ㅤ
.
.
ㅤ
"Memangnya kita akan pergi ke mana, Dad?" tanya Hajun pada Jihoon yang sedang menyetir.
Jihoon tersenyum, "Hajun inginnya ke mana?"
Tak ada balasan dari sang Putra, Hajun terlihat ragu ingin berkata, sekali lagi itu menampar dirinya karena mendapati Hajun, anaknya sendiri begitu sungkan padanya.
Terasa miris memang, ia mengetahui apa yang disukai Hajun pun itu lewat Hyunsuk yang selalu bercerita padanya tentang kesehariannya.
"Baiklah, bagaimana kita pergi ke pantai setelah itu ke mall dan bermain banyak permainan di sana?"
Hajun menatap Jihoon dengan mata terkejutnya. "Benarkah kita akan ke pantai, Dad?!"
Jihoon mengangguk semangat, "Tentu saja! Eh, kamu ingin belanja dulu atau ke pantai dulu?" tanyanya.
Hajun terlihat berfikir, "Kita pergi belanja dulu, Dad. Jika ke sorean takut mall nya sudah tutup."
Jihoon mengangguk lalu mengusak kepala Hajun dengan gemas. "Baiklah, mari kita pergi ke pusat perbelanjaan terbesar di sini!"
Jihoon lalu membelokkan setir untuk berputar arah, hari ini ia hanya ingin menghabiskan waktu dengan putranya dan bermain seharian. Sedikitnya ia berterimakasih pada Hyunsuk yang sudah merencanakan ini karena dia jadi berfikir agar lebih dekat lagi bersama sang putra, agaknya ia harus memikirkan hadiah untuk istri lucunya itu sekarang.
ㅤ
♡♡♡
ㅤSepasang Ayah dan anak itu sudah sampai di pusat perbelanjaan terbesar kota Seoul, ia sengaja mengajak Hajun ke sini agar ia bisa membelikan apa saja yang diinginkan oleh sang anak.
"Hajun ingin membeli apa?!"
Hajun mendongakkan kepala ke atas menatap sang Daddy. "Aku tidak ingin belanja, Mommy akan membelikan nintendo untukku jadi aku tak ingin membeli apapun, Dad."
Senyum Jihoon hampir luntur, tapi dengan cepat ia menggelengkan kepalanya lalu berlutut untuk mensejajarkan dirinya dengan putranya.
"Baiklah, bagaimana jika kita bermain di timezone? atau Hajun ingin menonton film??"
"Apa aku boleh bermain?" tanya si kecil ragu.
Jihoon tersenyum lebar, "Tentu saja, ayo kita mainnn!" Jihoon langsung mengangkat Hajun tinggi-tinggi sampai si kecil bersorak kesenangan lalu memangkunya dan berjalan ke tempat permainan di mall besar itu.
ㅤ
Saat ini mereka sudah masuk ke timezone. Jihoon sudah mengisikan full saldo agar mereka bisa bermain sepuasnya.
"Hajun ingin bermain apa dulu?" tanya sang dominan sembari berjalan melihat-lihat banyaknya permainan yang kelihatannya mengasyikan.
Ingat Jihoon, kamu datang ke sini untuk menghabiskan waktu bersama Hajun.
Hajun menggeleng, "Tidak tahu, aku bingung, Dad," ucapnya sambil mendongak ke atas.
Jihoon mengerutkan kening dengan bibir sedikit ke depan. "Ah! Kamu ingin boneka tidak?" tanyanya sambil melihat ke bawah.
Kini Hajun yang mengerut, apa Ayahnya ini sudah pikun karena lupa gender pada anak sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
The return of supermine!
FanfictionBukan cerita tentang kehidupan idol yang mengurus anak-anak seperti di variety show seperti di tv. Ini cuma kisah para Ayah yang ditinggal pergi oleh para istri mereka sambil mengurus anak-anak mereka. Mau tahu kisah asam manis pahit para Ayah muda...