BAB 50 : CINCIN BUNGA MAGNOLIA

3.6K 366 8
                                    

"Cincin?" Kata Enau kebingungan.

Pria manis itu tersenyum sedih.

"Ah..maaf sebelumnya perkenalkan, saya Shinyue." Kata Sinyue membungkuk hormat.

"Apa hubungannya cincin ini dengan Eve huh?" Kata Enau sedikit kesal.

Shinyue menghela napasnya dalam-dalam.

"Cincin ini milik ibunda Jenderal Hubei yang ditinggalkan untuk saya." Kata Shinyue singkat.

Enau dan Raja Miriam tampak terkejut.

"Kenapa cincin ibunda Jenderal Hubei berada ditanganmu huh?" Tanya Raja Mirian penasaran.

Bibir Shinyue mulai bergetar.

"Jenderal Hubei adalah tunangan saya." Kata Shinyue.

"Apa?!!" Raja Mirian dan Enau terbelalak kaget.

"Jenderal Hubei adalah tunangan sah saya sebelum ia menikahi Eve. Saya sudah bertunangan dengannya bahkan ketika kami masih kecil. 8 tahun kami bersama, bukan waktu yang sebentar." Kata Shinyue. Matanya berkaca-kaca.

"Kenapa bisa huh?!" Enau sedikit menggertakan giginya. Menggoncang tubuh mungil Shinyue.

"Raja Wang Ai II yang sengaja memisahkan kita! Ia mengancam saya dengan menggunakan adik saya. Saya terpaksa meninggalkan Kerajaan Barat sementara waktu..hiks.." Kata Shinyue sedikit menangis.

"Ketika saya mendengar bahwa Jenderal Hubei menikah dengan seorang raja dari kerajaan asing, saya sangat terkejut. Saya nekat datang ke tempat ini lagi." Kata Shinyue.

"Yang paling menyakitkan adalah ternyata Jenderal Hubei sangat mencintai istrinya, melebihi saya." Kata Shinyue.

"Sa..saya seperti perhiasan yang dibuang karena sudah tidak layak untuk dipakai." Kata Shinyue. Wajahnya mulai memucat.

"Tu..tuan, tolong antarkan cincin ini kembali. Saya tahu, Tuan Eve lah yang berhak memilikinya." Kata Shinyue dengan wajah manisnya yang mulai meredup.

"Tuan? Anda tidak apa-apa?" Kata Raja Mirian. Ia merasa beban Shinyue sangat berat.

Enau memegang cincin yang diberikan Shinyue, mengusapnya dengan hati-hati.

"Sampaikan salam saya kepada mereka. Saya ingin pamit." Kata Enau sambil membungkuk hormat, kemudian berjalan berbalik meninggalkan mereka.

Raja Mirian dan Enau saling bertatapan kebingungan.

"Sayang! Tunggulah disini jangan kemana-mana." Kata Raja Mirian kepada Enau.

"Mirian, mau kemana kau?" Kata Enau.

Namun Raja Mirian melenggang pergi menghiraukan kata-kata Enau.

🌾🌾

"Hubei, sepertinya kita sudah tidak ada harapan lagi ya? Sampai akhir pun kau tetap tidak mempercayaiku." Kata Shinyue dengan sedih menuju sebuah danau dipinggir Kerajaan Barat, tidak jauh dari pasar malam.

Di danau itu hanya ada beberapa orang yang sedang memancing, namun terasa sangat sunyi.

"Jika kau tidak bisa bersamaku. Setidaknya dikehidupan selanjutnya, aku berharap kita dapat bersama Hubei." Kata Shinyue sambil pergi menuju tepi danau itu.

Ia meringankan tubuhnya, kemudian dengan perlahan tubuhnya condong kearah danau, semakin cepat dan lemas.

BYURR...!!

"Dingin..." Batin Shinyue.

"Ah aku lupa, aku tidak tahu seberapa dalam danau ini." Batin Shinyue.

[BL] The King Of Albus LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang