BAB 17 : KERETA KUDA

6.1K 584 2
                                    

WARNING!! MENGANDUNG KONTEN RAPE

Jenderal Hubei dan Eve pun masuk kedalam kereta kuda.
Jenderal Hubei melihat napas Eve yang tak beraturan dan nampak letih.

"Eve... Apa yang terjadi ketika kau minum teh dengan Vinyina disana huh?" Tanya Jenderal Hubei penasaran.

"Ah... Itu... Bukan apa-apa Tuan Besar." Kata Eve sambil menutup matanya karena kelelahan akibat kejadian itu.

"Eve... " Kata Jenderal Hubei memastikan, namun ternyata Eve sudah tidur.

Diam-diam Jenderal Hubei duduk mendekat ke tubuh Eve, dan secara tidak sadar ada bercak kehitaman di kerah Eve.

"Bukan nya ini pakaian yang baru dibeli, sejak kapan terdapat bercak ini?" Kata Jenderal Hubei sambil menyibak rambut hitam Eve.

Ketika hampir seluruh rambut tersibak, di pipi kiri Eve terdapat bekas tamparan.

" Ini aneh... Seperti bekas tamparan yang baru." Kata Jenderal Hubei sambil mengelus pipi Eve dengan lembut.

Kemudian Jenderal Hubei melirik bibir plum milik Eve namun sedikit lebih pucat dari biasanya. Entah kenapa ia sangat ingin menciumnya.

Akhirnya Jenderal Hubei pun mencium Eve dan dengan nekat ingin memasuki mulut Eve.

Eve pun tersadar dan mendorong tubuh Jenderal Hubei menjauh. Ia sangat kaget dan ketakutan.

"Ah... Maaf Eve, aku telah lancang, namun kita telah menjadi suami istri bukankah ini hal yang wajar?" Kata Jenderal Hubei.

"Maaf Tuan Besar, namun saya sedang kurang enak badan" Kata Eve lemah.

Namun entah karena apa tubuh Eve mengeluarkan bau yang sangat aneh namun menggoda Jenderal Hubei.

Jenderal Hubei seperti di hipnotis, dan langsung menerkam Eve tanpa aba-aba.

"Lepaskan! Saya mohon Tuan Besar." Suara Eve serak dan merintih namun Jenderal Hubei seperti tidak peduli.

Jenderal Hubei menciumi leher Eve dengan ganas, kemudian membuka sebagian pakaian dan turun ke puting Eve.
Eve merasakan sensasi aneh, saat Jenderal Hubei mencium dan menghisapnya.

Kemudian tanpa aba-aba Jenderal Hubei membuka celananya dan memasukan benda besar itu kedalam hole Eve. Eve memekik kesakitan.

"Tua...tua..n kit..aahhh...sedang di keretahhkh.." Desah Eve dengan suara yang hampir habis. Tenggorokannya terasa sangat kering dan nyeri.

Namun Jenderal Hubei tetap mempercepat gerakannya dengan sangat kasar sehingga kereta kuda yang mereka tumpangi sedikit bergoyang.

"Uhh.. ahh.. Sa..sakith..aakh..pelan-pelan.."
Eve yang semula sangat tertekan dengan perlakuan kasar ini, dengan anehnya sedikit menikmati permainan ini.

"Apa mungkin ini efek obat penyubur naga busuk itu?" Gumam Eve dalam hati.

Walau Eve sedikit terbiasa, namun pada akhirnya ia tetap pingsan karena kelelahan.

"Eve... Eve... Bangun...Kata Jenderal Hubei. Ia linglung kenapa bisa memaksa Eve melakukan hal ini, padahal jelas-jelas Eve sudah menolaknya.

"Sial ... Ada apa ini? Apakah Wang Ai telah mencampuri teh ku?" Kata Jenderal Hubei. Ia melihat Eve terbaring lemas dengan baju compang-camping yang sudah tidak pada tempatnya lagi.

Jenderal Hubei pun merapikan kembali baju Eve, kemudian ia mencium sedikit bercak pada kerah Eve.

"Ini aneh, baunya sangat busuk, namun bau menggoda dari tubuh Eve berasal dari sini." Gumam Jenderal Hubei.

🌾🌾

Setelah tiba di kediaman, Jenderal Hubei membopong Eve yang lemah menuju ke kamar tengah. Betapa kagetnya Lili dan Miri yang sedang memakan biji teratai panggang di samping kamar.

"Ayaah....ayah kenapa lagi paman?" Tanya Miri sedikit panik sambil meninggalkan biji teratai nya itu dan berjalan mengikuti Jenderal Hubei.

"Miri ingin mengajak ayah memetik biji teratai, di kolam masih sangat banyak." Kata Miri merengek.

"Miri... Kondisi ayah mu belum sepenuhnya pulih, ia harus banyak istirahat." Kata Jenderal Hubei sambil menidurkan Eve di kasur dengan hati-hati.

"Kalau begitu, kenapa ayah harus pergi bersama paman? Harusnya ayah beristirahat di sini saja huummph" Miri mulai sedikit rewel. Ia gadis manja namun sangat pintar.

Jenderal Hubei pun menyadari kesalahannya. Ia terlalu memaksa Eve untuk ikut pesta teh yang tidak jelas tadi, padahal kondisi Eve belum stabil.

"Astaga..bodoh..kau sangat bodoh Hubei." Gumam Jenderal Hubei dalam hati.

***

[BL] The King Of Albus LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang