BAB 5: JENDERAL HUBEI

8.7K 854 2
                                    

"Yang Mulia Wang Ai II, Jenderal Hubei telah tiba" Kata salah satu kasim mempersilakan.

"Ya baik, suruh dia masuk." Kata Raja Wang Ai II.

Jenderal Hubei masuk ke ruangan, seluruh hadirin tertunduk takut. Postur tubuhnya yang tegap, tinggi dan tatapannya yang tajam menusuk.

 Postur tubuhnya yang tegap, tinggi dan tatapannya yang tajam menusuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenderal Hubei masuk ke Aula Istana

"Salam Wang Ai II." Kata Jenderal Shebai

" Ha..ha..ha dasar bocah ini, kenapa tidak mau menghormatiku huh? Hanya kau lebih tua 2 tahun dariku?" Kata Raja Wang Ai.

(Jenderal Hubei dulunya adalah putra mahkota Kerajaan Barat, namun karena ibunya Ratu Annchi dituduh melakukan pengkhianatan, lalu Hubei dan ibunya diasingkan selama 8 tahun dan Hubei diturunkan statusnya. Setelah kematian Ratu Annchi, akhirnya Hubei kembali ke istana pada usia 18 tahun. Dia masuk ke dalam kemiliteran dan mendapat pangkat jenderal pada usia 21 tahun, dari Raja sebelumnya Wang Li. Dua tahun kemudian Raja Wang Li wafat. Sekarang usia Hubei kira-kira 23 tahun.)

🌾🌾

"Psst..Ayah, Miri takut, Miri mau pulang..hiks" Kata Miri berbisik dan mendekat ke arah Eve.

"Hei sayangku Sal Miri, ayah disini jangan takut ya." Kata Eve berbisik menenangkan Miri.

"Oh, dia telah punya anak rupanya. Aku tak tertarik dengan laki-laki yang telah berumah tangga." Kata Hubei dengan ketus melirik Eve.

"Eh..anu, tidak masalah Jenderal Hubei, kami telah berpisah dan semua baik-baik saja" Kata Vinyina buru-buru.

"Ibu..kenap-.." kata Miri terputus.

"Sst..diamlah anak sialan!" Kata Vinyina sambil mencubit lengan anaknya.

"Vinyina, ini sudah keterlaluan. Kita sudah berumah tangga selama 5 tahun, kenapa kau tega melakukan ini?" Kata Eve sedikit berbisik.

"Arghh, sialan, aku terpaksa melakukannya dan aku tak mencintaimu paham!"
" Jika bukan karena ayahku yang menjalin pernikahan diplomatik dengan kerajaanmu, aku tak sudi melakukannya!" Kata Vinyina.

"Ta..tapi bukankah kita saling mencin..aaargh" kata Eve karena rambutnya di tarik oleh Asil.

"Haish..Raja Sialan!"
"Cepat, minta maaf kepada Jenderal Hubei!" Kata Asil sambil menundukkan tubuh Eve sampai jatuh tersungkur.

"Cepat! Apa kau tuli huh?" Kata Asil sambil menekan sedikit punggung Eve.

"Ma..maaf, maafkan saya Jenderal" kata Eve sedikit pusing karena kepalanya langsung terantuk tanah.

"Maafkan Raja bodoh ini Jenderal, tapi dia memiliki wajah yang cantik menawan bukan? Dia juga dapat hamil. Saya yakin anda tidak akan kecewa!" Kata Asil menarik tubuh Eve dengan bangga kepada Hubei.

"Hmm..terserahlah. Salam Wang Ai II saya undur diri" Kata Hubei sambil membungkuk dan berbalik ingin meninggalkan aula istana dalam.

"Hei tunggu! Kau menyetujui saranku kan untuk menikah dengan Eve? Kata Raja Wang Ai II.

"Tidak..aku tak pernah bilang menyetujui nya" Kata Hubei dengan ketus.

"Apa kau lupa akan kasus pengkhianatan mu dan Ratu Annchi, Hubei? Kau ingin aku mengasingkanmu lagi?"
"Kau juga sudah susah payah masuk ke istana lagi kan? Jika bukan karena kau memenangkan pertempuran merebut wilayah Metta (kota pinggiran Kerajaan Barat yang kaya tambang emas) dari musuh kita, mungkin kau masih menjadi gelandangan." Kata Raja Wang Ai II dengan mengangkat kedua alisnya.

"Diamlah kau, jangan sebut-sebut nama ibuku!" Kata Hubei

"Yaa kalau begitu mau tak mau kau harus menyetujuinya. Walau aku raja baru yang memipin negeri ini, setidaknya kau harus menghormatiku" ucap Raja Wang Ai II dengan penuh kemenangan.

"Ya. Baik Yang Mulia." Kata Hubei sambil mengepalkan tangannya dan pelipisnya yang bergerak-gerak menahan emosi.

"Baiklah kalau begitu."
"Vinyina sayang, kemarilah. Kau harus sibuk menyiapkan penobatanmu sebagai permaisuriku." Kata Raja Wang Ai II.

"Baik Yang Mulia." Kata Vinyina.

"Ibu...hiks...ibu mau kemana?" Kata Miri mulai menangis.

"Ah sialan, anak itu" Kata Vinyina.
"Kakak, kau bisa urus dia?" Tanya Vinyina kepada Asil.

"Akan kubereskan secepatnya adik." Kata Asil sambil mengepalkan tangannya mengeluarkan pedang api siap menghunus Miri.

"Tidak..jangan bunuh Miri, aku mohon Asil" Kata Eve melindungi Miri.

"Aku...aku..mau menikah dan melahirkan anak dengan Jenderal Hubei, asalkan Miri tetap di sisiku. Jika tidak, aku akan bunuh diri disini sekarang juga." Kata Eve sambil membawa pisau yang ia dapat dari pertempuran di gua dan menggores sedikit lehernya hingga sedikit berdarah.

"Ayaaaah...hiks..hiks, tidak tidak boleh. Ibunda...Ibunda Agung" Kata Miri.

"Ck...sialan. Bagaimana ini Yang Mulia Wang Ai II?" Kata Asil.

"Hah...sudah kuduga akan seperti ini. Baiklah, akan ku biarkan anakmu hidup. Tapi kau harus hamil." Kata Raja Wang Ai II.

"Hah..apa-apaan ini?" Kata Jenderal Hubei.

"Kau tak berhak berkomentar Hubei, bukannya kau juga menyukai sesama pria? Tidak masalah bukan? Apalagi Eve adalah lelaki cantik!" Kata Raja Wang Ai II.

"Cepat, suruh mereka bersiap, dan hantarkan Eve dan anaknya ke kediaman Jenderal Hubei. Hari ini, akan menjadi hari pernikahan Jenderal Hubei dan Eve, siapkan segala keperluan yang ada!" Kata Raja Wang Ai II.

***

HALLO, SEMOGA KALIAN SUKA CERITA NYA YA...

MAAF JIKA ADA TYPO🙏🏻

KLIK KOMEN, VOTE, DAN BISA SHARE BIAR BANYAK YANG TAHU. HEHE

TERIMAKASIH DUKUNGANNYA TEMAN-TEMAN SEMUA😖💚

[BL] The King Of Albus LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang