BAB 38 : KEBANGKITAN MONSTER

4.3K 415 2
                                    

Sudah hampir seminggu Miri menghindari dan mencueki ayahnya. Eve sampai berpikir keras, kenapa anaknya yang manja itu berubah sikapnya.

Eve mencoba menyenangkan hati Miri dengan membeli beberapa tusuk tanghulu, kemudian berjalan kearah kamar utama.

Ia agak menarik napasnya dalam-dalam sebelum langkah kakinya menuju kamar terkutuk itu. Eve masih ingat betul malam pertama pernikahan yang terjadi di kamar tersebut.

"Sal Miri.." Eve mencoba berpegangan pada pintu dan mengedarkan pandangan di kamar yang serba merah itu.

Eve melihat Miri sibuk bermain dengan boneka yang baru dibelikan Jenderal Hubei.

"Sal Miri.." Eve mencoba memanggil Miri.

Miri kemudian berpaling melihat Eve dan menuju kearahnya. Betapa senangnya Eve, karena Miri berhenti menghiraukannya.

"Sal Miri.. Lihat ayah bawa tangh-" Eve yang hatinya bahagia tiba-tiba pupus ketika Miri melenggang pergi membawa bonekanya itu.

Eve menghela napasnya dalam-dalam.

"Sal Miri.. Sal Miri.. Ayah salah apa nak? Sudah seminggu kau begini." Kata Eve menyeimbangi langkah kecil kaki Miri dan menarik lengan Miri perlahan.

Miri menatap ayahnya dengan tajam dan menghempaskan tangan ayahnya.

Ia kemudian berlari menyusuri koridor menuju tempat aula dimana Jenderal Hubei sedang rapat.

Eve mengelus perut buncitnya perlahan.

"Apakah Miri tidak suka tanghulu ini?" Gumam Eve sedih.

Eve kembali menyusuri koridor, kemudian kembali ke kamarnya. Ia duduk dan mengamati situasi sekitar kamarnya.

"Ah iya.. Miri bilang, Miri suka sekali kain yang dibawakan Vinyina." Kata Eve, kemudian mencoba membongkar lemarinya mencari beberapa kain itu.

"Ini.. bagus! Ta..tapi aku tidak bisa menjahit, hmm... Tidak apa-apa akan aku coba, aku akan memberitahu Lili. Ah.. aku lupa Lili sedang sakit."

Tiba-tiba tercetus ide Eve untuk mengunjungi Lili di kamar pelayan.

Eve meminta tolong Pelayan Han untuk menyiapkan beberapa buah.

"Terimakasih Pelayan Han." Kata Eve sambil memegangi keranjang buah itu.

"Sama-sama Tuan Eve, anda dapat mengunjungi kediaman pelayan di perbatasan antara kolam dan tempat cuci. Tidak jauh dari sana anda akan melihat kediaman pelayan utama." Kata Pelayan Han.

"Baiklah terimakasih informasinya Pelayan Han." Senyum Eve mengembang.

Eve bergegas memakai mantelnya untuk menutupi perutnya yang semakin buncit kemudian berjalan dengan hati-hati.

🌾🌾

Ketika Eve sudah hampir melewati tempat cuci, Eve mendengar lagi jika ia menjadi bahan pembicaraan para pelayan yang sedang ada disana.

Pelayan Cuci 1 : "Haish.. dia istri Tuan Besar?"

Pelayan Cuci 2 : "Ya.. tapi dulunya dia dibuang kesini, harusnya ia menjadi pelayan cuci!"

Pelayan Cuci 3 : "Haha.. Aku pikir ia sudah mati ketika dianiaya oleh Pelayan Miau beberapa bulan lalu."

Pelayan 4 : " Tuan Besar yang menyelamatkannya, jika bukan karena parasnya yang cantik seperti wanita, sepertinya ia juga akan mati sia-sia."

Eve berjalan menghiraukan semua omongan mereka. Namun langkahnya tiba-tiba di hentikan oleh Pelayan Miau.

"Hei banci, aku sudah lama tidak mendengar kabarmu?" Kata Pelayan Miau berjalan mendekati Eve.

[BL] The King Of Albus LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang