BAB 12 : TEMPAT PENCUCIAN

5.9K 605 24
                                    

"Hah..hah..hah.." Eve menghela napasnya, karena perjalanan dari sungai ke tempat pencucian lumayan jauh.

"Hei pelayan baru! Sini kau!" Kata salah satu pelayan yang sedang sibuk mencuci disana.

"Ah..baiklah." Kata Eve sambil menekuk kain lengan nya agar memudahkan untuk mencuci.

Eve mulai mencuci dan menguleni kain seperti pelayan lain nya, namun ia tetap kebingungan kenapa kain yang ia cuci tak kunjung bersih.

"Haishh...kau ini bisa mencuci tidak sih! Kata Pelayan bagian cuci Miau.

"Ah..mohon maaf Pelayan Miau, sa..saya tidak tahu caranya." Kata Eve kebingungan.

" Oh..kau mau tahu cara nya?"Kata Pelayan Miau menyeringai.

"Hum iya..bagaimana caranya.."Kata Eve

BYURRR....

"Nah begini cara yang benar! Ha..ha..ha." Kata Pelayan Miau sambil mengguyurkan air cucian yang berada di dalam ember ke tubuh Eve.

Eve terkejut dan seketika menggigil kedingingan.

"Astaga..air nya jadi habis, sepertinya pelayan baru ini harus menimba ulang di sumur." Kata Pelayan Miau senang karena telah membully Eve.

🌾🌾

Akhirnya Eve menimba air di sumur dekat dengan kediaman utama, karena hanya disitu sumur yang terdekat dari tempat pencucian.

"Hufth..hufthh..Ayo Eve kau pasti bisa!" Gumam Eve menyemangati dirinya sendiri.

Setelah selesai menimba, Eve segera membawa ember berisi air tersebut ke tempat pencucian.

"Astaga..ini kurang! Kata Pelayan Miau sambil menumpahkan air timbaan Eve hingga mengenai kakinya.

"Ah..maaf, sa..saya akan ambil kembali." Kata Eve kemudian berbalik menuju ke sumur untuk mulai menimba lagi.

Timbaan yang kedua pun tidak diterima oleh Pelayan Miau.

"Kau ini sebenarnya tahu cara menimba tidak huh? Sudah mencuci tidak bisa, menimba pun tidak becus! Akan ku adukan ke Pelayan Jaha! Sepertinya menarik jika dicambuk dan jadi tontonan." Kata Pelayan Miau dengan entengnya.

"Ah..tidak..tidak..sa..say..akan saya penuhi lagi ember ini Pelayan Miau." Kata Eve yang kemudian berbalik menuju ke sumur untuk mengambil air kembali.

🌾🌾

Disamping perbatasan antara Kediaman utama dan tempat cuci terdapat sebuah gazebo agak besar dan ada sebuah kolam besar di depannya.

Jenderal Hubei sedang duduk dengan tenang di gazebo tersebut untuk membaca beberapa buku, sembari menikmati pemandangan kolam yang dipenuhi dengan bunga teratai.

Tiba-tiba arah matanya tidak sengaja menangkap sesuatu yang tidak asing, dekat dengan perbatasan itu.

"Bukannya itu Eve? Ha...baguslah memang cocok dia ku tempatkan sebagai pelayan pencuci, kudengar kerajaan nya adalah kerajaan berbasis air dan mage alam, jadi ia memiliki kekuatan pengendalian air bukan?" Kata Jenderal Hubei. Ia tidak tahu bahwa kekuatan pengendalian Eve telah hilang.

Tiba..tiba Jenderal Hubei melihat Eve terjatuh pada kali kedelapan saat ia membawa ember air.

"Haish..apakah dia ingin membuat kolam ikan huuh? Kenapa dari tadi ia tak kunjung selesai menimba air?" Kata Jenderal Hubei penasaran.

Jenderal Hubei meletakan bukunya, kemudian bergegas pergi menemui Eve.

Jenderal Hubei terkejut melihat kondisi Eve. Mata sayu nya terlihat sangat lelah, hingga cekung dan terdapat lingkaran hitam di bawah matanya. Bibirnya tidak lagi berwarna plum seperti yang ia lihat waktu bertemu dengan Eve pertama kali, namun yang ada hanya bibir pucat yang kering. Pakaian yang dikenakan Eve basah kuyup sehingga sedikit memperlihatkan luka penganiyaan yang ia berikan kepada Eve beberapa hari yang lalu.

[BL] The King Of Albus LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang