hubei.

"Haishh...tidak usah! Aku tidak mengizinkanmu tidur disana lagi!" Jawab Jenderal Hubei.

"Ehh...ta..tapi..sa..saya." Kata Eve terbata sambil menunduk.

"Yaa..itu semua salahku. Maafkan aku. Aku hanya tidak suka sikap mu di hari pernikahan kita Eve! Apalagi kau yang mencampur affrodisiak itu. Membuatku sangat geram." Kata Jenderal Hubei.

"Soal affrodisiak...saya benar-benar tidak menambahkan ke minuman anda tuan.. sa..saya." Kata-kata Eve tercekat.
Ia juga ingin melindungi Vinyina, mimpi Vinyina adalah menjadi permaisuri Kerajaan Barat. Ia tak ingin cita-cita mantan istrinya itu gagal.

"Huh? Bagaimana Eve? Kata Jenderal Hubei penasaran.

"Ah..tidak jadi Tuan Besar." Kata Eve singkat.

"Ya sudah..mulai sekarang kau akan tinggal di kamar tengah, kemudian aku akan tidur di kamar utama." Kata Jenderal Hubei berbalik pergi.

"Terimakasih pamaaan. Akhirnya Miri bisa tidur dengan empuk dan tidak digigit nyamuk lagi." Kata Miri senang.

"Ya..Miri." Senyum Jenderal Hubei singkat kemudian meninggalkan mereka berdua.

🌾🌾

Jenderal Hubei telah kembali ke kamar utama. Ia kemudian bersiap untuk tidur.

"Maaf Tuan Besar mengganggu waktu tidur anda. Anda mendapat undangan pesta teh di istana kerajaan." Kata Pelayan Han.

"Kenapa undangan di kirimkan malam-malam begini huh?" Kata Jenderal Hubei.

"Anda dan Tuan Eve akan menghadirinya." Kata Pelayan Han.

"Hum...baiklah." Kata Jenderal Hubei sambil melambaikan tangannya, menyuruh Pelayan Han untuk pergi.

Jenderal Hubei pun menutup matanya dan segera tidur.

Tiba-tiba ia bermimpi mendengar suara lonceng dari kejauhan. Gemerincing lonceng di tengah hamparan salju.

Jenderal Hubei melihat ada sesosok manusia yang sangat cantik, berambut putih berkulit pucat. Namun sebagian wajahnya tidak terlihat.

Sesosok itu dapat mengendalikan es , mengubahnya menjadi air kemudian air tersebut mengitari tubuh Jenderal Hubei.

Jenderal Hubei penasaran dan menyentuh gelombang air yang mengitarinya. Namun ketika ia sentuh, gelombang air itu menghilang.

Sosok itu tertawa, dan tiba-tiba terbang menjauh dari Jenderal Hubei dengan suara gemerincing lonceng di kakinya.

Jenderal Hubei ingin mengejar sosok itu, seketika tubuhnya terangkat dan dapat terbang mengikuti sosok itu.

Ternyata sosok itu berhenti pada sebuah cekungan batu yang lebih tepatnya di sebut gua. Ia masuk kedalam dan menghilang.

Jenderal Hubei masuk ke dalam gua itu, dan betapa terkejutnya ia melihat cahaya kebiruan seperti sekumpulan bintang pada stalaktit nya. Disamping kiri dan kanan sepanjang gua itu juga terdapat bunga tulip yang berpendar menerangi jalan yang ia lalui.

Diujung gua itu Jenderal Hubei melihat sebuah kehidupan besar disana.

Ditengah-tengah cekungan itu terdapat sebuah pohon yang bersinar terang. Akar-akar nya merambat dan mengeluarkan cahaya.
Terdapat rumah-rumah yang menempel pada dinding.

Matanya kemudian beralih pada sosok berambut putih keperakan itu. Ia berdiri di dibawah pohon itu dengan cahaya yang berkilauan.

Jenderal Hubei mendekati sosok itu dengan hati-hati.

Tiba-tiba sosok berambut putih keperakan itu mendekat dan mencium bibir Jenderal Hubei.

"Selamat datang, Sal Hubei..." Kata sosok itu dengan mata sayu nya yang teduh.

Jenderal Hubei tampak kaget. Namun ia menyadari bahwa bibir sosok ini sangat dingin, namun lembut seperti kue.

Sosok itu pun membelai rambut hitam Jenderal Hubei, dan perlahan mulai dari ubun-ubun, rambut Jenderal Hubei berubah menjadi bewarna putih keperakan seperti sosok itu.

Kemudian sosok itu mencium lagi bibir Jenderal Hubei namun kali ini lebih panas.

Hingga akhirnya mereka berdua menghabiskan malam itu dengan bercinta di bawah pohon yang bersinar itu.

Tiba-tiba cahaya dari pohon itu meredup, dan sosok didepannya perlahan menjadi transparan. Rambut Jenderal Hubei perlahan menjadi bewarna hitam kembali. Hingga akhirnya Jenderal Hubei melihat sekumpulan burung yang bercahaya mengitari tubuhnya.

Seketika pandangannya menjadi gelap.

🌾🌾

Di Pagi hari yang cukup dingin Eve akhirnya bangun dari tidurnya. Ia sudah merasa enakan berkat obat dari tabib. Namun ia begitu terkejut melihat tubuhnya yang kemarin penuh luka, sekarang luka itu sudah menghilang, bahkan tidak meninggalkan bekas.

Buru-buru Eve pergi ke samping tempat tidur untuk melihatnya di cermin.

"Apakah ini dari kekuatan pohon roh Netiti? Ah..tidak mungkin, pohon roh itu sudah layu dan mati bagaimana bisa?" Gumam Eve sambil bertanya-tanya.

"Jangan-jangan masih ada roh jiwa pohon Netiti yang ada di sekitar sini?" Kata Eve.

Ia pun membuka jendela dan angin sejuk semilir masuk dan gemersik suara dedaunan yang riang. Ia lalu mencoba berbicara...

"Pohon roh Netiti...
Apa kau mendengarku?"

Satu kali Eve gagal tidak ada yang menjawabnya.

"Pohon roh Netiti
Apa kau mendengarku?"

Kata Eve lebih keras, namun ia malah diejek oleh pelayan yang ada di luar.

Pelayan 4 : " Sialan! Pagi-pagi sudah berisik, dasar orang gila!"

Pelayan 8 : "Benar, Tuan Besar ternyata menikahi seorang orang gila!"

Tiba-tiba masuk lah Jenderal Hubei ke dalam kamar Eve untuk memberi kabar bahwa hari ini mereka berdua diundang di pesta teh Raja Wang Ai II.

"Eve..Apakah kau sudah bangun?" Kata Jenderal Hubei mencari-cari Eve yang ternyata ia berada di dekat jendela kamar.

"Ah..Su..sudah Tuan Besar." Kata Eve terbata. Ia mencoba memandang wajah Jenderal Hubei, namun betapa terkejutnya saat ia melihat diatas kepala Jenderal Hubei.

"Ah...Tuan Besar..itu..itu apakah itu Aru?

(Aru adalah sejenis burung roh suci yang hidup di Kerajaan Albus Luna.
Pertanda, orang yang dihinggapi Aru adalah orang yang diberkati-nantinya mengemban tugas menjadi pahlawan)

***

HALLO TEMAN-TEMAN SEMUAA
SEMOGA MASIH SUKA YA DENGAN CERITANYA HEHE.

TERIMAKASIH ATAS SEMUA DUKUNGAN, VOTE DAN KOMEN NYAA

BISA DI SHARE JUGA, BIAR TAMBAH YANG BACA MWEHE...

Sayaangg kalian banyak-banyakk 💕

[BL] The King Of Albus LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang