BAB 15 : ARU DAN PESTA TEH

6.1K 579 11
                                    

"Aru?" Kata Jenderal Hubei.

"Iya Tuan! Ia bertengger di kepala anda!" Kata Eve berbinar.

"Huh? Aku tidak melihatnya.." Kata Jenderal Hubei.

Eve menuntun Jenderal Hubei didepan cermin.

"Astaga..tapi kenapa beberapa pelayan yang melewati ku hanya bersikap biasa saja?" Kata Jenderal Hubei sambil mencoba meraba-raba burung aru di bagian atas kepalanya.

(Eve menahan tawanya namun akhirnya ia tertawa kecil melihat tingkah laku Jenderal Hubei yang kebingungan, juga karena burung aru yang bertengger di atas kepala Jenderal Hubei, seperti sedang mengerami telurnya.)

"Ya..memang benar, karena hanya orang yang diberkati yang dapat melihatnya Tuan Besar!" Kata Eve, ia merasa sedikit tidak takut lagi kepada Jenderal Hubei.

Kemudian dengan hati-hati Eve mengambil burung aru tersebut dari kepala Jenderal Hubei dan memperlihatkan nya kepada dia.

"Harapan Albus Luna tidak padam! Masih ada burung Aru yang tidak berubah menjadi batu, sungguh kasihan..kau pasti berjuang keras hidup tanpa bantuan pohon roh Netiti dan sendirian menuju kesini." Kata Eve sambil mengelus lembut burung itu.

Aru bewarna biru gelap, namun ada sedikit semburat bintik-bintik cahaya kekuningan. Bagian ujung sayapnya lebih didominasi ukiran warna emas. Hampir mirip seperti burung phoenix, namun hanya memiliki ekor yang kecil, dan mengembang. Ia dapat berkilau ketika terkena cahaya.

 Ia dapat berkilau ketika terkena cahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ilustrasi by Pinterest


"Ini jenis Aru yang langka Tuan Besar! Kebanyakan dari mereka hanya mempunyai semburat cahaya putih, merah jambu, atau hijau saja." Eve menjelaskan.

Tiba-tiba burung Aru tersebut masuk kedalam tubuh Jenderal Hubei.

"Astaga...Burung Aru ini sangat menyukai Tuan Besar! Ia bahkan tinggal di dalam hati Tuan Besar." Kata Eve riang.

"Huh? Benarkah?" Jenderal Hubei mengelus dada nya. Ia tidak merasakan apapun setelah dimasuki burung Aru.

"Apakah anda pernah bertemu atau bermimpi Tuan Besar? Karena biasanya ketika burung Aru sudah percaya dan mengenal orang yang ia pilih, ia akan tinggal di dalam hatinya" Kata Eve.

"Hmm...bertemu? Bermimpi?" Jenderal Hubei mencoba mengingat.

Tiba-tiba ia sadar bahwa tadi malam ia bermimpi melewati malam yang panas bersama sosok berambut putih yang mempunyai mata sayu. Seketika ia melirik wajah Eve.

"Apakah itu Eve.." Kata Jenderal Hubei spontan.

"Hmm.. ada apa Tuan Besar?" Kata Eve bingung.

"Ahm..tidak ada apa-apa." Kata Jenderal Hubei. Ia tersipu malu.

"Ehemm..Sebenarnya maksud kedatanganku kesini untuk memberitahu bahwa pagi ini kita diundang ke istana untuk menghadiri pesta teh. Kau cepatlah bersiap" Kata Jenderal Hubei mencoba mengalihkan topik.

[BL] The King Of Albus LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang