ㅤ
.
.
ㅤ
"Kita mau kemana Daddy?"
Jihoon menatap Hajun yang sedang duduk dikursi penumpang disampingnya lalu kembali menatap kedepan untuk kembali fokus menyetir.
"Ke rumah sementara, nanti ada teman-teman Hajun juga disana."
"Benarkahh??!"
"Hu'um!" ujar Daddy beranak satu itu, ikut tersenyum melihat anaknya yang begitu senang.
Perjalanan dari rumah ke 'rumah sementara' itu memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Jihoon sudah merencanakan ini dengan teman-teman seperdominantnya, mereka akan tinggal bersama sementara sampai istri-istri mereka pulang.
Sepertinya yang dimaksud 'rumah sementara' oleh Jihoon adalah sebuah apartement, terbukti jika sekarang ia sedang memarkirkan mobil sedan miliknya dibasement sebuah gedung bertingkat dikawasan elit Gangnam.
Ahh.. sudah lama sekali rasanya ia tak kesini. batin Jihoon.
Jihoon tak langsung keluar dari mobil setelah memarkirkan rapih mobilnya, atensinya teralih pada sebuah ponsel yang bergetar yang ia simpan di dashboard mobilnya.
Lelaki bersurai coklat caramel itu lantas menekan tombol hijau lalu ditempelkannya benda itu di telinganya.
"Halo, kau dimana?"
"Sebentar, hyung! Astaga.. disini repot sekali. Yewon-ah~ sekarang bukan waktunya bermain dinosaurus sayangg.."
Suara rusuh diseberang sana yang ditangkap oleh indra pendengar pria Park itu, Jihoon menjauhkan sebentar ponsel itu dari telinganya, melihat lagi nama yang tertera disana.
Yochi-san!
"Tak salah," gumamnya pelan, lalu kembali menempelkan benda pipih itu ditelinganya.
"Halo.. Jihoonie hyung! Kau masih disana? Halo?!"
"Iya iya! Ck, kenapa kau yang memakai ponsel Yoshi?"
"Hehehe~ ituu hyung, kau tahukan anakku sudah dua, aku repot jika membawa mobil sendiri, dan berhubung rumah Yoshi hyung dekat dengan rumahku, ya.. jadi sekalian sajaa."
Jihoon mengerenyitkan dahinya heran, ditanya apa dijawab apa si Jeongwoo ini, tapi bodoamatlah yang penting mereka segera datang. "Yasudah, aku akan menunggu kalian disini, jangan lambat atau tidak ada makanan untukmu seorang!"
"EH! YAK! HYUNG! KENAPA HANYA AKU?! YOSHI HYUNG TIDㅡ"
Jihoon segera memutus panggilan sepihak, telinganya pengang akibat teriakan Jeongwoo yang tak lazim itu. Ia kemudian melirik Hajun yang juga sedang menatapnya, Jihoon tahu jika anak itu sudah bosan menunggu, tapi entah mengapa Hajun selalu tak berani mengeluh padanya.
"Ayoo Hajun, kita keluar."
Jihoon pun keluar lebih dulu, niat ingin membuka pintu untuk anaknya, nyatanya Hajun sudah membuka pintu lebih dulu. Jadi Jihoon hanya membantunya turun dari mobil.
"Daddy akan membawa barang kita dulu, tunggu sebentar yaa.."
Hajun hanya mengangguk, memerhatikan Daddynya yang sibuk membawa sebuah koper dibagasi mobil, matanya tak lepas dari Jihoon hingga Daddy pandanya itu sudah berdiri lagi disampingnya.
"Ingin digendong atau berjalan?"
Hajun diam sejenak, "Jalan saja, Dad."
"Baiklah.." Jihoon lalu mengambil satu tangan Hajun untuk dituntunnya, meskipun Hajun sudah bisa berjalan sendiri, tetap saja ia masih anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The return of supermine!
FanfictionBukan cerita tentang kehidupan idol yang mengurus anak-anak seperti di variety show seperti di tv. Ini cuma kisah para Ayah yang ditinggal pergi oleh para istri mereka sambil mengurus anak-anak mereka. Mau tahu kisah asam manis pahit para Ayah muda...