BAB 27 : MASA LALU

5.8K 558 6
                                        

Eve mengelus pelan perutnya yang mulai agak keras itu. Ia masih tidak percaya, pada akhirnya ia hamil.

AUTHOR POV

Miri sudah tertidur lelap di sampingnya. Sepertinya ia bermimpi sangat indah. Eve teringat, ketika Miri masih bayi, dan Vinyina tidak mau menyusui anaknya. Eve terpaksa mencari susu dari siya (sejenis sapi berbulu domba). Walau itu bukanlah nutrisi yang terbaik untuk bayi, mau tidak mau Eve memberikan susu itu.

Bayi Miri dulu sangat kecil. Hampir bisa dibilang prematur. Ia lahir belum cukup umur. Miri lahir di usia 7 bulan kandungan. Lagi-lagi karena Vinyina. Ia meminum obat untuk menggugurkan kandungannya yang sudah besar, dan hampir membunuh dirinya sendiri, juga Miri. Disaat itu juga, ayah Eve meninggal dunia karena terkena racun mematikan ketika sedang melawan iblis Lembah Selatan yang ingin memakan inti kristal pohon Netiti , yang pada akhirnya mempercepat penobatan Eve menjadi raja.

Eve saat itu sangat syok. Yang bisa ia andalkan adalah mendiang ibu nya dan juga Lios. Vinyina dari dulu memang menginginkan perceraian. Namun hal itu dianggap tabu oleh rakyat Albus Luna. "Tidak boleh bercerai kecuali kehendak Ibunda Agung".

Dari Miri lahir, Eve lah yang bertanggung-jawab untuk mengurusnya. Memandikannya hingga memberinya susu siya. Eve juga mengajarinya berbicara dan berjalan.
Awalnya Eve masih di bantu oleh ibunya. Bayi Miri dulu sering sekali sakit-sakitan, tetapi yang anehnya, bayi Miri itu masih dapat tersenyum dan tertawa. Ibunda Eve kagum atas perjuangan cucunya untuk dapat hidup. Namun, pada suatu hari bayi Miri menderita kegagalan napas. Aliran napas nya berhenti secara mendadak, tetapi denyut nadi nya masih terdeteksi sangat lemah. Tubuh mungil bayi Miri sudah agak membiru, disertai dengan kekakuan hampir di seluruh tubuh.

Ibunda Eve mengambil keputusan, ia menggunakan kekuatan mage terlarang, yaitu "Perpindahan Kehidupan" untuk menyelamatkan bayi Miri. Bayi Mungil itu diletakkan pada akar pohon roh Netiti yang merambat panjang, kemudian mengeluarkan cahaya kebiruan yang berkilau dan akhirnya bayi Miri diberikan kesempatan kehidupan yang kedua. Ibunda Eve tergeletak tak bernyawa setelah melakukan mage terlarang itu, tubuhnya dikelilingi tulip bersinar dan sekelompok burung aru berputar-putar diatasnya, hingga akhirnya tubuh Ibunda Eve menjadi abu.

Eve sebenarnya sudah melarang keras ibu nya untuk melakukan hal tersebut, namun ibu nya berkata bahwa Miri berhak mendapatkan kehidupan dan kasih sayang dari Eve dengan layak. Ibunda Eve, ingin agar cucunya , dapat menjadi anak yang periang, hidup sehat dan panjang umur.
Eve sangat terpukul dengan kejadian itu. Ia juga berharap bahwa Vinyina suatu hari akan berubah dan lebih memperhatikan Miri, namun nyatanya nihil.

Pada 2 tahun pertama Miri belajar berbicara ( Miri memang agak lambat dalam proses pertumbuhannya, mungkin dikarenakan ia lahir prematur), Vinyina membawa seorang lelaki asing ke kerajaan Albus Luna, dan ia tidur dengan nya. Eve yang mendengar itu terkejut dan memarahi Vinyina, namun ia malah ditampar oleh istrinya sendiri. Dari situlah kekerasan yang di terima Eve bermula.

Diusia 3 tahun, Miri akhirnya dapat berjalan dengan benar, Vinyina memukul Miri dengan sangat keras. Hingga menyisakan bekas luka pada paha Miri sekarang. Vinyina sangat jarang melihat, bahkan tidak mau mengasuh anaknya sendiri jika Miri rewel.

Ketika Miri sudah bisa berceloteh dan aktif bermain di usia 4 tahun, Vinyina menemukan fakta bahwa Eve dapat hamil dan melahirkan anak, dari kakaknya Asil. Raja Wang Ai II sebenarnya ingin sekali jantung permata anak itu. Mereka menyusun rencana percobaan keji untuk Eve. Vinyina meminta Eve melakukan hal diluar dugaan. Ia Meminta Eve untuk menikahi Jenderal dari Kerajaan Barat, namun oleh Eve permintaan itu di tolak mentah-mentah.

Dulunya, Vinyina memang sempat mencintai Eve pada awal-awal pernikahan. Namun ia tidak tahan, ketika teman-teman nya bahkan Wang Ai II mempergunjingkan kecantikan Eve.
Menurut Vinyina, hanya dialah perempuan yang tercantik, dan yang pantas menerima semua pujian itu.
Vinyina juga sebenarnya malu, ia tidak dapat pamer harta seperti teman-teman sosialitanya, karena Kerajaan Albus Luna bukanlah kerajaan yang memiliki tambang emas, kristal atau pun minyak.

Keinginan Vinyina semakin kuat, untuk menjadikan Eve istri dari Jenderal Barat, apalagi ketika pria asing yang ia bawa ke Kerajaan Albus Luna itu ternyata tidak mencintai Vinyina sama sekali. Ketika Eve sedang duduk menikmati pemandangan taman kecil di dalam gua, pria asing itu menarik paksa Eve, kemudian menciumnya dan mencoba untuk memperkosa Eve.

Eve memberontak, dan mengeluarkan mage air nya. Akhirnya pria itu terpental kebelakang melepaskan ciumannya.

Vinyina yang melihat itu sangat murka, dan akhirnya memantapkan hati nya untuk menghancurkan Eve beserta kerajaannya.

Pada ulang tahun Miri yang ke-5 tahun, pecahlah perang Amarka, dikarenakan Eve gigih untuk mempertahankan harga dirinya dan kerajaannya. Namun karena aturan rakyat Albus Luna yang tidak boleh membunuh sesama manusia, sangat menyulitkan Eve. Ia tak dapat bertahan, dan akhirnya kalah.

AUTHOR POV END

Eve mengelus lembut rambut anaknya yang sedang tidur disampingnya.

"Sal Miri ayah, teruslah hidup ya nak. Maafkan ayah tidak bisa memberikan ibu baru untuk Miri, atau kasih sayang yang sama seperti keluarga normal." Gumam Eve dalam hati.

Krieet.. sreek

Pintu kamar Eve terbuka. Disana terlihat Jenderal Hubei sangat kelelahan, namun sepertinya ia mabuk.

"Evee.... Eve... Ihik... Eve.."

Eve bergegas menuju tubuh Jenderal Hubei. Bau alkohol sangat menyengat. Namun seketika itu Eve di cekik dengan lumayan keras.

"Shinyue.. Shinyue bodoh! Kenapa kau menghilang, dan ketika aku sudah menikah, kau baru kembali huh?"

"Tuan.. tuan Besar... Uhukk..uhukk" Eve menepuk-nepuk tangan Jenderal Hubei.

"Astaga Eve... Maafkan aku.. maafkan aku ihikk..ihikk.. Jenderal Hubei dengan gontai melepaskan cekikan nya kemudian memeluk, dan mencium perut Eve.

"Anakku... Ihikk.. baik-baik di rahim ayah mu ya nak... Ihikk.. kau harus kuat."

Setelah itu Jenderal Hubei tidak sadarkan diri.

Eve kelabakan, dan menyeret tubuh besar Jenderal Hubei ke arah tempat tidurnya dan menidurkan ia di samping Miri.

"Anakkuu...ihikk..anakuu... Ihikk aku tak sabar melihatmu lahir ke dunia." Gumam Jenderal Hubei dengan tidak sadar.

🌾🌾

"Hmm.. jam berapa sekarang?" Jenderal Hubei mulai terbangun dari tidurnya.

"Hishh... Kepalaku pusing sekali." Kata Jenderal Hubei.

Sepertinya ia bangun sekitar jam 4 dini hari.
Jenderal Hubei terkejut. Ia tidur ditengah-tengah antara Eve dan Miri.

"Haish.. apakah aku mabuk semalam? Ah iya... Aku meminum arak terlalu banyak." Gumam Jenderal Hubei.

Jenderal Hubei melihat ke leher Eve. Terdapat bekas kemerahan. Itu bekas cekikan nya tadi malam.

"Maafkan aku Eve" Gumam Jenderal Hubei.

Jenderal Hubei membelai halus rambut Eve, kemudian mencium keningnya. Hal yang sama, ia lakukan kepada Miri juga.

"Miri Papa ternyata sangat lucu ketika tidur. " Kata Jenderal Hubei dengan gemas memainkan pipi Miri.

"Err.. ayahh.. Miri mau tanghulu eh tidak permen kristal Zzzz." Miri mengigau dalam tidurnya.

Jenderal Hubei tertawa kecil.
Kemudian Ia berbaring kembali. Tidak lupa membenahi selimut besar, agar dapat menyelimuti Eve, Miri dan dirinya..

"Hahh... Sangat hangat dan nyaman.
"Inikah yang dinamakan keluarga?"
Batin Jenderal Hubei, kemudian menutup matanya dan melanjutkan tidurnya.

***

[BL] The King Of Albus LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang